Bab 17

76 4 0
                                    




Panga keluar dari ruangan milik ricky dengan wajah dinginya, membuat semua orang yang berlalu-lalang dilorong rumah sakit bergidik ngeri dan membeku melihatnya serta ada beberapa wanita yang menatapnya dengan rasa kagum dan lapar, untuk ketampanan panga dan tubuhnya.

Panga berjalan dengan tangan kirinya berada disaku dan tangan kanannya sesekali menyugar rambutnya, sehingga tidak sadar..

bruk...

"ah...!" pekikkan suara itu membuat panga reflek menopang tubuh munggil dihadapanya agar tidak jatuh karena sudah menabrak tubuh kekarnya.

yummi  mengepalkan tanganya yang bergetar di sisi tubuhnya agar sebisa maungkin tidak menyentuh apapun pada tubuh kokoh dihadapanya, matanya yang sipit mengerjap berulang kali, poninya yang imut ikut terbelah.  kedua mata sipitnya bertubruk pada mata safir panga, underline tubuhnya memicu dengan hebat sehingga susah untuk bernafas, begini saja membuat tubuh yummi seperti jelly.

"Bernafaslah..!"

seringai panga yang licik namun indah. Yummi tidak tau saja  bahwa pria dihapannya ini sudah mengibarkan bendera kemenangan kepada musuhnya.

panga membantu yummi berdiri tegap, dan yummi kelagapan karena terlalu terhanyut dalam mata safir itu. cepat-cepat dia merapikan jas dokternya serta poninya

"maafkan saya dokter...."

"yummi..! namaku yummi" jawab Yummi dengan cepat,

"cepat sekali kau melupakan nama orang, aku saja masih mengingat nama anda Mr.Reserta"

Panga tersenyum Pongah membuat yummi gagap seketika

" ah.. namamu terlalu cantik seperti pemiliknya membuatku merasa tidak pantas mengingat nama itu" panga mengumpat dalam hati, ini adalah kalimat menjijikan yang pernah dia ucapkan. ingatkan Panga untuk muntah sampai di kamar Safia sebentar.

yummi tersipu malu mendengar kata kata panga,. ah... seandainya ricky yang mengatakan itu, tapi pria dihadapanya ini juga boleh. apa lagi yummi sempat menyentuh dada bidangnya sedikit tadi. jika diijinkan yummi ingin menjerit kegirangan sekarang juga.

"maaf dokter yummi, saya permisi dulu" panga yang sudah Bosan melihat wajah merona milik yummi. tidak bisakah wanita sedikit saja jual mahal kepada laki laki, dipuji sedikit lansung merona. apa Safia juga seperti itu, tapi jika Safia seperti itu Panga dengan senang hati rela memuji seribu kali agar wanitanya terus Merona setiap saat bukan merona karena Pria lain tentunya. tapi kembali lagi ke kenyataanya Panga tidak pernah memujinya, wajah dingin Panga kembali lagi mengingat dan mengutuk, betapa kejam dirinya.

***
Panga duduk dibrangkar Safia mengambil tangan Safia untuk dikecupnya dan menempelkan tangan Safia dipipinya. matanya terpejam sesaat menikmati sentuhan Safia.

Safia membuka matanya perlahan lalu dia  ingin bangkit. mendengar pergerakan Safia, panga dengan cepat menahan bahu Safia agar tidak bangkit lalu menekan tombol disamping brangkar  menaikan dashboard brankar safia.

"jangan banyak bergerak sayang... istirahat saja"

Safia memejamkan matanya menikmati kehangatan yang ada dalam rongga dadanya karena panggilan sayang panga untuk dirinya, perlahan air matanya luruh ke pipi mulusnya

"hei... jangan menangis" Panga mengelengkan kepalanya sambil mengusap air mata safia. terlalu kejamkah dirinya membuat wanita rapuhnya menangis hanya karena sebuah perhatian kecil yang dia berikan, sekali lagi panga memaki dirinya sendiri.

Safia lansung menerjang tubuh Panga, dia rindu dengan prianya, dia rindu tubuh ini, dia rindu aroma ini, dia rindu, dia rindu,  dia sungguh sangat rindu. Safia memejamkan matanya menikmati hangatnya dada bidang ini.

I,M YOURS ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang