Bab 1

440 9 0
                                    

kau hanya sebagian waktu luangku, jadi jangan terlalu menuntut"

✌✌✌

suasana kamar penuh dengan aroma keringat, aktifitas dua manusia yang saling berbagi kehangatan,
seolah esok tidak ada,
seolah esok milik orang lain
seolah esok adalah hal yang mustahil

"ahhh,... sthhhh, "

hanya suara desahan yang mampu mendefenisikan  apa yang terjadi,. segala hasrat nafsu dan rasa sayang tersalurkan.

"cup... thanks sayang," sang peria mengecup bibir sang wanita setelah puas menyalurkan kehangatanya,. sang peria lalu melepaskan penyatuan mereka. diambilnya selimut yang jatuh ke lantai lalu membungkus tubuh keduanya yang masih polos. memeluk wanitanya dengan erat. dia bingung dengan rasa yang dia miliki saat ini tapi dia memberikan segala rasanya pada sang waktu agar waktu menunjukan rasa apa yang dia miliki untuk wanitanya saat ini.

sang wanita hanya menatapnya dalam, entah apa yang dia pikirkan, namun dia ingin prianya ada disini, disampingnya, hanya miliknya, jika boleh jujur dia ingin egois. dia tidak ingin berbagi prianya. namun apa daya dia tidak memiliki hak untuk itu walaupun cintanya sudah tidak tersisa lagi pada hatinya karena semua cintanya sudah dia berikan pada laki laki di sampingnya ini.

"hei.. sayang jangan menatapku seperti itu.. cup.." sang peria mengecup kening dan mengelus pipi wanitanya merapikan rambut hitam yang nakal nyalip ke depan wajah wanitanya.

"panga.. bisakah kau disini untuk malam ini,?"  sang wanita meminta dengan tatapan lembut dan lirih, mengambarkan betapa rapuh hatinya.

"ck.. mandirilah, lagian tidak ada kekurangan apapunkan? jangan menuntut banyak," laki laki yang di sebut panga itupun menatap dengan kesal wanitanya, selalu seperti itu, safia selalu membuat moodnya berubah dengan kata kata yang sama. padahal sudah berapa kali panga memperingatkan hal tersebut agar tidak di ulangi.

kalau panga sudah seperti itu, itu berarti safia tidak boleh keluar suara lagi, karena akan berujung fatal, bisa jadi gelas yang pecah, vas bunga yang di lempar, atau bahkan lebih menyiksa safia dengan tidak bertemu selama panga dalam mood yang kurang bagus, dan itu akan membuat safia tersiksa.

panga bangun dari tempat tidur, di sibaknya selimut lalu mengambil boxernya dan meluncur ke kamar mandi dengan suasana hati yang jengkel.

sementara safia menatap kosong ke tempat dimana panga berbaring tadi. air mata selalu menetes di saat seperti ini. dadanya sakit.
salahkah dia meminta perianya tetap tinggal?
salahkan dia jika dia ingin ada disamping perianya?

tapi itu salah bagi panga, safia tidak berhak menuntut panga, safia hanya waktu luang panga,. kapan panga ingin safia disaat itu baru safia berhak atas tubuh panga, setelah itu mereka bukan siapa siapa, mereka tidak saling kenal. jangan saling bertatap jika bertemu di luar layaknya orang asing, jangan saling bertegur, karena jika itu terjadi panga akan memarahi safia dan safia hanya diam sebagai wanita yang rapuh.

safia siapa?
dia bukan pacarnya panga
dia bukan siapa siapanya panga
dia hanya simpanan panga,
dia hanya jalangnya panga
safia milik panga, tapi panga bukan milik safia.

✌✌✌✌

panga keluar dari kamar Mandi setelah satu jam membersihkan dirinya,. panga keluar dilihatnya suasana kamar wanitanya kini rapih, sprei putih tadi kini di ganti dengan warna putih gading, sesuai seleranya, inilah yang dia suka dari safia, safia selalu mampu menyenangkan panga, dan satu yang pasti safia harus selalu ada waktu buat panga.
panga mengambil pakianya di di lemari empat pintu berwarna silver dengan pitu kaca yang elegan, karena dia selalu menyediakan pakianya di apartment safia. bajunya selalu rapih dan licin serta wangi siapa lagi kalu bukan safia yang kerjakan itu semua layaknya seorang istri yang mencintai suaminya  hal itu membuat point plus bagi panga untuk safia. diambilnya kemeja putih  dan jas coklat muda senada dengan celananya, mengambarkan siapa pria itu dibalik pakianya,.

I,M YOURS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang