26- Selamat ulang bulan!

5.5K 308 16
                                    

Keluar dari ruangan itu membuat Cia menghembuskan nafasnya lega. Pagi-pagi sekali dia sudah cuci darah, biasanya Tante Ratna menjadwalkan siang, tetapi karena ini hari libur, dan mungkin Tante Ratna sedang ada pekerjaan, jadinya Cia dijadwalkan pagi-pagi sekali.

Cia melangkahkan kakinya ke parkiran mobil, dia sendiri seperti biasa, Orang tuanya tidak bisa meninggalkan pekerjaan, memang awalnya Mama Cia ragu untuk meninggalkannya ke luar kota, tapi Cia meyakinkan Mamanya bahwa dia akan baik-baik saja.

Ting!

Satu pesan masuk di ponsel Cia. Dengan cepat Cia membukanya, ternyata pesan itu dari Andra.

Andra : ke kambang iwak yuk? Gue mau olahraga sekalian jajan haha

Kambang Iwak adalah sebuah tempat bersantai di Palembang, kalau sedang hari libur, banyak orang berjualan, jalan santai dan terkadang juga ada acara-acara festival. Cia tersenyum miring, tentu saja dia mau. Dia sangat bosan di rumah, lagian sekarang dia jomblo. Jomblo mah bebas.

Cia Fiorenza : mau. Tapi gue lagi di luar nih beli sarapan. Gimana dong?

Andra : ya pulang dulu kali :(

Cia Fiorenza : otw otw

Cia menyalakan mesin mobilnya dengan girang dan menginjak pedal gas, dengan cepat dia pergi dari sana. Kenapa hatinya segirang ini? Apa hatinya sudah melupakan Marco? Cia tidak tahu, yang dia tahu dia hanya senang. Begitu sampai di pekarangan rumah dan memarkirkan mobilnya, Cia langsung masuk ke dalam rumah, dia melihat Akbar masih tidur dengan pulas, Cia menuliskan catatan lalu menempelkannya di kulkas, kemudian saat Cia baru saja keluar dari rumah, tiba-tiba saja dia melihat Andra yang menggenggam tali balon berwarna kuning beserta kartu ucapan.

Awalnya Cia mengernyit, tetapi dia tersenyum samar dan berjalan mendekati Andra, "Ndra? Lo ngapain?" tanya Cia seraya meraba kening Andra, "sakit ya? Ga panas nih?"

Andra mengernyit dan cemberut, "apaan sih?" dia melepas tangan Cia yang berada di keningnya, "Gue ga sakit! Baca nih," Andra memberi Cia kartu ucapan itu.

Seketika Cia tertawa, hatinya senang.

Selamat ulang bulan, sapu ijuk.

"Tuh ketawa kan?" Andra nyengir, "nih balon," Andra memberinya balon yang dipengangnya tadi.

"Balon buat apa?" tanya Cia.

Andra memasang tampang malasnya, "buat lo makan," Cia cemberut, "ya terserah mau lo apain, mau lo terbangin kek, mau lo iket di leher lo biar lo ikut terbang juga kek terserah lo."

Cia tertawa, "hahaha ih jutek amat mas, yaudah gue bawa jalan-jalan aja."

"Lah?"

"Iya kan? Katanya terserah gue? Gue mau seharian dong bawa balon ini jalan-jalan," Cia berjalan menuju rumah Andra. Lalu beberapa langkah kemudian, dia berhenti dan menoleh ke belakang, "ngomong-ngomong makasih ya, lo orang terniat tahun ini."

Andra berlari kecil kearahnya dengan tertawa singkat, "yah, sama-sama. Gue usaha kecilkecilan kali, bu-"

Cia menoleh kaget, "hah? Usaha apaan?! Lo punya ol shop jualan balon?"

"Dih. Siapa yang jual balon, bege?"

"Terus?"

Andra mengembuskan nafasnya dan tersenyum paksa sembari merangkul Cia, dia menjelaskan, "gini ya, pendek. Maksud gue usaha kecil-kecilan itu, gue usaha buat bahagiain lo walau dengan hal-hal kecil," Andra melepas tangannya dari pundak Cia, "makanya, kalo orang ngomong itu dengerin sampe selesai."

CIANDRA [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang