11

22.1K 1.7K 5
                                    

"Kenapa kau selalu mendesakku." Bentak Nathie. Lalu menyesali kelancangan mulutnya itu. "Sial" Umpatnya dalam hati.

"Lalu kau ingin aku bagaimana? Menindihmu?" Ucap James vulgar tepat di depan wajahnya.

Harum mint menyapu penciuman Nathie membuat sarafnya lumpuh seketika.

"Sepertinya kau suka sekali kuhukum seperti ini." James menyapu leher Nathie, membuat gadis itu melenguh tanpa sadar.

"Apa salahku?" Tanya Nathie diantara kesadarannya yang menipis. Tangannya mencengkram kaos depan pria itu. Mencari pegangan agar tak jatuh karena kakinya yang berubah bagai jelly.

"Sudah kubilang jangan menentang dan berteriak padaku. Dan kau melakukannya pagi tadi dan barusan." Ucap James membenamkan hidungnya di ceruk leher Nathie, menghirup wangi gadis itu.

Lalu bibirnya berpindah pada bibir Nathie. Melahap lapar bibir gadis itu. Menggoda agar bibir itu terbuka. Dan menyelipkan lidahnya saat Nathie tak bisa menahan desahannya.

James menggeram rendah, mendengar desahan gadis itu. Tangannya mulai bergerak menyusup ke balik blouse Nathie, dan berhasil menangkup payudara gadis itu.

"Ngh...Jamess..." Satu erangan lolos dari bibr Nathie saat James meremas lembut payudaranya.

Tangan Nathie melingkar erat leher James. Menikmati sensasi aneh pada tubuhnya, sekaligus berpegangan ketika ia tak lagi bisa merasakan kakinya. 

James bergerak tanpa melepaskan ciuman mereka. Menjatuhkan tubuh mereka diatas sofa di sudut ruangan itu. Satu tangannya menahan pinggang Nathie, sementara tangan yang lain sibuk berkutat dengan kancing depan blouse gadis itu.

Suara musik yang keras tiba-tiba menyentak kesadaran James. 

"Shit!" Umpat James seraya bangkit dengan kasar dan menjauhi Nathie.

Sesaat Nathie terdiam, mengumpulkan seluruh kesadarannya yang tadi menguap bersama gairahnya.

"Rapikan bajumu." Ucap James tampa menoleh.

"Hah?" Nathie memandang James dengan tatapan bingung.

"Bajumu Nath. Rapikan. Dan segera kembali ke halaman." Sergah James kasar. 

Pria itu membuka pintu lalu menutupnya kasar meninggalkan Nathie yang masih terbengong. Saat pintu terbanting Nathie tersadar.

"Oh Shit! Apa yang kulakukan." 

Mengancing blousenya sebutir air mata lolos di wajah gadis itu. Nathie menghapus kasar airmatanya Nathie berjalan meninggalkan ruangan itu.

---------------------

"Kemana mereka?" Angel menatap rumah itu dari halaman.

"Mereka belum kembali?" Rose bertanya.

"Kurasa hukuman Nathie kali ini lebih berat." Ujar Michele disambut kikikan Rose dan Angel.

Bau daging bakar memenuhi udara. Pekikan dan tawa anak-anak meramaikan suasana. Nathie melangkah tergesa ke arah kakaknya.

"Niel." Panggilnya.

"Darimana saja kau. Pestanya sudah mulai." Nathie terpaku kebingungan.

"Aku memintanya membantuku mencari lilin. Ini kue tartnya." Sebuah suara menyentakkan Nathie.

Aaron mematikan musik dan berkata melalui pengeras suara.

"Ok, semuanya mari kita berkumpul disini." 

"Chloe, honey, ayo kemari nak." Panggil Daniel.

Tampak Chloe berlari, menyambar tangan Nathie dan James. Lalu bergabung bersama keluarganya.

MOMMY FOR CHLOE (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now