24

1.2K 56 3
                                    

Author pov

"Baju lo tembus pandang" bisik sam pelan di telinga ceyco

Kini muka ceyco merah padam karena bisikan sam yang membuatnya malu

"Ayuk cey gue anter lo ke kamar mandi" tawar cassie

Ceyco hanya mengangguk tegas tak lupa dengan tatapan matanya yang masih tajam

"Yaudah,biar cleo sama cassie yang nemenin lo ke toilet, gue ngambilin baju lo di loker" ucap nindy sambil berlalu menuju loker ceyco

Di sisi lain, ferrel yang emosinya memuncak melihat kekasihnya terbaring lemah di UKS

"Rel, sakit hiks.. Hiks.. " tangis kiren di pelukan farrel

"Udah ya sayang aku bakal buat perhitungan sama ceyco" ucap farrel dingin sambil mengecup kening kiren. Setelah itu ia berdiri meninggalkan uks dan segera mencari keberadaan ceyco

Ceyco yang telah selesai mengganti seragamnya berjalan keluar toilet dan menuju kembali ke kelasnya du ikuti cleo dan cassie yang berada di sisi kanan ceyco dan nindy yang berada di sisi kiri ceyco. Mereka berjalan dengan menunjukan muka 'senggol bacok' namun suasana itu hilang karena teriakan menggelegar dari seseorang yang tak lain adalah farrel

"CEYCO!"

Farrel menghampiri ceyco dengan menatapnya penuh amarah, ceycopun begitu.. Emosinya yang belum stabil akibat kiren kini kembali meledak ledak akibat farrel

"IKUT GUE!" ucap farrel tegas sambil menarik kencang tangan ceyco sehingga membuat ceyco sedikit meringis

Nindy yang berusaha menahan farrel agar tak membawa ceyco kembali terdiam karena tatapan ceyco yang menyiratkan 'udah, gue gpp. Kalian balik gih ke kelas ntar gue nyusul' nindypun yang mengerti tatapan itu memilih melanjutkan langkah kakinya menuju kelas yang sempat tertunda tadi diikuti cassie dan cleo.

"Kalau sampai ceyco kenapa-kenapa gak bakal gue biarin farrel menatap matahari ke esokan harinya" ucap cleo tajam nan menusuk membuat cassie dan nindy terdiam

Ferry datang dengan napas yang terengah-engah akibat berlarian. Ferry sedari tadi sedang latihan basket karena minggu depan akan ada pertandingan. Namun mendapat kabar dari salah satu sohibnya sekarang membuatnya berlari meninggalkan lapangan menuju ke kelas

"Ceyco mana?" tanya ferry kepada cleo

"Ada urusan sama farrel,dia di seret paksa dan gue gak tau di mau bawa kemana" ucap cleo cemas

"Bangkek!,beraninya dia nyentuh ceyco" umpat ferry menahan amarahnya

"Kalau sampai 1 jam ceyco belum datang. Kita nyusulin dia" ucap cessie membuat mereka mengangguk setuju bahkan sangat setuju

Ceyco pov

"Lepas!"

ucap gue tegas sambil menyentakan tangan farrel dari pergelangan tangan gue. Kalau di tanya rasannya beuh mantep nyeri nyeri gimana gitu, bahkan kulit di sekitar pergelangan tangan gue terlihat memerah kebiru biruan

"Lo apain kiren?" tanya farrel dingin, oh bahkan sangat dingin

"Kepo lo" ucapku sambil tersenyum miring menatapnya remeh. Hal itu justru membuat amarah farrel memuncak

"Sekali lagi.. Gue tanya lo baik-baik Lo.Apain.Kiren?" tanyanya dengan penuh penekanan

"Kok gue jadi curiga ya sama lo berdua" ucapku lalu menatapnya datar.

Setelah gue berkata seperti itu dapat gue melihat raut muka farrel berubah, namun dengan cepat ia menetralkan kembali raut wajahnya menjadi lebih datar dari sebelumnya.

"Curiga apalagi?,lo kok jadi gini cey? Lo itu berubah banyak! LO!" ucapnya sambil menunjuk muka gue

"Lo itu jadi bersikap curigaan sama gue" lanjutnya

"Gimana gue gak curiga coba? Bahkan baru kemarin lo gue ngajakin 'break' eh tau taunya lo lebih pilih ngebelain cewek lain dari pada pacar lo sendiri! Mikir gak? Sakit tuh otak lo!" guepun mulai mengeluarkan unek unek gue yang selama ini gue pendem sendirian

"Tapi lo itu berlebihan cey, lo gebukin anak orang sampai SEBEGITUNYA!!" bentaknya di muka gue

Gue kaget, lalu gue tertawa dengan kencang yang membuatnya menatapku bingung. Guepun tersenyum sinis

"Bahkan orang tuaa gue sekalipun gak pernah ngebentak gue seperti itu, alva yang bisa gue bilang bangsat bahkan gak pernah ngebentak gue sedikitpun FARREL! dan lo! Beraninya ngebentak gue. Bahkan lo lebih brengsek dibandingkan mantan gue yaitu alva dan Devan! Ohhh.. Gue tau lo berubah pasti karena jalang itu iya? Tcih" maki gue sambil berdecih

"Sapa yang lo sebut jalang?" mukanya merah padam

Gue hanya diam sambil tersenyum

"GUE TANYA!! SIAPA YANG LO SEBUT JALANG?!" bentaknya sekali lagi

"KIREN! LO SADAR GAK SIH? LO ITU NYAKITIN HATI-"

*PLAK*

ucapan gue terhenti akibat tamparan kuat mendarat di pipi kiri gue. Bahkan gue merasa perih di bagian ujung bibir gue, guepun ngelap darah gue dan menatap farrel tajam serta amarah dan dendam yang kini menyatu dengan sakit hati gue.farrel yang tengah shok akan apa yang ia perbuat

"Cey gu-gue g-gak m-m-maksud-" ucapan farrel terpotong karena omongan gue

"Udah puas nyakitin gue hmm? Lo udah puas main di belakang? Udah puas jadiin gue mainan lo sama kiren? Udah puas nyelingkuhin gue? LO UDAH PUAS BELOM? BANGSAT!" teriak gue dengan emosi yang meluap luap

Farrel kini semakin tegang dan rasa bersalah juga ikut menyelimutinya

"Cey, ini gak seperti yang lo kira cey.." celetuk farrel sambil berusaha memeluk gue, namun dengan cepat gue mendorongnya dengan berakhir punggung nya terbentur tembok rooftop

"Gue harap! Lo jangan pernah munculin muka lo lagi di hadapan gue! Anggap kita tak pernah kenal! Dimana ada gue lo harus pergi menjauh sebelum lo mati di tangan gue! Ohh-dan satu lagi. Tak ada lagi kata kita yang ada hanya lo dan gue.  Mulai hari ini kita putus!" ucap gue sambil berlalu dari rooftop. Namun gue kembali berbalik badan dan melihat farrel

"Ohya, terimah kasih atas kenangan bahagia sedih dan kelam yang kita udah lalui bersama selama 8 bulan ini. Dan.. Semoga lo bahagia sama kiren" ucap gue langsung berlari meninggal rooftop menuju parkiran

Setibanya di mobil tanpa sadar air mata gue telah meluncur dengan mulus di pipi Indah gue.

Line

Ceyco
Gue balik, lo gak usah khwatir gue gpp. Gue udah gak mood buat belajar
(Send)

Setelah gue mengirimkan pesan singkat kepada cleo tanpa mengatakan apapun gue melesat menuju pekarangan rumah gue.

setibanya dirumah gue langsung menuju kamar dan menguncinya. Gue menuju toilet untuk berendem meringankan sedikit beban yang gue alami hari ini, setelah itu gue memilih tidur untuk mengistirahatkan energi gue yang terkuras habis oleh amarah gue yang meledak

4 jam kemudian

'Hoammmmm'

Gue menguap sambil melihat jam dinding

Cih masih setengah empat

Gue kira udah mal--

Lah!

Bego!

Gue janjian sama verry

*gue membatin

Dengan kecepatan kilat gue telah siap dan menuju kafe perempatan rumah dengan motor gue




























Jangan lupa vote★ dan komen💬 terserah kalian mau ngomen apa, gue baca semuanya kok

My Bad Girl [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now