Chapter 24.1: Decision

4.2K 194 1
                                    

"Kalian berdua ingin Debbie memilih?" tanya Debbie polos.

"Iya," jawab mereka bersamaan. Debbie sebenarnya bertanya polos agar mereka tidak seperti ini.

Mereka terkesan memaksa Debbie untuk membuat keputusan ditempat. Padahal jika Debbie bisa, Debbie ingin kabur saat ini juga. Saat dia sudah bersama Trevroy, Reeves malah kembali untuknya. Sungguh ini rumit sekali.

"Debbie menjawab dalam perjalanan pulang aja ya, tidak enak bila dilihat banyak orang," ujar Debbie sesantai mungkin berusaha menutupi ketegangan yang mengalir diantara dirinya.

Trevroy dan Reeves mengikuti maunya Debbie. Reeves membukakan pintu untuk Debbie. Trevroy tidak merespon apapun. Trevroy bahkan tidak berebut membukakan pintu untuk Debbie masuk.

Trevroy masuk sendiri ke dalam mobil Reeves tanpa disuruh atau meminta izin.

Selama perjalanan mereka bertiga hanya diam, tidak ada yang bertanya soal keputusan Debbie. Tidak ada juga yang membuka suara.

Perjalanan itu sangat hening dan tak bersuara. Sesampainya ditujuan, Reeves membukakan pintu agar Debbie turun. Debbie turun.

Trevroy juga ikut turun di depan apartemen Debbie. "Jadi siapa yang kamu pilih?" tanya Trevroy spontan.

Kali ini, Debbie tidak punya alasan untuk tidak menjawab. "Aku butuh waktu untuk memutuskan," ujar Debbie. Tidak menunggu respon dari keduanya.

Debbie langsung berlari menuju apartemennya. Masuk kedalam dan menghempaskan diri ke ranjang. Hari ini, dia sudah sangat lelah, padahal aktivitas hari ini juga belum dimulai.

***
Dibawah, Reeves dan Trevroy saling melempar tatapan tajam penuh arti. Seperti kedinginan dan ambisi yang tidak bertara.

"Menyingkirlah dari jalanku," tutur Trevroy dingin.

"Aku tidak akan mengalah padamu," balas Reeves sinis.

"Kalau begitu,kau harus mulai bersiap-siap untuk kalah. Menyerahlah sebelum kau terlambat," Trevroy memperingatkan Reeves lalu berjalan pergi meninggalkan Reeves.

Trevroy masuk ke dalam mobilnya dan pergi ke suatu tempat.

Tempat itu gelap, dan misterius. Sebenarnya dia tidak begitu tahu tempat ini, ini tempat dia pernah melihat Debbie berada. Dan seingatnya, dulu ia pernah mungkin sekali datang bersama Adam. Namun, Setelah Adam pergi ke sisi-Nya, ia lupa dengan tempat ini.

Trevroy berada disana hingga malam hari. Melihat lihat apa yang ada di lorong itu. Tidak ada yang menurutnya menganjal , namun tetap saja ia ingin tahu misteri tempat itu.

Seperti malam malam biasanya, Debbie akan selalu pergi kesana untuk melakukan sesuatu. Debbie melewati lorong gelap itu dan melihat siluet seseorang. Ia terkejut.

"Kau siapa?" tanya Debbie kuat. Trevroy belum menoleh. Debbie pun tidak bisa melihat dengan begitu jelas karena tempat itu sangat gelap.

Debbie melangkah maju. Dan bertanya lagi. "Kenapa kau bisa disini?" Tidak ada jawaban sama sekali.

Trevroy memang tidak mau menoleh.
Debbie mendekat dan langsung mencekal sosok itu. Debbie menyerang dengan siku tangan hingga sosok itu sudah sepenuhnya dalam dekapannya. Trevroy memutar kepalanya dan tersenyum.

"Aku sudah mengetahui semuanya, Debbie," ujar Trevroy.

Debbie masih membeku akibat mendengar apa yang Trevroy katakan.

***
Tempat diatas pernah dibahas diawal cerita.

Maaf late banget updatenya. Kalo memungkinkan aku update lagi segera. Btw fyi, ini sudah mau tamat ya. New story juga sudah ada. See ya all , xo!

Jangan lupa vote dan komen!

Instagram : pear.ling

SeductressWhere stories live. Discover now