Bab 5

117 8 0
                                    

jika kehadiranku hanya membuatmu tersiksa, aku mohon biarkan aku pergi dengan luka ini"_ MAKRO ALANTA RESERTA

✌✌✌

Luna sudah siap dengan apron coklatnya, tanganya gesit merajik jus dan coffee yang di pesan pelanggan yang datang di caffe kecilnya ini. nuansa Cafe ini cocok untuk mereka yang ingin sendiri atau bagi mereka yang mengerjakan perkerjaan kantor atau tugas kuliah, cafe ini cocok untuk kalangan anak muda. cafe ini dan segala kenangannya membuat Luna mengingat serpihan paling kecil dari kebahagiaanya dengan dia yang tidak pernah melihat luna.

"selamat menikmati.." luna menaruh jus tersebut diatas meja pesanan.

luna bukan karyawan disini dia pemiliknya, karyawanya ada 2 dan itu siswa high school yang bekerja paruh waktu, dia menganggap dua karyawanya sebagai adik.

"ka Luna, besok aku minta ijin untuk tidak masuk, adikku sakit, aku tidak ingin meningalkanya sendiri di rumah, " Aron yang sedang mengelap gelas menyampaikan maksudnya pada luna yang sedang duduk sambil menikmati minuman kesukaanya cofee latte,. Aron adalah karyawan luna di caffe ini laki laki berusia 17 tahun dan masih di SHS (senior high school) tingkat akir.

Luna tersenyum sambil mengangguk " antar dia ke rumah sakit, jangan terus membeli obat di minimart kalau tidak sembuh sembuh, aku akan membantumu, jangan khawatir, perhatikan saja adikmu agar cepat sembuh,, bagaimana biaya Labmu yang kemarin kau ceritakan?"

"terimakasih.. aku sudah melunasinya, aku bisa masuk ruang lab lagi dengan teman temanku yang lain, semua karena berkat ka luna, termakasih ka" Aron tersenyum ramah, tanganya yang sibuk mengeringkan gelas gelas yang selesai dicucinya.

"tidak apa apa, aku sudah menggapmu sebagai keluargaku," safia menarik laci abu abu di bawah mejanya, mengeluarkan berapa lembar uang "ini.. adikmu ulang tahunkan? beli dia hadia, dan traktir dia di restoran, ok..! "
Aron menatap Luna sendu, Aron menundukan kepalanya, dalam hati Aron bersumpah akan menjadikan luna kekasihnya jika umur Aron lebih tua dari Luna,. bahkan Aron sempat mengutarakan perasaanya pada luna, namun luna hanya tertawa, luna menggapnya sebuah lelucon,. Luna bukanya tidak mengerti, tapi dia sangat mengerti perasaan yang dimiliki Aron adalah bentuk karena rasa takjub dan kagum. sejak saat itu Aron memanggilnya 'ka Luna' sebelumnya dia memanggil luna dengan panggilan kesayanganya 'una' sama seperti safia memanggil luna dan sejak saat itu pula Aron ingin menjaga dan melindungi Luna sebagai kaka perempuanya.

✌✌✌

Makro memakai jeket abu abunya, dia menarik kacing jeketnya, lalu meraih tas punggung hitam miliknya. makro keluar dari kamar menuruni anak tangga. dia melihat Mamanya yang sedang menikmati seharapan paginya sendiri, suatu hal yang sudah biasa selama kepergian papanya 5 tahun yang lalu dan sejak itu pula Panga sang kaka tiri menjauhkan diri dari Makro dan mama tirinya, hubungan yang sempat harmonis itu kini menghilang tanpa jejak,. Makro seumuran dengan safia yaitu 22 tahun sedangkan Panga berusia 25 tahun,. saat makro datang ke mension mewah ini 9 tahun yang lalu saat umurnya 13 tahun, panga menyambutnya dengan senang hati layaknya adik kaka sedarah, namun semakin kesini masalah demi masalah kini muncul perlahan dan memutuskan keakraban itu dan berubah menjadi dua sosok yang saling berlawanan.

Makro  keluar dari pintu utama mension menuju garasi dan melesat pergi dengan motor sport miliknya menuju kampus.

✌✌✌

Safia melihat kembali tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah bisnis minggu lalu, Safia mengambil jurusan Bisnis sama dengan Makro tapi Makro di bagian keuangan sedangkan Safia dibagian Akuntan publik,.

Makro dan fian masuk kedalam ruang kelas duduk dibagian paling atas, saat Makro naik melalui tangga kecil didalam ruangan itu, safia  lansung keluar tanpa peduli makro dengan fian, masih ada waktu 30 menit untuk masuk kelas, jadi safia keluar menuju caffe didepan kampus untuk mengisi perutnya dengan roti dan jus.

I,M YOURS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang