*FIFTEEN

3.2K 108 9
                                    

Lelaki itu langsung menarik tangan Ika. Ika yang menyadari hal itu langsung melepaskan tangannya dari genggaman David.

"Apaan sih lo!" Ucap ika kesal namun tak ditanggapi oleh David.

"Huh, akhirnya kita selamat juga!" Ucap Ika lega. "Lagian lo tu Vid, punya masalah sama orang yang kayak gitu. Udah badannya gede, serem lagi!"

"Kayaknya tadi deh gue ngomong gitu" ucap David dengan menaikkan alis kanannya.

"Apa?" Tanya Ika

"Nggak" balas lelaki itu. David menuju meja pelayan hotel itu untuk memesan kamar."mbak saya pesan dua kamar" ucap David kepada pelayang dengan mengangkat telunjuk dan jari tengahnya membentuk V.

"Untuk berapa malam, Mas?"

"Satu malam saja"

"Oh. Satu malam itu Lima ratus. Jadi kalo dua kamar totalnya satu juta Mas"

David merogoh saku celananya mencari dompetnya,
Seketika David kepanikan ketika menyadari dirinya tidak membawa dompet. Dia pun mendekati Ika.

"Mana kuncinya?" Tanya ika sambil mengulurkan tangannya.

"Boleh pinjam uang?" Tanya David.

"Untuk?" Tanya Ika. " jangan bilang lo nggak bawa dompet?" Tebak Ika.

"Mungkin jatuh di mobil" balas David sambil cengengesan.

Ika menggerutu kesal, ia merogoh dompetnya yang hanya ada 4 lembar uang merah.

"Gue cuman ada empat ratus ribu, dan sisanya ada ditas gue, tas gue tinggal disekolah" kata Ika.

"Oh shit!" David mengacak rambutnya frustasi. Lalu merampas uang ditangan Ika.

"Gausah pake rampas juga kali!" Gerutu ika

David berjalan menuju meja kasir "Mbak ada kamar yang lebih kecil?" Tanya David

"Oh ada Mas, tapi cuma punya satu kasur" kata pelayan itu

"Oh, berapa satunya Mbak?"

"Satunya tiga ratus Mas."

"Saya pesan satu ya" ucap David sambil memberi tiga lembar uang merah.

Wanita itu berjalan kebelakang untuk mengambil kunci.

"Lo gila apa?" Protes Ika

"Udah jangan banyak bacot! Emang lu mau keluar?" Ika menggelengkan kepalanya.

"Yaudah, diem disini aja!" Ucap David.

Wanita itu pun kembali sambil menyerahkan sebuah kunci " ini Mas"

David pun mengambil kunci yang diberikan "Makasih Mbak" ucap David tersenyum ramah.

"Oh ya, Mas sama Mbak ada hubungan apa ya? Masih SMA kan?" Tanya pelayan itu

"Oh. Dia adik saya" balas David sambil mengacak rambut Ika. Ika pun menginjak kaki David dengan keras.

"Oh"

"Yaudah, aku kekamar dulu ya, Kak" ucap Ika sambil mengambil kunci yang dipegang David.

"Eh Ika! Tungguin napa!" ucap David sambil berlari mengejar Ika.

Ika berjalan mencari kamar bertuliskan angka 202. David mengikuti Ika dari belakang.

"Aha! Ni dia! " ucap Ika sambil menunjuk pintu coklat tersebut.

"Cepetan buka! Pegel ni badan gue! " perintah David kepada Ika.

"Sabar napa! " ucap Ika kesal "gak sabar bae! " Tambahnya.

"Haa? " Ucap David. Namun tak dihiraukan oleh Ika.

Ika membuka pintu itu, Ia menatap kamarnya.

"Apa! " ucap ika lebay "kenapa kamarnya kecil kayak gini?" tanya Ika lagi.

"Eh. Kan lo udah tau." balas David

"Ya, tapi nggak kayak gini juga kali. Udah kasurnya satu kecil lagi" gerutu Ika "itu pun cuma cukup satu orang" Gadis itu menjatuhkan bokongnya dikasur berwarna putih itu.

"Lo jangan banyak protes deh. Mau kamarnya kecil kek, kasur nya satu. Lagian walaupun tu kasur muat buat sepuluh orang yang pake juga gue" terang David lalu membuka seragamnya dan menjatuhkan badannya ke kasur.

"Udah sana! Gue mau tidur! " Ucap David

"Gue kan mau tidur juga! " gerutu Ika.

"Ahh! Empuk banget" ucap David tanpa menghiraukan Ika

"Trus gue tidur dimana? " tanya Ika

"Tuh ada Sofa! " Ucap David sambil menunjuk sofa putih di tepi jendela.

"Tapi kan gue mau tidur dikasur! Lagian gue kan cewek, seharusnya cowo yang ngalah. Lagian gue juga yang bayar." ucap Ika panjang lebar.

"Ah, akhirnya gue bisa tidur dikasur yang empuk ini setelah melalui rintangan yang berat ini. " Ucap David dramatis.

"Iss!" Ika menarik bantal di bawah kepala David dengan raut wajah kesal.

"Ah, gue ngantuk. Gue tidur dulu ya. Jangan lupa matiin lampu nya!" perintah David lalu membalikkan badannya.

Ika menatap David kesal lalu berjalan ke sofa. Gadis itu menjatuhkan bokongnya kesofa, membuka kaos kaki dan sneakers nya. Lalu merebahkan badannya, menarik selimutnya dan tidur.

"Ika gue hilangkan matiin lampu nya!" lelaki itu membalikkan badannya menghadap Ika. Ia melihat gadis itu tengah tertidur pulas. Wajahnya sangat damai saat tertidur. Entah kenapa David senang melihatnya.

Namun tak lama badan gadis itu hampir terjatuh untung dengan sigap David menangkap tubuh gadis itu dan membawanya ke kasur. Ia menaruh tubuh gadis itu dengan pelan, agar gadis itu tidak terbangun.
Ia menarik selimut putih itu dan menyelimutinya. Ia menatap dulu wajah anggun gadis itu. Tangan nya tak mau diam. Ia mengelus kepala gadis itu. Matanya tertuju pada bibir mungil nya. Ia berniat mencium gadis itu, namun ia buang jauh-jauh pikirannya.

Ia kembali ke sofa dan merebahkan tubuhnya lalu mematikan lampu. Ia pun tertidur dengan sangat pulas.

□□□□□□

Hay Guys, please tinggalin jejaknya. Komen, voting. Biar author semangat nulisnya. Kalian gak suka ya ceritanya? Kalau kalian suka, please, please, pleaseeeee bangetttt VOMMENTNYA DONK!

JANGAN LUPA VOMMENT YA! FOLLOW APA LAGI!

find me on sosmed
My Instagram : @fazzahrave
Tiktok : Azzahra

Ketua OSIS vs BadBoyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora