10

7.4K 753 39
                                    

Lisa dan Jennie masih tertidur pulas di bawah selimut yang menyelimuti mereka. Anehnya mereka tidur sambil berpelukan.

Lisa bangun lebih awal daripada Jennie. Lisa menatap Jennie yang masih tidur dalam dekapannya. Sekarang Lisa benar-benar merasa kembali seperti dulu, dimana ia dan Jennie tidur bersama di atas ranjang.

Lisa mengelus pelan rambut Jennie dan merapikan rambut yang menutupi wajah cantiknya. "Ini rasanya seperti dulu", gumam Lisa sambil tersenyum.

Lisa tersenyum memperhatikannya. Tiba-tiba saja Jennie bersuara "aku tahu, aku ini memang cantik", ucap Jennie membuat Lisa kaget.

Lisa menarik kembali tangannya.
"Selamat pagi", ucap Lisa.

"Pagi..", ucap Jennie. Bukannya Jennie melepas pelukannya tetapi, ia malah mempererat pelukannya. Lisa yang mendapat perlakuan itu hanya menerimanya dengan senang hati.

"Enggak mau bangun? Ini sudah pagi", ucap Lisa.

"5 menit lagi, biarkan seperti ini dulu", ucap Jennie membuat Lisa tersenyum senang.

"Aku menyukai ini, Lisa membuatku sangat nyaman. Tidurku jadi sangat nyenyak karena kehadirannya. Biasanya, hal-hal aneh akan mengganggu tidurku entah itu mimpi atau apa. Aku bersyukur ia ada di sini", ucap Jennie dalam hatinya.

Lisa keluar kamar terlebih dahulu. Ia melihat pakaian dan baju seragamnya ada di atas meja ruang tamu. Lisa kembali tersenyum melihatnya. "Jisoo benar-benar mengurusku seperti adiknya sendiri, aku menyayangi kakak Jisoo, kekekeke".

Tidak lama setelah itu, Jennie keluar dari kamarnya. "Pakaian dan seragammu?", tanya Jennie.

"Kakakku mengantarnya saat kau masih tidur", ucap Lisa.

"Oh..", ucap Jennie kemudian berjalan menuju kamar mandi.

***

Lisa memangku wajahnya dengan kedua tangan. Hari ini pelajaran sangat membosankan baginya. Tidak. Setiap hari sangat membosankan. Lisa memang tidak suka hal-hal yang berkaitan dengan sekolah. Tapi, demi Jennie apapun akan ia lakukan.

Yang Lisa lakukan hanyalah memandang Jennie dari jauh. Tersenyum dan bergumam tentangnya.

Tidak sengaja Jennie menoleh dan membuat mata mereka bertemu. Lisa tidak mengalihkan pandangannya dari Jennie, malah ia semakin menatapnya. Jennie sudah terlebih dahulu mengalihkan pandangannya, tapi ia bisa merasa jika Lisa masih memandanginya sedari tadi.

Bel tanda istirahat berbunyi. Lisa hendak mengajak Jennie untuk pergi ke kantin, tetapi ia kalah cepat. Seorang laki-laki dari kelas lain menariknya paksa dan mengajaknya pergi.

Lisa tidak menyukai itu. Diam-diam ia mengikuti Jennie dari belakang. Orang itu membawa Jennie ke dalam sebuah gudang dan di sekitarnya lumayan sepi.

Lisa sedikit mengintip melalui jendela. Ia melihat sepertinya dua orang yang di dalam sedang berbicara sangat serius. Sampai akhirnya orang itu memeluk Jennie dengan erat dan Jennie membalas pelukannya. Lisa melebarkan matanya, dadanya terasa sesak, ingin sekali ia mendobrak pintu dan memukul orang itu sampai babak belur.

Lisa mencoba untuk mengendalikan emosinya yang semakin memuncak. Ia berlari meninggalkan gudang dan menuju toilet.

Diam-diam ia menangis sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Dengan cepat ia teleport ke rumah pohon, ia tidak peduli dengan sekolah dan biar saja jika dia dianggap membolos.


Rumah pohon adalah satu-satunya tempat yang cocok untuk ia datangi saat dalam keadaan kacau. Karena di sana ia bisa mendapatkan sedikit ketenangan.

Sesampainya di rumah pohon ia mencoba untuk berkomunikasi dengan Jisoo.

"Jisoo-ah kau dimana?"

"Lisa? Aku ada di rumah. Ayahmu ada di sini lebih baik jangan pulang dulu"

"Aku ingin pulang Jisoo", lirih Lisa.

"Kenapa? Tinggalah bersama Jennie dulu. Aku sedang mencoba meyakinkan ayahmu untuk kembali"

"Gadis itu.. aku tidak ingin melihatnya"

"Ada apa? Apa kalian sedang dalam masalah?"

"Dia-"

"Nanti lagi Lisa, ayahmu datang, bye", ucap Jisoo cepat memutuskan komunikasi mereka.

Lisa menghela nafas. "Seandainya ada Jisoo di sini. Apa aku harus menuruti kemauan ayah? Apa aku kembali saja?", lirih Lisa.

Ia merebahkan badannya dan menatap langit-langit rumah pohon. Ia membuang nafas dengan kasar. Lisa membenci dirinya sendiri.

"Siapa laki-laki tadi? Apa dia pacar Jennie?"

"Apa aku harus menyerah dan kembali?"

Tbc..

Next??
siapa yang nunggu comeback Blackpink cem gue? 😊

Bantu pilih dong,
BLACK Ver. atau PINK Ver.?

ONE it's YouWhere stories live. Discover now