puing-puing seakan berusaha menyamarkan duka
debu yang menari di atas jalanan tidak akan sama seperti biasa
jiwa-jiwa yang penuh duka berlari memecah keheningan
teka teki yang tergelar di permukaan menimbulkan ribuan pertanyaan
apakah ini salahku?
bagaimana mungkin ini salahku?
apa yang mereka inginkan?
jika aku diam memberikan lahan, apakah mereka akan memberiku kesempatan?
atau haruskah tangan dan kakiku mulai melawan?
dosakah jika kutumpahkan darah?
apakah kami yang terlalu lemah atau mereka yang lupa arti kata indah?
lingkaran berhias darah dan air mata,
berputar terus menerus tanpa henti mengiringi perjalanan bumi pada orbitnya
kesedihan tanpa kesudahan, apakah selamanya?