➖ Klonning

16.8K 973 71
                                    

Taehyung hanya duduk melihat;










Kekasih superhumannya—Jungkook, terjatuh pasrah di atas ranjang. Dicumbu beramai-ramai oleh empat klonningnya. Bibir merah muda Jungkook sibuk diciumi, diajak beradu lidah. Dada dan torsonya terbuka pasrah, dicumbu dua orang secara bersamaan. Dan bagian bawahnya, diberi rimming serta ciuman-ciuman mesra.


Empat orang, Bro.






Dan Taehyung cuma pasrah melihat. Sebetulnya lelaki tu tidak pasrah, hanya menikmati tontonan selagi mengelus kelaminnya yang menegang. Ia suka kok, suara putus asa Jungkook yang diserbu klonningnya. Dipakai secara beramai-ramai, dan digilir. Toh Jungkook menikmati—serta Taehyung juga puas. Sebab ketika klonningnya kembali menyatu, gelombang kenikmatan dan kepuasan yang didapat klonningnya juga kembali padanya.

"A-ahmm—"

Kembali lagi perhatian Taehyung teralih pada Jungkook yang menggeliat pasrah. Pekikan serta deru nafasnya sedikt tersendat, jemari kakinya yang terangkat di udara menekuk.

Taehyung bersiul, mengisyaratkan salah satu klonnignya untuk kembali. Lalu mengerang keras, membuat Jungkook yang baru saja sampai merasa basah kembali sebab suara Taaehyung—goddamnit, benar-benar.

"Berbalik, Sayang."

"T-taehyung—h," Jungkook menggeleng pasrah ketika dengan mudah tubuhnya di balik oleh ketiga klonning kekasihnya. Kakinya gemetar, dadanya naik turun dan bibirnya yang bengkak terasa sakit sekali untuk berbicara.

Taehyung melepas celana jeansnya secara tergesa. Membebaskan kelaminnya yang menegang penuh, sebelum dengan jahil menggesekkan ke belahan bokong Jungkook yang penuh.

"Aduh—"

Mengaduh sekali lagi sebab bokongnya diberi tamparan dan remasan gemas. Serta rambutnya dijengit untuk mendongak. Menyambut kelamin klonning Taehyung yang mengacung di depan wajahnya.


"Kau suka 'kan, Jungkook?"




Yang satu menggesekkan ujung kelamin di bagian bibir. Menyisakan jejak precum.

"T-tidak—akh,"

Berteriak pasrah ketika digit jari Taehyung, atau mungkin klonningnya menyusup kembali ke dalam celahnya yang basah dan licin.

"Oh, kau sudah siap sekali,"

Jungkook mengeluarkan suara seperti cicitan, ketika jemari yang berada di dalam lubangnya menyentak dalam. Menekan pada titik yang pas hingga membuat kenikmatan menyebar memenuhi tubuhnya. Jemari Jungkook hanya meremat sprei dengan pasrah, membiarkan tubuhnya dipakai sekali lagi oleh kekasihnya.

Sedikit meringis kesakitan ketika rambutnya dijambak, memaksa muutnya terbuka untuk dipenuhi kelamin klonning Taehyung. Bokongnya diremas, lalu sedikit ditarik untuk mengakomodasi kelamin kekasihnya memasukki liang tubuhnya yang basah.

Dadanya? Ikut dijajah. Dipenuhi remasan jiatan secara bergantian. Taehyung dan klonning bangsatnya tidak akan berhenti hingga puting Jungkook benar-benar bengkak dan memerah.

"M-mmh,"

Jungkook memejam, terlalu pening menikmati segala sentuhan dari kekasihnya. Mengais ranjang pasrah ketika tubuhnya terisi penuh dengan kelamin Taehyung yang terasa panas dan keras. Sengaja menggesek perlahan, sembari meremas bokong Jungkook yang kenyal bukan main. Lalu bergerak masuk begitu dalam, hingga Jungkook merasa perutnya teraduk ngilu karena tusukan Taehyung tepat pada syaraf nikmatnya.


