OBSESSION - BEGINNING (A)

3K 185 8
                                    

Seorang pria sedang memungut pakaian miliknya yang berserakan di atas lantai, di salah satu kamar mewah milik hotel bintang lima. Ia mengancing satu – persatu kancing kemeja miliknya. Rahang wajah yang tegas, mata yang tajam dan bibirnya yang seksi menghiasi wajah tampan pria itu. Oh, satu lagi yang hampir terlupakan. Kulit putih pucatnya itu. Satu kata yang bisa menggambarkan pria itu. Sempurna. Bahkan wajah angkuhnya menambah pesona pria itu.

Ia menulis nominal angka di sebuah cek kosong dengan nilai yang fantastis. Kemudian, ia lemparkan kertas itu ke arah gadis yang sedang menahan sakit di atas ranjang yang sudah tak berbentuk lagi.

"Ambillah! Dan ingat," ucap pria itu.

"Jangan sampai kau melapor pada siapapun. Kalau sampai kau melakukannya. Kau tahu sendiri akibatnya!"

Tanpa merasa bersalah sekalipun. Pria itu pergi meninggalkan gadis yang sedang menutupi tubuhnya dengan selimut. Tampilannya sangat memprihatinkan. Gadis itu menyesali apa yang sudah terjadi pada dirinya. Seharusnya ia tak mudah tergiur dengan bayaran yang tinggi serta wajah tampan bak pangeran di cerita dongeng, jika perbuatan pria itu seperti Iblis.

"Dasar iblis!" ucap gadis itu.

Sang mentari mulai terbit di ufuk timur. Mungkin penduduk Seoul sudah memulai kegiatannya hari ini. Termasuk dengan seorang gadis berambut cokelat panjang itu, ia mengikat rambutnya membentuk kuncir kuda. Ia siap memulai harinya. Gadis itu segera menaikki sepeda miliknya. Ia harus mengantar koran dan susu ke setiap pelanggannya pagi ini. Setelah mengambil koran dan susu dari agen koran. Satu – persatu, gadis itu mulai mendatangi setiap rumah. Menaruh koran dan sebotol susu segar di setiap rumah. Tak ada kata lelah yang nampak di wajah cantik gadis itu.

Hidup sendiri di tengah – tengah kerasnya kota Seoul semenjak 4 tahun yang lalu, membuat dirinya sadar, ia tak bisa bergantung pada siapapun. Kedua orangtuanya yang meninggal akibat kecelakaan, meninggalkan dirinya sendiri. Untung saja semasa hidup kedua orangtuanya, orangtuanya menyimpan sejumlah uang untuk biaya pendidikannya sampai ia bisa menyelesaikan kuliahnya nanti. Tetapi, gadis itu tak bisa begitu saja mengandalkan harta peninggalan kedua orangtuanya. Ia harus menghematnya dan bertahan hidup. Salah satunya ia harus bekerja. Kejadian yang telah merenggut kedua orangtuanya, mungkin adalah kejadian terburuk yang membuatnya dirinya jatuh kedalam titik yang terdalam. Ia tak memiliki saudara atau kerabat lainnya. Sekarang yang ia punya hanya dirinya.

Seusai bekerja sebagai pengantar koran, gadis itu melanjutkan tugasnya sebagai seorang mahasiswa semester ketiga di Universitas Kyung Hee. Ia beruntung bisa mendapatkan bantuan beasiswa. Sesampainya ia di kampus, ia memarkirkan sepeda miliknya di tempat khusus sepeda yang memang disediakan oleh kampusnya. Lalu, ia mulai berjalan menuju gedung dimana dia akan belajar.

"Kau akan pergi kemana, Shin Ri Chan?" suara seorang pria menghentikan langkahnya. Ia tak ingin membalikan badannya ke arah pria itu. Dengan langkah yang sedikit ragu, ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya kembali. Lebih tepatnya, setengah berlari. Ia takut menghadapi pria itu.

Oh ayolah, seorang pria akan mudah menyusul langkah seorang wanita dengan cepat. Pria berkulit tan itu menarik lengan Ri Chan ke dalam pelukan pria itu. Ri Chan yang terkesiap dengan gerakan cepat dari pria itu, tidak mampu untuk menghindar. Ia hanya bisa menahan kedua tangannya di dada pria itu agar semakin tidak menyentuh tubuhnya.

Ri chan mencoba melepaskan pelukan dari pria itu dengan meronta. Namun, tetap saja tenaga wanita tak bisa mengalahkan tenaga pria. Sia-sia saja. Pria itu pun tersenyum remeh.

"Lepaskan aku, Kai!" ucap Ri Chan dengan sengit.

"Aku tak akan melepaskanmu, sayang. Sampai kapanpun itu!" Ri Chan jengah dengan perlakuan pria itu. Ditambah lagi saat ini pria itu tertawa. Tertawa seperti iblis, bagi gadis itu. Membuat bulu kuduknya merinding.

OBSESSION | EXO FANFICTION (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang