8

3.1K 292 14
                                    

Seiring waktu berjalan, kedua namja ini terhanyut dalam obrolan mereka berdua

"Apakah kau lebih tua dariku?" tanya Jungkook, ia lupa bertanya umur Jimin berapa

"Aku tahun 95, kau?" Jimin menjawab sambil mengesap teh nya.

"Wah kau hyung ku! aku 97" Jawab Jungkook dengan gembira

Melihat tingkah Jungkook, Jimin tersenyum

"Sudah berapa lama Yoongi mengidap penyakit ini?" Jimin bertanya hati hati, ia takut membuat Jungkook bersedih

Mendengar pertanyaan Jimin, Jungkook menunduk dan menahan rasa sakit yang dialami hyungnya

"Kira kira akhir tahun semalam, ia tiba tiba mengindap penyakit ganas, kenapa tidak aku saja, aku tidak sanggup melihat Yoongi hyung pergi untuk selamanya" Air mata Jungkook mengalir deras di pipi, ia langsung menutup kedua mata nya dengan kedua lengan nya.

"Hiks... hiks.. Apa..yang...me..sti hiks..aku lukakan" ia menangis seseguk kan

grep

Jimin memeluk Jungkook, dan menepuk pelan punggung nya berharap dengan ini Jungkook segera tenang.

Jungkook terkejut menerima pelukan dari Jimin, terdiam dan nangis nya berhenti

Deg deg deg bunyi detak jantung Jungkook

ada apa ini? hatiku kok berdetak dengan cepat! astaga apa kau gila?

Spontan Jungkook mendorong dada Jimin, ia tergagap dan kikuk di hadapan Jimin

"Lebih b..baik kita kembali" Jungkook berdiri dan tergesa gesa dan meninggalkan Jimin dibelakang

"Dia kenapa" Jimin bertanya sendiri dan seakan tidak peduli, ia lanjut melangkah meninggalkan tempat itu dan segera menuju RS

Berada di koridor RS

Jimin dan Jungkook sudah berada dikoridor Rumah sakit, Mereka duduk termenung tidak ada percakapan mulai diantara mereka berdua. Hanya ada helaan nafas panjang

"Aku harap Yoongi hyung baik saja disana, dia pasti kuat!" Jungkook mencoba menyakinkan hati nya. "Aku yakin dia baik saja, jangan bersedih" Jimin berusaha tegar.

tik tok tik tok

Pukul 11.50 PM KST

Jimin melihat jam tangan bertengger di tangan kiri nya "ini sudah tengah malam, kau mesti pulang Jungkook-ah" , "Tapi bagaimana Yoongi hyung? aku takut dia terjadi apa apa" Jungkook menggeleng kepala nya.

"Kau tidak perlu cemas, ada aku disini menjaga nya" Jimin senyum sebisanya. "Apakah kau yakin?" Jungkook memicingkan mata nya sebelahnya.

"Apa kau meragukan aku?" Jawab Jimin buat Jungkook ketawa. "Baiklah, aku serahkan Yoongi hyung padamu, besok aku kembali lagi hyung" Ia menepuk bahu Jimin dan segera berdiri dari tempat duduk nya, meninggalkan seorang Jimin dikoridor ruang ICU yang masih ada Yoongi didalam nya.

"Kapan kau keluar dari sana hyung?" Jimin menautkan kedua tangan nya berdoa kepada tuhan. "Tuhan.. Aku yakin kau mendengar ini, jangan buat Yoongi hyung  menderita, kau boleh melakukan sesuatu ke padaku, tapi tolong jangan kepada Yoongi, dia sudah cukup menderita jangan buat dia tambah menderita, aku dulu tidak percaya pada tuhan, tapi sekarang aku percaya, aku mohon sadarkan dia..." Jimin pasrah, ia melepaskan tautan tangan nya, dan menutup matanya.

Pagi nya

Dokter, perawat dan semuanya kembali bekerja, suara langkah kaki berlalu membuat Jimin membuka matanya, ia mengucek matanya, mengumpulkan nyawa nya yang masih setengah sadar.

"Apakah semalam kau tidur nyenyak?" Seseorang menyenggol lengan nya, Jimin menatap orang itu yang ternyata itu Baekhyun. "Tidak, aku tidak tidur nyenyak semalam" jawab Jimin.

"Kenapa?" Baekhyun balik bertanya. "Gimana aku bisa tidur nyenyak, Yoongi masih terbaring lemah didalam sana". Dengar jawaban Jimin membuat Baekhyun tersenyum.

"Kau tahu, ada pepatah Apapun yang terjadi Yakinlah bahwa Tuhan menginginkan kita akan jadi lebih baik karena Kejadian ini” Baekhyun memamerkan gigi putihnya.

"Terimakasih, sudah menghibur" Jimin senyum kecil, "Ah tidak masalah, aku kembali bertugas ya, jangan mudah patah semangat jimin!" ucap Baekhyun menyemangati Jimin.

TBC


Asikkkkk sudah update, terimakasih sebesar besarnya atas komentar kalian, beri aku semangat lanjutin ff ini, aku usahin fast update yak.

Hayuk vote+komen lagi,

see you, sampai berjumpa di next chapter~~ 🙋

9800 detik [END]Where stories live. Discover now