Chapter 1

3.1K 479 121
                                    

KONGPOP POV

Mimpi... mimpi... ini semua hanya mimpi... ini pasti mimpi... pasti...

Hahaha... aku metertawakan diriku sendiri saat bangun pagi. Aku merasa bodoh sampai mimpi melihat makhluk mini yang mirip manusia di tanaman bunga matahariku.

Mana mungkin hal itu menjadi kenyataan. Mungkin aku terlalu lelah dan stress hingga bermimpi hal yang aneh seperti itu.

Muamch... muamch....

Aku mendengar suara dari arah meja belajarku. Dan ternyata........









Makhluk putih itu masih ada. Secepat kilat kuambil kaca pembesar. Dan kalian tahu apa ??? Makhluk putih itu lagi asik makan cookies choco yang aku beli kemarin. Dan sepertinya dia bertambah tinggi sedikit.

"Er.... Hallo." Aku mencoba menyapanya.

"APA ?" ini makhluk padahal sedang makan makanan manis tapi juteknya minta ampun.

" Itu cookiesku."

"AKU TAHU."

"Kenapa kau makan ?"

"AKU LAPAR."

"Kau ini sebenarnya apa ?" Dia masih sibuk mengunyah cookiesku.

"ANAK MAE." Jawabnya acuh sepertinya aku menganggu acara makannya. Tapi aku tak peduli, pokoknya aku harus tahu makhluk apa dia itu sebenarnya.

"Mae ?"

"AKU INI ANAK MAE." Dia menunjuk kearah bunga matahari.

"Kau ini anak bunga matahari ?"

"MAE. MAE. BUKAN BUNGA MATAHARI." ( Zyzy akan menjelaskan disini biar pada gak bingung, yang dimaksud Arthit Mae itu si bunga matahari itu tapi bagi Arthit itu adalah Mae dan bukan bunga matahari. Makanya dia tak terima dibilang Maenya itu bunga matahari ).

"Oke.. oke.. kau ini anak mae." Kuikuti saja alurnya.

"Terus kenapa bisa berada disini ?"

"KARENA MAE ADA DISINI. BEGITU SAJA TAK TAHU DASAR BODOH."

Dasar mahkluk kampret, udah muncul tiba-tiba, makan cookiesku tanpa permisi dan sekarang mengataiku bodoh pula.

"Namamu siapa ?"

"MAE BELUM KASIH NAMA."

"Coba kau tanya pada mae." Ooo Kongpop sekarang kau udah sama gilanya dengan dia menganggap mae itu ada.

Dia memejamkan matanya sebentar lalu menatapku kembali.

"ARTHIT. MATAHARI."

"Aku Kongpop."

"AKU GAK NANYA."

Cukup sudah. Makin dilanjutkan aku bisa makin gila.

Aku beranjak mengambil handuk menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi kuliah. Aku tak peduli lagi dia makhluk apa.

***

"Kong, kau kenapa ? Mukamu pucat dan dibawah matamu hitam." Tanya Aim sahabatku. Kami sudah bersahabat dari kami senior high school.

"Tak apa Aim. Hanya kurang tidur."

"Apa kau ada masalah ?"

Tentu saja ada. Dikamarku muncul makhluk kecil putih, aneh, sombong, egois dan galaknya minta ampun. Jeritku dalam hati.

"Tak ada." Jawabku setelah menenangkan diri.

"Nanti malam aku ketempatmu ya. Mau pinjam buku referensi Prof Bank."

"GAK BOLEH..." Teriakku tanpa sadar yang membuat Aim terkejut. "Er... maksudku aku tidak ada dirumah. Aku kerja sampai tengah malam." Mana mungkin kubiarkan ada yang masuk selama ada si putih Arthit. Bisa-bisa dia menganggapku gila.

"Kukira kenapa ? Kau mengagetkanku Kong. "

"Besok akan kubawa bukunya."

"Oke. Thanks Kong."

Dan pelajaran kuliahpun dimulai.

***

Seperti biasa, setelah pulang kuliah aku akan bekerja partime di restaurant sushi. Awalnya aku hanya bekerja sebagai pencuci piring, tapi karena chef melihat kegigihanku dalam bekerja akhirnya Chef mengajarkanku cara menfillet ikan. Awalnya aku bodoh, jariku selalu terluka hingga setiap hari harus membeli plester tapi lama kelamaan aku menjadi ahlinya walau belum seahli chef sih.

Apa yang sedang dilakukan si putih Arthit ? aku memanggilnya begitu karena badannya memang putih. Sebenarnya makhluk apa dia ? tak ada satupun buku magic atau dongeng yang menyatakan tentang dia.

"Arghhh..."Tanpa sadar tanganku terluka saat memotong daging gara-gara memikirkan makhluk apa sebenarnya si putih Arthit itu. Dan aku harus membeli plester lagi. sial.

Aku tiba dirumah jam 10 malam, aku sangat lelah. Apa kalian tahu ? si putih Arthit masih melakukan kegiatan tadi pagi yaitu makan cookies chocoku. Tapi setengah bungkuspun belum habis.

"Hei..." Aku memutuskan untuk mengenal dia lebih dalam walaupun dia itu sangat menyebalkan.

"APA ?"

"Apa kau makan dari pagi sampai sekarang ?"

"INI ENAK."

"Kau suka ? aku masih punya banyak." Aku mencoba mengambil hatinya biar ia dapat bercerita yang mungkin bisa menjadi petunjuk bagiku untuk mengetahui siapa dia.

"MAU..." Dia melihat kearah jari tanganku yang terluka. "SAKIT ?"

"Hanya sedikit."

"KEMARIKAN " Katanya sambil menunjuk jari tanganku ini. Aku menurutinya. Ia menyentuh jari tanganku dan aku merasakan sesuatu yang hangat menjalar keseluruh tubuhku. Dan Violaa.. lukaku sembuh. apa dia punya kekuatan magic ?

"Kau menyembuhkan luka dijariku ?"

"EHM...MUAMCHM..." Katanya menlanjutkan makannya lagi.

"Kau mempunyai kekuatan healing ?"

"HEALING ????"

"Maksudku bisa menyembuhkan luka."

"BISA."

"Apa kau punya kekuatan yang lain ?" tanyaku berharap semoga saja dia punya kekuatan yang menghasilkan uang atau dia bisa mengeluarkan segepok uang didepanku. Jangan bilang aku mata duitan. hidup ini keras tahu.

"PUNYA." Wow..... sekarang aku benar-benar berharap.

"Apa itu ?"

"AKU BISA.................












"MENJADI PUTIH."

( sekali lagi Zyzy jelaskan karena bahasa Arthit yang ambigu. Maksudnya dia menjadi putih itu dia bisa bersinar terang seluruh tubuhnya. )

4. MY LITTLE SUN (BAHASA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang