Mengapa Kembar?

9.7K 585 36
                                    

Semua ngungsi ke rumah Oma. Jihan sudah mendekati due datenya jadi siap-siap di rumah Mama daripada dia di apartment sendirian. Takut terjadi sesuatu kalau Bian belum pulang, atau pulang malam.

Sekarang aku dan Kavin sedang menonton di ruang teve setelah aku membantu Mama memasak tadi.

"Mommy," panggilnya.

"Ya bang? Iya sayang?"

"Tante Jihan dedeknya dua ya mom?" tanyanya sambil menunjuk foto di ponselku yang di kirimkan Mama setelah mereka lahir. Kavin lalu gelendotan di pahaku.

"Iya dong, kembar kayak mbak sama mas." jawabku.

"Hmmmm.. mbak mas kembar, dedeknya tante Jihan juga, kok abang nggak kembar?"

Eeh? Nah ini, aku sudah tahu sebenarnya pasti pertanyaan seperti ini akan muncul ketika Kavin tahu akan mendapat sepupu kembar sekaligus.

"Waduh! Hemmm gimana, ya, bang?" aku kebingungan sendiri.

"Zie juga nggak kembar??" herannya sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di dahi.

Aku tersenyum memandang wajahnya yang nampak bingung kenapa saudara nya banyak yang kembar sementara ia sendiri tidaj kembar. "Nggak semua bisa kembar sayang, itulah kuasa Allah. Yang mengatur kita kembar, kita lahir cewek atau cowok semuanya Allah nak, Allah maha besar." jawabku sebisa mungkin bahwa semua yang ada ini adalah kehendak Allah, bukan manusia.

"Atau jangan-jangan abang sebenernya kembar sama Zie? Tapi abang  lahir duluan ya??" Kavin meletakkan jarinya di dagunya sambil seolah-olah berpikir bahwa ia betulan kembar.

"Hahahaha nggak gitu Abang. Mana bisa? Kembar itu lahirnya bareng, Abang sama Zie aja jaraknya jauh." jawabku lagi sambile mengusap kepalanya.

"Ooohh gitu. Jadi karena Allah ya mom?"

Aku mengangguk. "Iya semua karena Allah, nak."

Ehekk.. huwaaaa

Eehh??

"Kak, rewel nih." Papa memberikan Zie padaku. "Haus kayaknya."

"Cep cepp, kenapa sayang? Sama Opa kok,"

"Mimimimimi," Zie menepuk-nepuk dadaku. "Mimimim..Cuuuu," ujarnya dengan bahasa bayinya, dia haus sekali rupanya.

"Iya iya mimik," dan kini ia mulai menyusu dengan khidmat. "Tanya apa lagi Bang?"

"Hmmhhh apa yaaa," Kavin berlagak mikir keras. "Mommy sama daddy juga gak punya kembaran ya?"

"Hahaha nggak lah bang. Kamu ini," sahutku lagi sambil mencubit pipinya pelan.

"Habisnya banyak yang kembar. Om kembar, Mamas sama mbak kembar, Dedeknya tante jihan juga. Kayaknya abang sama Zie aja deh yang nggak."

"Nanti adeknya mbak Chika juga nggak kembar kok,"

"Adeknya cowok kan mom?" Kavin ini kekeuh sekali kalau adiknya Chika nanti itu laki-laki.

"Hahaha masih rahasia. Adeknya nggak mau dilihatin cewek apa cowoknya," jawabku lagi.

"Abang lagi ngomongin apa sih? Hem? Oma pengen tahu dong??" tanya Oma, Ini Oma sempet pulang buat ambil baju, Oma nginap di rs hari ini temeni Jihan.

"Itu omaa. Abang nanya sama mom kenapa kok abang nggak kembar kayak mamas sama mbak??"

"Hahaha nggak bisa semua sama dong abang, kamu mah ada-ada aja."

"Hehhehehe,"

"Namanya juga abang mam." jawabku.

PUASA PERTAMA ABANGحيث تعيش القصص. اكتشف الآن