Chapter 4

2.6K 451 118
                                    

OMG, ini FF yang ke 4 yang Zyzy update hari ini. Zyzy kayak kejar setoran dihari gajian wkwkwkwk.

Kongpop terbangun setelah mata hari menyinari wajahnya. Disamping tempat tidurnya, terbaring Arthit mungil yang masih pulas.

Kalau tidur dia sangat imut tapi kalau sudah bangun.....

Kongpop pergi mandi sebelum Arthit bangun. Setelah mandi, Kongpop melihat Arthit tidak lagi ditempat tidurnya, melainkan di tempat bunga matahari.

Sepertinya ia sedang mengobrol dengan Maenya, kadang dia terlihat cemberut, kadang terlihat bahagia, kadang ia tertawa. Ya terserahlah yang penting dia happy.

"Arthit...." Panggilku.

"Yupp..." Jawabnya tak beranjak dari Mae-nya.

"Aku mau pergi kerja dulu. Choco pienya mau dimakan sekarang ?" Tanyaku supaya nanti dia gak kelaparan. Arthit bersusah payah turun dari pot bunga dan berjalan menuju kakiku. Dia memanjat kakiku seakan-akan aku ini sebuah gunung.

"KONG.... ARTHIT IKUT...."

"WHAT ?? ikut kemana ?" Tak biasanya Arthit minta ikut keluar.

"IKUT KONG."

"Kong mau kerja Arthit."

"IKUT. IKUT. IKUT... " Ia memukul benda yang berada ditengah antara kedua pahaku. Harusnya pukulannya membuatku kesakitan tapi kenapa malah membuatku merasakan kenikmatan. Sepertinya ada yang salah denganku.

"Kong sibuk, nanti..Akh..." shit kenapa aku mendesah karena ia memukulku.

"IKUT..... IKUT.... ARTHIT MAU IKUT...."Arthit terus saja memukuli benda kramatku. Tanpa bisa aku kontrol ia sudah bangun sepenuhnya. " KOK TAMBAH TINGGI..." Katanya yang bingung melihat perubahan salah satu anggota tubuhku.

"Oke.. Arthit ikut. Kong mau mandi dulu." Kataku cepat-cepat menaruh Arthit mungil dikasur dan menyelesaikan urusan dengan benda mungilku yang satu lagi.

"KAN TADI SUDAH MANDI...." Teriaknya. "AKU JUGA HARUS SIAP-SIAP." Tak lupa Arthit memakai baju pemberian Kongpop yang super jelek itu dan tak lupa ia membawa senjatanya, tombak tusuk sate.

***

Kongpop berjalan menuju tempat kerjanya disalah satu cafe dimana ia menjadi waitress partime disana. Si Arthit mungil, ia masukan ke kantong kemejanya. Arthit berjanji tak akan mengeluarkan suara jika berada diluar.

Arthit terpana melihat dunia luar, ada banyak makhluk besar seperti Kongpop, ada benda-benda yang tinggi banget hampir ke angkasa. Harusnya Arthit merasa takut, tapi karena Arthit merasa Kongpop akan melindunginya jadi ia tak takut, malah menikmati perjalanannya.

Kongpop berganti baju dan tetap membawa Arthit dikantung kemeja putihnya. Keadaan cafe tidak terlalu ramai karena bukan jam pulang kerja atau jam makan malam.

"Pelayan..." Seseorang memanggilnya. Dengan sigap Kongpop menghampir pelanggan itu.

"Mau pesan nona ?" Tanya Kongpop ramah.

"Saya mau pesan Cheesecake Strawberry dan Ice Choco."

"Ada lagi nona ?"

"Tidak itu saja." Kongpop berbalik membuatkan Ice choco dan mengambil kue Cheesecake Strawberry pesanan pelanggan tersebut.

"Apa kue itu enak ?" Kata Arthit berbisik yang hanya dapat didengar Kongpop.

"Enak.." Kongpop membalasnya juga dengan berbisik.

"Mau..."

"Tidak boleh itu punya orang."

Kongpop masih membuat Ice Choco, tanpa Kongpop sadari Arthit melompat waktu Kongpop menunduk selagi membuat minuman.

Arthit menuju ke kue yang Kongpop letakan diatas meja. Dengan gesit melompat dan memanjat kesana kesini, akhirnya Arthit sampai di depan kue yang berwarna kuning itu.

Arthit menusuk kue itu dan mencari tempat persembunyian untuk memakan kuenya tanpa sepengetahuan Kongpop.

"Loh kuenya mana ?" Kata Kongpop bingung. Ia yakin sudah mengeluarkan kue itu tadi.

"Fang, apa kau melihat kue yang aku letakan disini ?" Tanyaku pada salah satu teman kerja yang sibuk update status di ponselnya.

"Tidak lihat." Jawabnya tanpa berpaling sedikitpun.

Sial gajiku pasti dipotong gara-gara kue itu, siapa yang mencuri kue itu ? . Kongpop mengambil kue yang baru dan membawanya ke pelanggan tadi.

"Silakan ini pesanannya nona." Kata Kongpop menyajikan cheesecake strawberry dan ice choco diatas meja.

Kongpop meraba kantung kemejanya dan mendapatkan Arthit tak ada disana. Dimana bocah nakal itu ??

Kongpop mencari Arthit sambil bekerja tapi tak menemukannya juga. Sudah dicari ke sudutpun, tetap tidak ada. Sampai jam tutup cafe, Kongpop masih tak melihat Arthit.

Bukan Kongpop yang bertugas piket hari ini tapi karena Arthit hilang jadi Kongpop menawarkan diri untuk bertugas piket. Tentu saja Fang senang mendengarnya karena ia bisa pulang cepat.

"ARTHIT..... ARTHIT...." Teriak Kongpop setelah memastikan tak ada orang disana.

"KONG...HIK...HIK...." Arthit membalas teriakan Kongpop. Kongpop mencari kearah sumber suaranya. Arthit sedang terjebak dijaring laba-laba atas. Untung saja Arthit belum dimakan sama laba-laba yang lagi pergi entah kemana.

"Kenapa kau bisa kesana anak bandel ??" Kata Kongpop geram sambil melepaskan Arthit dari jaring laba-laba.

"TAKUT... HIK... HIK.... ARTHIT TAKUT...." Arthit masih menangis dipundakku. Dia memegangku erat-erat.

"Shh... Kong ada disini. Arthit tak perlu takut na..." kata Kongpop menenangkan Arthit.

"Kenapa kau bisa sampai kesana ?" Tanya Kongpop setelah menaruh Arthit diatas meja.

"ARTHIT LAGI MAKAN, TRUS ARTHIT DITARIK KEATAS SAMA MAKHLUK JELEK PERUT GENDUT ITU. SERAM..." kata Arthit bercerita dan berekspresi meniru wajah laba-laba.

"Kau makan apa ?" Tanya Kongpop bingung.

"Cheesecake."

Sekarang aku tahu siapa pencurinya.

4. MY LITTLE SUN (BAHASA - COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang