[Chapter 8] Rectangle Smile is Him

301 37 0
                                    

.
.
.
.
.

###

Joohyun merapikan meja yang berisi map-map dan beberapa binder di meja ruangan OSIS nya.  Si ketua OSIS sialan itu melarikan diri lagi dari tugasnya sebagai ketua OSIS dengan alasan yang konyol lagi.

Mau tak mau,  Joohyun harus melerakan jam mata pelajaran Fisika yang sangat digemarinya untuk mengerjakan tugas nya sebagai wakil ketua OSIS.  Mendekam selama 2 jam menjelang pulang sekolah dengan berkas-berkas yang membuatnya sibuk.

" Joohyun ~ah!! "

Seketika Joohyun menghentikan aktivitasnya membereskan berkas-berkas yang telah ia selesiakan untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.  Senyuman mengembang di wajahnya.

" Seulgi~ya!!!  Wendy~ah!!! "

Seulgi dan Wendy menghampiri Joohyun yang tengah membereskan pekerjaannya.

" lets go to the caffe!!!  I want to see the handsome barista~" ajak Wendy.

Joohyun tersenyum.  Ia menambah kecepatan tangannya untuk merapihkan berkas  yang berserakan itu.

" kkaja.....!!!  " seru Joohyun.

###

Joohyun,  Wendy dan Seulgi memasuki caffe yang menjadi kegemaran mereka sekarang ini.

Sudah tiga bulan caffe itu dibuka,  masih banyak saja pengunjung yang datang.  Ralat.  Tambah banyak.  Menu yang ada di caffe itu diperbaharui dan ditambah lagi yang membuat pengunjung bingung untuk memilih menu yang akan di pilih.

Mereka memilih tempat yang ada di pojokan sebagai tempat duduk dan berbincang mereka sambil menyesap espresso yang akan mereka pesan.

Mungkin satu-satunya tempat dengan 4 kursi dalam satu meja yang masih tersisa di spot ini. Suasanya ramai sekali.  Pelayan nya tampak sibuk mengurusi pesanan pelanggan.

" yak!!  Wendy~ah" ucap Seulgi.

Wendy yang namanya dipanggil tidak menyahuti Seulgi.  Atensinya terlalu fokus terhadap sesuatu. Padahal,  Seulgi telah menggoyang-goyangkan tangannya didepan mata Wendy untuk menyadarkannya,  namun Wendy terlalu sibuk dengan pikirannya sambil menatap lurus ke depan.

Joohyun mengamati Wendy.  Ia melihat garis sorotan mata yang Wendy buat.  Ternyata,  Sorot mata Wendy tertuju kepada seseorang yang tengah sibuk dengan pakaian celemek dan cangkir di tangannya.

" Seulgi~ya!! " Joohyun mengisyaratkan tatapannya kepada Seulgi agar tau penyebab Wendy tak fokus.

" ck....  Dia telah terpesona dengan barista iru rupanya.... " sahut Seulgi sambil menyenggolkan sikunya ke Wendy.

Wendy hanya menyunggingkan senyum setelahnya tanpa menatap kedua orang yang sedang menggosipkannya.

" kau ini!  Dimana-mana kenapa selalu terpesona dengan orang asing sih? "

" ani.  He is not stranger.  But....  I don't know.  Actually I should to catch him.  Ha.. Ha.. Ha.... "

" arrrr....  That's very rare to hear from you.  Tidak seperti kamu biasanya yang hanya diam,  feel shy, and....  Yeah.. " sahut Seulgi.

" I think .... He is different.  "

Joohyun menyesap Americano nya yang baru saja datang sambil mendengarkan celotehan tentang some boy  yang telah memikat Wendy. Itu adalah hal yang sangat tak disukai Joohyun.  Namun,  telinga Joohyun telah kebal mendengarkannya ratusan atau bahkan ribuan kali.

ROSE  BLOOD VRene(HIATUS)Where stories live. Discover now