Part 18

21.6K 796 7
                                    

Happy reading 😊

Setelah selesai shalat Kanya lalu melipat mukena dan sajadah nya.
"Rio ini sajadah nya di taruh dimana ? ini punya kamu bukan ?" ucap Kanya lalu berjalan menghampiri Rio yang duduk agak jauh.

"Rio.. Rio.." panggil Kanya lagi sambil melambaikan tangannya kearah depan wajah Rio dan Rio yang sedari tadi memperhatikan Kanya langsung terkejut begitu Kanya melambaikan tangan didepan wajahnya.

"Eh..em..anu apa Kanya ?" ucap Rio salah tingkah dan Kanya yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Ini ditaruh dimana sajadah nya." ucap Kanya lagi sambil memperlihatkan sajadah yang ia pegang.

"Oh itu sini, itu punya temen ku dia biasanya suka bawa sajadah kalo-kalo pas shalat Jum'at dia nggak kebagian tempat di masjid" ucap Rio menjelaskan sesuatu yang tidak Kanya tanya dan Kanya yang mendengar itu hanya mengangguk.

"Ini makasih ya" ucap Kanya lalu menyodorkan sajadah nya sambil tersenyum dan Rio yang melihat senyum tulus Kanya hanya diam mematung sambil beberapa kali mengedipkan matanya.

"Eh, iya sama-sama" ucap Rio lalu tersadar setelah dari tadi terus menatap Kanya dan langsung mengambil sajadah yang disodorkan Kanya.

"Hm, yaudah aku mau lanjutin buat laporan yang tadi" ucap Kanya lalu pergi ke arah bilik kerja nya dan reflek Rio kembali ikut ke arah bilik kerja Kanya sambil menarik kursi yang di duduki nya dan kembali duduk di sebelah Kanya yang sudah mulai fokus ke arah monitor nya namun Rio duduk dengan jarak supaya Kanya merasa nyaman dan itu benar ketika tadi Rio duduk di sebelah nya, Kanya berniat menggeser kursinya namun tidak jadi karena Rio sudah menggeser kursi yang di duduki nya(Rio) duluan.

Dan mereka pun kembali melanjutkan membuat laporan itu sambil beberapa kali mengobrol ringan.

"Ishh kesel! Dasar cowok kampret, gila! bodo amat mau siapa kek dia disini gak peduli gua!"

Tiba-tiba Mia datang dengan segudang kekesalan nya dan terus menggerutu bahkan ketika sampai di bilik kerja nya, Kanya dan Rio yang melihat Mia datang sambil menggerutu pun bingung.

"Mia kamu kenapa? terus makaanan nya mana?" Ucap Kanya menongolkan kepalanya dari pembatas bilik kerja mereka berdua.

"Ini tuh gara-gara tuh cowok kampret! dan makanan nya udah dimakan ama tuh cowok kampret sampe muntah biarin tuh cowok mampus! " Ucap Mia kesal sambil menonjok-nonjok meja kerja nya.

"Cowok kampret ? siapa cowok kampret, terus kenapa dia makan makanan kita" ucap Kanya bingung masih terus menongolkan kepalanya dan Rio yang mendengar kebingungan Kanya hanya terkekeh dan Mia justru semakin kesal karena mendengar pertanyaan Kanya.

"Auah bodo amat gausah makan biarain diet aja biar kurus!" Ucap Mia asal karena ia masih kesal lalu Mia duduk bersandar di mejanya karena bangku nya sedang di dipakai Rio dan Kanya yang mendengar jawaban Mia langsung melotot dan langsung berjalan ke bilik kerja Mia.

"Mia kalo kita gak makan, nanti bisa sakit nanti udah kurus malah sakit, terus kalo udah sakit di suruh makan banyak jadi gemuk lagi deh lagian kan kita gak gemuk" ucap Kanya sudah berdiri di hadapan Mia dan Rio yang mendengar ucapan Kanya dari bilik kerja Kanya semakin terkekeh namun tidak berniat mencampuri obrolan antar sahabat itu.

"Elu mah, makanan Mulu dipikirin udah tau gua lagi kesel bukanya dihibur kek malah tambah bikin kesel" ucap Mia sambil menatap Kanya dan Kanya yang mendengar nya mengerucutkan bibirnya sambil menunduk.

"Iya maaf" ucap Kanya masih terus menunduk.

"Huftt.. udah gua tuh kesel efek PMS jadi lu gausah bingung dan tadi makanan di kantin tuh dah abis makanya gak jadi beli" ucap Mia menjelaskan kebohongan kepada Kanya yang masih menunduk sedih dan Kanya yang mendengar nya langsung mendongakkan kepalanya.

My Boss My Calon Imam (Tamat) Sudah Terbit.Where stories live. Discover now