14

87 14 1
                                    

"Benarkah?" tanya ibu Hyoyeon tak percaya.

"Iya Hyoyeon eomma, aku juga merasa seperti itu. Aku dan ayahnya Luhan pernah saling bertukar cerita sekedar mengisi waktu luang. Kita berdua bercerita tentang keluargamu. Aku berpikir bahwa ini benar-benar suatu kebetulan kalau keluarga kita bertiga ternyata saling mengenal dan berkaitan.." cerita Nyonya Oh. Ibu Hyoyeon dan Tuan Xi mendengarkan dalam diam

".. dan dari pertanyaan ayah Luhan tadi itu juga mengingatkanku tentang kedekatan Sehun dan Hyoyeon. Mereka dulu juga sangat dekat bukan waktu di Amerika? Tapi kenapa sekarang mereka seperti tak saling kenal? Hyoyeon juga seperti tak ingat padaku?" bingung Nyonya Oh sama seperti yang dibingungkan oleh ayah Luhan.

Ibu Hyoyeon terdiam sebentar sekedar memikirkan sesuatu sebelum akhirnya sebuah pernyataan keluar dari mulutnya.

"Tidak mungkin kalau Hyoyeon melupakan sesuatu tentang kalian." kata ibu Hyoyeon dengan wajah khawatir.

"Memangnya ada apa dengan Hyoyeon?" tanya Tuan Xi penasaran.

"Hyoyeon pernah melakukan hipnoterapi sebelum aku dan Hyoyeon memutuskan untuk ikut dengan kalian dan tinggal disini."

"Hipnoterapi?" ucap Tuan Xi tak mengerti.

"Ne, hipnoterapi. Waktu Hyoyeon berumur sekitar 13 sampai 14 tahunan, ia pernah diculik oleh seseorang."

"Astaga! Bagaimana itu bisa terjadi?" kaget ibu Sehun khawatir.

"Aku juga tak tahu pasti kenapa hal itu terjadi, yang kutahu hanya pelaku yang menculik Hyoyeon itu sudah mencuci otak Hyoyeon.." jelas ibu Hyoyeon mengecilkan suaranya agar tak ada yang mendengarnya.

".. Karena ia trauma dengan insiden itu, kakak sepupu Hyoyeon menyarankan agar Hyoyeon melakukan hipnoterapi untuk menghilangkan ingatannya tentang peristiwa yang dialaminya.." wajah ayah Luhan dan ibu Sehun menegang selama mendengar cerita ibunya Hyoyeon.

".. Akhirnya Hyoyeon melakukan hipnoterapi itu. Kupikir ingatannya yang terhapus hanya tentang dia pernah diculik tetapi ternyata ingatan tentang kalian juga ikut terhapus." ucap ibu Hyoyeon.

Ketiga orang tua itu diam dalam kebingungan sampai akhirnya Hyoyeon dan Luhan akhirnya datang kembali menemui orang tua mereka, Sehun juga menyusul kemudian. Ibu Hyoyeon melihat kearah anaknya penasaran.

"Emm.. Eomma, sepertinya aku~ eh.. aku tidak ikut eomma pindah kerumah bibi. Aku akan tetap tinggal disini saja eomma." kata Hyoyeon tak enak pada ibunya. Luhan menahan senyumnya mendengar pernyataan Hyoyeon.

"Memangnya kenapa Hyoyeon-ah? Apa yang sudah dilakukan Luhan padamu hingga kau berubah pikiran?" tanya ibu Sehun.

"Luhan~ dia tak melakukan apa-apa terhadap saya Nyonya besar, ini memang keputusan saya. Lagipula saya juga merasa tak enak hati meninggalkan bibi Choi mengerjakan pekerjaannya sendiri."

"Ya sudah kalau itu keputusanmu Hyo, yang penting jangan merepotkan Tuan Xi dan Nyonya Oh." jawab ibu Hyoyeon halus.

"Tenanglah Hyoyeon eomma, aku sudah menganggap Hyoyeon sebagai anakku sendiri disini." kata ibu Sehun sedangkan ayah Luhan hanya tersenyum tipis mendukung istrinya.

"Kalau begitu eomma beres-beres dulu."

"Aku ikut mengantarkan eomma ya, sekalian aku ingin ngobrol sama Taeyeon unnie."

"Baiklah kalau itu maumu."



Ibu Hyoyeon dan Hyoyeon pun akhirnya berangkat diantar oleh supir Choi. Tak lama kemudian mereka sampai dikediaman Taeyeon sepupu Hyoyeon.

PunishmentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora