Chapter 24 ( Bahasa )

4.8K 635 148
                                    

Enam laki-laki dan satu wanita sedang digiring oleh 10 pria yang memakai stelen jas hitam ke gudang kosong. Mereka disuruh berlutut didepan ketua mafia yang sedang asik merokok dan dua anak sekolahan di sampingnya.

"Kau siapa ? Kenapa menculik kami ?" Tanya Mike marah. Dia ketua gang Khaosan merasa terhina atas perlakuan ini.

"Dia P'Forth." Kata Wayo bangga.

"FORTH..." lima anak buah Mike terkejut, begitu juga Mike menjadi pucat pasi. Jika diperbandingkan Mike hanya ikan kecil di lautan sedangkan Forth adalah ikan hiu dalam dunia gang mafia.

"KAMI TIDAK TAKUT PADAMU. KAKAKKU KEPALA GANG KHAOSAN." Teriak Jeed yang sepertinya tak mengerti situasi.

"JEED..." Teriak Mike menghentikan adiknya.

"Lalu ?" Jawab Forth santai.

"Maaf P, apa salah kami ? Kami tidak pernah menyinggung gang Golden Snake." Kata Mike tak mengerti, apa salahnya hingga Forth ketua mafia Golden Snake menyuliknya.

"Memang, kau tak pernah berurusan dengan Golden Snake." Kata Forth santai.

"Tapi kau berurusan denganku." Ming maju kedepan langsung meninjuk Mike tepat di wajahnya. Jeed berteriak melihat Mike dipukuli Ming.

PLAKKK... Wayo maju menampar Jeed hingga ia menangis.

"DIAM KAU JALANG!!!" Teriak Wayo.

"Kau... kau... siapa ?" Kata Jeed terbata-bata disela tangisannya.

"Wayo dan dia Ming."

"Aku tak kenal kalian." Kata Jeed.

"Tapi kau kenal Beam.." mendengar nama Beam, Jeed menjadi terkejut dan ia tahu ini pembalasan yang waktu itu ia lakukan. Begitu juga dengan Mike dan kawan-kawannya.

"Kenapa kau terkejut ?" Kata Ming sangat sinis. " Beam itu kakaknya Wayo dan pacarnya P'Forth. Dan orang yang kau cium itu pacarku." Ming masih memukuli Mike dan teman-temannya bergantian. Meski mereka meminta maaf tapi Ming belum puas. Hatinya panas mengingat bibir Kit kesayangannya dijamah oleh orang lain. Hanya dia yang boleh menyentuh bibir dan seluruh tubuh Kit. Hanya Ming seorang.

"Ming... Wayoo... Stopp." Perintah P'Forth.

"Tapi..." Wayo dan Ming tak terima. Beam terluka parah gara-gara mereka.

"Tak perlu kotori tangan kalian hanya karena ikan-ikan busuk ini. Anak buahku akan mengurusnya. Setidaknya tiga atau empat tulang mereka patah." Kata Forth sambil mengiring Wayo dan Ming keluar.

***

Kongpop bersama Arthit dan Kit menunggu operasi Beam. Rasa tekejut menerima telepon dari Kit, rasa marah kepada orang yang membuat Kit dan Beam terluka dan rasa kesal karena ciuman 5 menitnya terganggu.

Beam sudah dioperasi selama 2 jam tapi masih belum ada tanda operasi itu akan selesai. Dokter Phana yang turun langsung mengoperasinya bersama Off. Kesalahan sekecil apapun tak akan dibiarkan oleh Phana. Beam adalah kakak iparnya. Sudah tugas Phana menyelematkannya apapun terjadi.

Forth datang bersama Ming dan Wayo. Arthit maju langsung memukul pantat Wayo dan Ming layaknya anak kecil yang mendapatkan hukuman.

"Kemana saja kalian anak nakal ?" Kata Arthit lega dari rasa gelisahnya. Kit bilang bahwa Wayo dan Ming pergi ada urusan. Tentu saja Arthit tahu sifat adiknya itu, pasti ia akan membalas dendam.

"P.... aku cuma menghubungi P"Forth.." kata Wayo membela diri.

"Aku juga P...." Ming mengikuti Wayo.

"Benar ??" Arthit tak percaya begitu saja.

"BENAR." Kata Wayo dan Ming serempak.