Jungkook mungkin superhuman terkuat dalam team; ia bisa mengangkat bus, reruntuhan gedung sendirian. Tapi di atas ranjang, menjadi begitu lemah dan pasrah dengan Taehyung.








Atmosfer kamar semakin menggila, Taehyung bahkan tidak lagi mengontrol diri untuk menggerakkan pinggul lebih cepat. Mencengkeram pinggul Jungkook; sengaja meninggalkan jejak, dan terus menerus menusuk kekasihnya pada titik nikmat.

"Ketat sekali, Jungkook."

Jungkook begitu indah, dikerjai tiga orang sekaligus. Bibirnya basah, bengkak mengkilap dan tersendat antara desahaan serta kuluman becek. Entah itu saliva atau recum turun melalui celah bibirnya yang terbuka. Belum lagi soal sekujur dada dan torsonya yang dipenuhi bercak basah dan lebam ciuman.

Taehyung sedikit menggeram, sengaja menggelamkan kelaminnya dalam. Lalu bibirnya turun mengecupi punggung Jungkook yang berkilau karena keringat. Menyadari bahwa kekasihnya sebentar lagi menyentuh klimaks, Taehyung sengaja memperlambat tempo—sengaja dengan begitu dalam masuk secara tidak sopan.

Hingga tempo permainan memuncak, Taehyung menyumpah serapah ketika liang Jungkook meremas kelaminnya dengan erat ketika ia klimaks. Memacu Taehyung untuk menumpahkan benih hangatnya jauh ke dalam lubang Jungkook.

Suara decap tercipta ketika klonning Taehyung melepaskan kelaminnya dari kuluman, dan klonning yang lain membalik tubuh Jungkook, membawanya terlentang dengan nafas yang tinggal satu dua. Membiarkan tubuh Jungkook menjadi obyek fantasi ketika dua klonning itu secara bersamaan mengocok kelamin dan menumpahkan benihnya di atas torso Jungkook.


Sebelum kembali menjadi satu dengan Taehyung;


"Goddamnit Jungkook—"

Sensai kenikmatan yang timbul membuat Taehyung mengerang. Seolah gairahnya tidak terpuaskan, ia menaungi Jungkook. menggigit bibir bawahnya sebelum mengecupi wajah Jungkook yang sayu dan lelah dengan memuja.

"C-cukup, Taehyung. Hh—lelah,"

Sedikit mendorong bahu Taehyung, sebab kaki Jungkook kembali dikalungkan ke pinggang kekasihnya. Taehyug menggeleng, beralih mengecupi leher Jungkook, memeta kulitnya yang berkeringat dengan lidah.




"Tidak—"






Dengan santai kembali menyelipkan kelaminnya ke dalam lubang Jungkook; terasa lebih basah dan licin. Jungkook melengkungkan punggung dengan elok, bibirnya kembali menuai rintih sebab dirinya merasa penuh.

Tangan Taehyung beranjak, menuju pucuk dada Jungkook yang benar-benar tegak. Ibu jari dan telunjukknya mencubit pelan, membuat gerakan menarik dan memeilintir. Sebelum menekan putingnya dengan keras.




"—sampai pagi kalau perlu, aku rindu."








Dan Jungkook merintih lagi, kali ini lebih keras sebab kelamin Taehyung menekan titik nikmatnya terlalu dalam. Taehyung menggeram, enak sekali rasanya disedot dinding lubang Jungkook yang basah dan rapat. Kaki Jungkook ototmatis menyilang, menyunci kelamin Taehyung agar tidak jauh dari lubangnya.












Biarkan saja, toh Namjoon—sebagai kepala team, sudah mengijinkan. Asalkan tidak sering-sering. Sebab Jungkook itu vocal jika bersuara; berisik.

Soif de Vivre!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang