CHAPTER 3

677 94 40
                                    

Pria itu tersenyum. “Aku bermain permainan ‘Truth or Dare’ dan mendapat hukuman untuk menyatakan cinta padamu sampai kau menerimanya. Dan ternyata sangat mudah membuatmu takluk. Lagipula aku sudah memiliki kekasih. Terima kasih atas kerja samanya, Ryu Sujeong.”

Setelah menjelaskannya, Jangjun segera meninggalkan Sujeong tanpa meminta maaf atau pun mengucapkan kata penyesalan.

Permainan? Ia hanya dipermainkan? Ya ampun, bodohnya dia!

“Hiks…”

Tanpa bisa ditahan, Sujeong menangis sejadi-jadinya di sana. Melampiaskan kemarahannya dengan memukul lantai yang didudukinya berkali-kali hingga tangannya memerah.

“Berisik sekali.”

Dengan cepat, gadis itu menyeka air matanya. Suara siapa itu? Setahunya, di kelas ini hanya ada dirinya.

“Kau menganggu tidurku.”

Sujeong membulatkan matanya saat melihat sang pemilik suara menegakkan tubuhnya.

“Tae-Taehyung?” gagap Sujeong sambil berdiri.

Suasana sangat hening.

Taehyung menatap Sujeong intens tanpa berucap satu kata pun. Hal itu membuat Sujeong salah tingkah dan berpura-pura membersihkan pakaiannya.

Tiba-tiba Taehyung bangkit dari duduknya. Ia bergegas keluar kelas. Sebelum itu, ia meletakkan sapu tangan di depan Sujeong.

“Wajahmu aneh jika menangis,” ucap Taehyung dingin tanpa memandang ekspresi Sujeong yang terkejut.

Pria itu melangkah pergi, meninggalkan Sujeong dengan sejuta pertanyaan di benaknya.

“Kenapa kau melakukan ini di saat aku sudah bertekad untuk melupakanmu? Kenapa kau selalu memporak-porandakkan perasaanku? Hingga aku bingung harus melakukan apa. Berhentilah memberikan harapan palsu padaku, Taehyung,” lirihnya sambil menatap sapu tangan tersebut.

-
-
-

Seusainya bel pulang berbunyi, Sujeong merapikan buku-bukunya dan memakai tasnya, bersiap untuk kembali ke rumah. Ia mengerutkan dahinya saat melihat Chaeyoung yang sedang asyik memainkan ponsel sambil tersenyum.

“Chaeyoung, kau tidak mau pulang?”

“Kau pulang saja terlebih dahulu. Aku ada urusan lain,” jawab Chaeyoung acuh.

“Baiklah.”

Sebelum beranjak, Sujeong sempat melirik Taehyung. Anehnya, pria itu juga tengah memainkan ponselnya dan tersenyum lebar.

‘Apa mungkin…ah, tidak. Aku percaya pada Chaeyoung. Ini pasti hanya kebetulan,’ ucapnya dalam hati.

Berusaha menghilangkan pikiran buruknya. Akhirnya ia memutuskan untuk segera pergi dari sana.

-
-
-

Entah kenapa, Sujeong merasa curiga pada Chaeyoung. Setiap kali Sujeong mengajaknya pulang bersama, Chaeyoung selalu memiliki alasan untuk menolaknya.

Hari ini, gadis itu berniat mengawasi sahabatnya itu. Tidak ada niat buruk di pikiran Sujeong, ia hanya ingin memastikan bahwa semua alasan Chaeyoung itu benar.

Sebenarnya Sujeong gelisah. Di kelas hanya ada Chaeyoung dan Taehyung. Apa yang sedang mereka lakukan?

Tidak lama kemudian, Taehyung keluar. Disusul Chaeyoung yang mengikutinya dari belakang.

“Oh Tuhan, kuatkanlah aku.” Sujeong bergumam lirih. Ia merasa ada sesuatu yang sebentar lagi akan terungkap. Dan tentu saja akan melukai hatinya lagi.

ONE HAND || TAEHYUNG BTS & SUJEONG LOVELYZ (TAEJEONG)Where stories live. Discover now