Setelah lost contact ama dia, semesta akhirnya mempertemukan kami lagi di rumah Allah. Ga, ga, gue ga umroh atau naik haji. Gue ketemu dia di salah satu mushala di kota bogor, ga jauh dari stasiun bogor. Gue liat dia pake jaket hitam sama sweatpants, pake tas kecil yang biasa dia pake pas padus waktu jaman SMA, gue makin mantap dengan kesimpulan bahwa itu roje.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Gue ikutin dia sampe ke mushala yang ternyata cuma kita bedua jamaahnya. Waktu itu emang baru jam 9 pagi. Dia duluan masuk dan shalat, kira-kira udah mau rakaat terakhir shalat, gue pun masuk dan melakukan hal yang sama. Entah dia liat gue apa ga, mengingat ruangan shalat itu ga besar dan tirai penutup antara shaf cowok dan shaf cewek juga masih dibuka. Saat gue selesai salam, sekilas gue lihat shaf cewek udah kosong, ternyata dia lagi mondar mandir di teras mushala macem setrikaan. HAHAHA, bingo ! Dia kena jebakan betmen :)
Flashback
Gue mikir hal apa yang bisa bikin gue ama dia ngobrol lagi. Karena gue takut dia duluan kelar shalat trus gue ga sempat ketemu. Disaat yg bersamaan mata gue tertuju pada sepatu kets dia, emmm.... jail dikit gapapa dong ya.. ( ͡° ͜ʖ ͡°) dengan cekatan gue mengambil sepatu kets tersebut dan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi, tepatnya di dekat ventilasi mushala. Gue asumsikan tempat itu ga akan terjangkau oleh penglihatannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
End of Flashback
"Sepatu gue mana ya?" Dia masih uring-uringan sambil mencari sampai ke sudut demi sudut mushala, lalu kembali ke tempat semula dan tertunduk lemas.
"Permisi, mbak." Gue memulai aksi pertama gue, respon atas perlakuan dia yang nginjek sepatu gue tanpa sadar.
