Chapter 3- Hari Kedua

35 13 4
                                    

Hari ini adalah hari kedua MOS. Kali ini Arra tak kan terlambat lagi dan pastinya kali ini dia tak akan salah kostum lagi.
.
.
.
.

Sekolah, ya?

Apa kali ini akan lebih baik dari sebelumnya?

Ahh...sudahlah, lebih baik aku bergegas daripada terlambat lagi.
.
.
.
.

"Capek juga, ya" Arra bergumam. Sepertinya hari ini lebih terik dari kemarin. Padahal masih pagi.

"Oi..!!" Teriak seseorang. Teriakan itu terdengar familiar.

Arra tak berpikir kalau Ia yang dipanggil. Jadi dia menghiraukan teriakan itu dan meneguk minuman ditangannya perlahan.

"Oi...!!" Kali ini seseorang menepuk pundak Arra. Tentu saja Arra terkejut.

"Kau beneran tuli atau apa sih?" Katanya dengan nada kesal dan sinis.

Ternyata dia adalah Kei si kating ganas dan menakutkan.

'Eh...apa aku berbuat kesalahan lagi?'

"Jadi, kemarin udah bersihkan ruang OSIS, kan?" Tanya nya dengan tatapan tajam.

"E-eh...a-anu..s-sebenarnya.." Arra gelagapan antara takut dan bingung bagaimana cara menjelaskan kejadian kemarin

"Apa? Apa kau tidak menjalankan perintahku?" Lelaki beriris mata biru tua itu berdiri tepat dihadapannya dan menatap Arra. Arra tak berani menatap iris matanya yg tajam itu.

"Bu-bukan begitu..ke-kemarin..eum..Kak Hime menyuruhku untuk pulang. Katanya kalau Kakak tanya kenapa aku tidak membersihkannya, bilang saja aku yang suruh. Be-begitu katanya." Masih agak gelagapan Arra menceritakan apa yang terjadi.

"Ck...perempuan itu.." gumamnya
"Hah...terserahlah." Pria itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun.

'Fyuuhh....syukurlah. Setidaknya Dia tidak marah' gumam Arra seraya bersyukur.
.
.
.
.

KRIIINNGGG.....KRIIINNGGG....!!!!

Bel tanda pulang sekolah berbunyi keras. Siswa siswi yang ada disana berhamburan pulang.

Seorang pria bersurai kuning keemasan sedang membawa tumpukan buku yang lumayan banyak. Pria itu berjalan dengan santai sambil mendengarkan musik melalui earphone nya.

Tiba-tiba....

GUBRAAKK...!!!

Seseorang menabrak pria itu. Buku buku yg Ia bawa jatuh berantakan.

"Ahh...ya ampun. Ma-maaf aku benar benar tidak sengaja" kata seseorang yang menabraknya seraya membantu mengumpulkan buku buku yang berserakan.

E-eh perempuan?

Gadis itu terlihat cantik dengan rambutnya yang berwarna coklat tua terurai panjang diatas pinggang dengan iris mata yang senada. Terlihat menawan.

"Eum...ini buku bukunya. Maaf, tadi aku benar benar tidak sengaja" kata gadis itu.

Pria itu terpaku sambil memandang gadis itu. Sang gadis agak kebingungan dengan tingkah pria itu. Lalu, gadis itu pun menepuk pundak pria tersebut.

Pria itu terkejut "a-ah...terima kasih karna telah membantu mengumpulkan buku buku yang berserakan...ehhe"

Gadis itu menjawab "Tak apa. Sepertinya aku yang bersalah karna aku yang menabrakmu"

"Eum...ngomong ngomong namamu siapa?" Ujar pria itu dengan senyuman yang menawan.

Arra terkejut. Ia tak menyangka akhir akhir ini Ia bisa bertemu dan berkenalan dengan orang orang baru. Ia juga berharap bisa mempunyai seorang teman.

"Eh....a-anu. Na-namaku Ar-Arra" Ia menjawab. Ia masih tak menyangka.

"Arra, ya? Nama yang bagus. Perkenalkan namaku Asahi." Ujarnya sambil tersenyum seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Dengan agak canggung, Arra mngulurkan tangannya dan berjabat tangan dengan pria yang baru saja ia kenal itu.

"Senang bertemu denganmu. Kamu adik kelas, ya?" Pria itu berkata dan memulai topik pembicaraan yang baru.

'Eee..... Dia lagi ngajak ngobrol, ya?' Gumam Arra dalam hati.

"Eum... i-iya. Be-berarti kamu kakak kelas, ya?" Arra membalas dengan gugup.

"Aahh.... Iya. Ngomong ngomong, nggak usah gugup. Apa wajahku sebegitu menakutkan?" ujarnya dengan santai. Sepertinya Ia tau kalau Arra lagi nervous.

"Ma-maaf." Arra menundukkan kepalanya. Semburat merah tipis muncul diwajahnya.

"Ka-kalau begitu aku permisi dulu ya kak. Aku mau pulang." Kata Arra

"Ehh...udah mau pulang nih? Mau aku antar nggak?"

DEG

Arra terkejut. Merasa dunia telah berubah 180°. Padahal, dulu orang orang selalu menjauhi dan membencinya. Tapi sekarang. Entahlah. Walaupun sebenarnya Arra masih tak paham kenapa dulu Ia sangat dibenci. Tapi kakak ini.....
Kenapa dia begitu baik?

Merasa nggak enak. Arra pun menggelengkan kepalanya dan berkata "Nggak usah repot repot kak. Aku bisa pulang sendiri kok."

"Gitu, ya. Ya udah deh. Hati hati dijalan, ya." Karna tak ingin memaksa. Asahi pun membiarkan Arra pulang. Yah, walau sebenarnya Ia ingin ngobrol tentang berbagai  hal. Tapi sudah lah. Lain kali saja.

"Eum. Kakak juga."

Arra pun segera meninggalkan tempat itu dan pergi dari area sekolah.

Yang tadi itu....benar benar tak terduga.

.
.
.
.

"Ehh....aku kan harus mengantarkan buku buku ini keruang guru. Ya ampun sampai lupa" Asahi yang baru teringat dengan tujuan awalnya itu langsung berlari menuju ruang guru.
.
.
.
.

Malamnya Arra masih tak habis pikir.
"Kemarin ketemu sama kating Kei, Arima, Axel, Hime dan sekarang Asahi. Tunggu dulu. Kenapa semua orang yang ku temui kating kating semua, ya?"

.
.
.
.

TBC



Hae gaes... :v

Adakah yang nungguin cerita absurd ini?

Akhirnya bisa up setelah sekian lama. //hawa hawa abis UAS •_•

Ngomong ngomong cerita ini alurnya agak agak lambat. Jadi ya kayaknya klimaks nya masih lama ehhe :3

Maaf ya masih agak berantakan.

Maaf juga kalau ada typo //efek puasa.

Ya... udah deh segitu dulu...nggak tau lagi mau ngomong ap :'v

Mohon saran dan kritik yang membangun yak ;)

See you next chapter

-Mahiru




KIMI NI SM!LEWhere stories live. Discover now