"Lalu tanganmu kenapa ?" Tanya Arthit yang melihat sedikit darah di kepalan Ming.

"Er... ini.... " Ming melirik Wayo meminta bantuan.

"Tadi Ming jadi gila P. Lalu dia memukuli tembok. Dan Wayo memukuli Ming."

Arthit mengangkat tangan untuk memukul kepala dua bocah itu tapi ditahan Kongpop.

"Arthit... ini dirumah sakit. Lagipula mereka sudah kembali dengan selamat."

Arthit memeluk Kit, Wayo dan Ming berkata. " Cukup Beam saja yang terluka.... jangan ada lagi yang terluka..."

Lampu operasi sudah dipadamkan, Phana keluar dan menjelaskan bahwa Beam sudah ditangani dengan baik. Beam hanya perlu menjalani perawatan pemulihan setelah operasi.

Akhirnya semua bisa bernafas lega. Forth mengajukan diri untuk merawat Beam. Ia juga yang membayar seluruh biaya rumah sakit Beam.

"Arthit, aku tahu ini saat yang tidak tepat. Tapi aku mohon berikan Beam padaku. Aku berjanji akan melindunginya seumur hidup." Forth bersimpuh didepan Arthit tak peduli banyak pasang mata memandangnya.

"Kenapa ?"

"Kenapa apanya ?"

"Kenapa kau mau melindunginya ?" Tanya Arthit tegas.

"Aku bertanggungjawab atas dirinya. Kami sudah menjalin ikatan. Aku ingin meminta restumu dengan jujur."

Arthit mengamuk memukuli Forth dan Forth tak ada sedikitpun niat untuk melawannya. Ming dan Wayo mencoba menahan Arthit. Arthit terduduk diam dan menangis. Phana, Kongpop dan Off hanya melihat kejadian dihadapan mereka.

"Aku gagal sebagai kakak...." Kit dan Wayo memeluk Arthit yang menangis.

Kongpop ingin maju namum ditahan Off. Off berjalan hingga berjongkok didepan Arthit.

"Arthit... kau percaya padaku bukan ?" Tanya Off yang dibalas anggukan oleh Arthit.

"Aku adalah seorang alpha dan aku juga yang memberi tanda padamu."

Arthit mengangguk sekali lagi.

"Jika aku bisa menjagamu sebagai penebus kesalahanku, kenapa kau tak membiarkan Forth menebus kesalahannya ? Setiap orang punya salah Arthit, dan tak semua alpha itu busuk. Contohnya aku yang ganteng ini."

Off mengusap airmata Arthit dan menatap penuh keyakinan. Arthit tersenyum sebal namum ia percaya dengan ucapaan Off karena Off sudah membuktikan padanya semasa sekolah dulu. Off yang menjaga Arthit dari Tan maupun alpha-alpha lainnya.

"Jika Beam menerimamu, maka aku akan meneriamu juga Forth. Itu keputusan final dariku."

SIDE STORY

Mike dan Jeed dirawat dirumah sakit akibat ada beberapa tulangnya yang patah. Seseorang masuk kedalam ruang rawat inap mereka.

"Siapa kau ?" Kata Mike yang tak mengenal sosok yang datang itu.

"Aku Knot. Aku hanya ingin memberikan tiket ini ke kalian. Dua hari lagi kalian akan pergi dari Thailand. Orang tua kalian sudah kami kirim duluan kesana."

Mike dan Jeed menatap tak percaya, bagaimana mungkin mereka seenaknya mengirim keluarganya keluar dari Thailand. Setidaknya Mike dan Jeed berasal dari keluarga yang berada.

"Tidak.... mungkin... orang tuaku kaya." Kata Jeed.

"Oo maksudmu pabrik textile itu, sudah kami beli dan rumah yang kau tempati juga sudah kami beli. Keluargamu sudah tak punya apa-apa disini." Knot menjelaskan dengan santai.

"Siapa bosmu ? Apa P'Forth ?"

"Hahahaha... sayangnya bukan. Bosku Kongpop Suthiluck. Kakak ipar Beam."

Salah mengincar lawam menghancurkan semuanya. - Mike.

Beammm.... aku membencimu - Jeed.

6. Alpha & OmegaOnde histórias criam vida. Descubra agora