14. Tidak Pintar Basa-Basi

4.8K 551 57
                                    


Efek nonton bareng dengan Arga weekend kemarin kayaknya sangat berpengaruh pada mood-ku hari ini. Sejak pagi rasanya aku sulit berhenti tersenyum. Semua yang kutemui ku sapa dengan ramah sambil tersenyum. Ya hitung-hitung berbagi kebahagiaan, senyum itu katanya ibadah bukan? Dan sepertinya perubahan mood-ku sangat disadari oleh teman-temanku di kantor, termasuk Meli temanku dari divisi keuangan. Meli menghampiri meja kerjaku karena waktu memang sudah mendekati jam makan siang.

"Cie elah itu kayaknya seharian senyum-senyum mulu Bu, ngggak ada yang mau diceritain apa?" tanya Meli penasaran

Aku yang masih sibuk berkutat dengan komputer di depanku mau tidak mau menghentikan sebentar aktivitasku dan menoleh ke Meli.

"Masa sih biasa aja tuh?" kataku sok rahasia.

"Ngeles lagi, muka tuh nggak bisa boong cuy, auranya beda. Kayak ABG lagi kasmaran." tuduh Meli.

"Hahaha enak aja lo." kataku tetap tidak mau mengakui.

"Ya udah deh kalau nggak mau cerita, tapi makan yuk laper gue, masih aja kerja, istirahat kali." sindir Meli.

Tapi kemudian dari balik pintu ruangannya Bu Eka memanggilku.

"Nay, ke ruaangan saya dulu ya sebentar."

"Baik Bu." Aku menjawab.

"Sorry ya Mel, sebentar kok paling, tungguin ya." pintaku pada Meli sambil bergegas ke ruangan Bu Eka.

***

"Yuk Mel!" ajakku pada Meli selepas dari ruangan Bu Eka.

"Yuk."

Kami tiba di salah satu tempat makan langganan kami di dekat kantor. Aku dan Meli kompak memesan soto ayam untuk menu makan siang kami dan es jeruk untuk minumannya.

"Cepat banget Nay mood berubah, perasaan dari pagi sampai siang nggak berhenti senyum. Eh keluar dari ruangan bu Eka tadi muka langsung ditekuk gitu." komentar Meli tiba-tiba setelah sesaat kami duduk.

"Hahaha emang kelihatan ya?" tanyaku.

"Ya iya dong Nayaaa. Gue kan anaknya sensitif. Kenapa sih Nay?"

"Hahaha gitu ya? Sebenarnya nggak ada apa-apa sih, cuman besok suruh gantiin beliau rapat di luar."

"Oalaah biasa kan Nay? Kirain kenapa. Eh emang siapa yang ngundang Nay?"

"Hooh, yang ngundang sih Kemendikbud tapi pesertanya ya macem-macem. KemenPPA (Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak), Bappenas ya sama, LSM dan Puska-puska (Pusat Kajian) macam kita. Cuman ya gitu loh biasa sama pemerintah tuh suka alot, lama, males gue. Maunya tuh ya udah Bu Eka aja yang rapat kita yang di sini tinggal eksekusi gitu.

"Ih gue tuh malah pingin tahu Nay sekali-kali keluar. Kan enak Nay lo ketemu orang-orang baru. Bosen tahu di kantor mulu tuh." rutuk Meli.

Aku malah tertawa dan mau tidak mau membuat Meli heran dan bertanya.

"Lah kok malah ketawa sih Nay, emang lucu ya?"

"Ya kita ini lucu nggak sih jadi manusia, nggak pernah puas gitu. Yang satu disuruh pergi-pergi mulu maunya stay di kantor. Eh yang stay di kantor malah mau cobain pergi-pergi. Suka aneh manusia tuh emang." jelasku panjang lebar.

"Ih iya juga yah Nay, tapi ya namanya juga manusia, maklum ajalah hehehe."

"Dasar lo. Eh makanan kita akhirnya dateng juga tuh." kataku sambil mencoba meletakkan mangkuk soto di dekatku.

"Makasih Pak Min." kataku pada penjual soto ayam yang mengantar pesanan soto aku dan Meli. Kami pun lahap menyantap soto ayam favorit kami.

***

Aktivis KondanganDonde viven las historias. Descúbrelo ahora