Epilog

44.6K 1.2K 24
                                    

Hihi rasanya author udah gatel ngetik bagian ini dan gak sabar buat nuntasin sebelum lebaran hihi. Gak banyak cincong kayak oncom langsung aja author up in The Last Part of my story😄😄

🐞🌺Happy Reading🐞🌺

Seseorang tengah bersiul dan turun dari arah tangga rumahnya dengan tangan yang dimasukkan kesaku celananya yang siapapun melihatnya akan berkata so cool. Lalu menuju ruang tengah dimana kunci motor sport-nya ia letakkan sembarang dan tanpa babibu lagi disambarnya kunci itu dan berlalu menuju pintu utama hingga sebuah panggilan dari wanita cantik menghentikan langkahnya.

"At."

"Ada apa mom?"

"Mau kemana kamu?"

"Mau.." jawab laki-laki itu namun dipotong sang mommy. "Gak usah pergi, kamu kalo pergi itu lama." Sergap wanita yang dipanggil mommy mengetahui akal bulus laki-laki itu.

"Dirumah aja, kamu gak lupakan sama pembicaraan kita kemaren." Membuat laki-laki itu menghembuskan nafas berat lalu mengangguk.

"Tapi mom."

"No no atau motor kamu mommy sita." Wanita itu lalu pergi. Sedangkan laki-laki itu sukses menggerutu sendiri, "ngapain juga sih gue ikut, biasanya juga enggak." Lalu melempar kuncinya asal dengan kesal lalu kembali menaiki tangga menuju kamarnya.

***

"Lalalalalala." Seru gadis cantik turun dari tangga terakhir rumahnya dengan ceria.

"Eh si enon mau pergi ya." Tanya seorang ART yang diangguki lalu senyum mengembang dikedua sudut bibit gadis cantik itu lalu kembali berjalan dan berhenti saat terdengar suara orang tengah memarahi seseorang lalu kembali lagi melangkah menuju sumber suara yang dirasa berada diteras depan rumahnya.

"Aduh duh oma sakit." Keluah anak remaja laki-laki itu.

"Dasar jadi cucu kok pada bengal semua." Gerutu orang yang dipanggil oma itu sedangkan wanita cantik disampingnya sudah terkekeh melihat itu.

"Oma ampun." Seru laki-laki itu lagi dengan takut pada omanya yang sudah menatapnya bak pisau yang siap menembus jantungnya.

Seorang gadis cantik dengan celana jens dan kaos oblongnya keluar lalu tertawa puas hingga membuat orang disana berbalik dan menatapnya.

"Buahahahahaha Sa Sa lo ngapain eh." Gadis itu masih dengan tawanya.

"Kamu juga." Ucap oma lalu menarik sebelah telinga gadis itu dan langsung membawanya masuk dan diikuti Arsa yang dijewer telinganya hingga saat ini terduduklah dua tersangka itu disova ruang tamu dengan sang oma yang berkacak pinggang dengan tatapan setajam silet. Dan jangan lupakan nasib dua anak yang dianggap tersangka itu DIAM.

"Ommm...ma ken....ken... kenapa?." Seru Aya sambil meneguk ludahnya sendiri.

Mendengar itu Yanti lalu menoleh kearah Aya dengan tatapan tajamnya, "you can not leave here." Seru Yanti lalu pergi diikuti Iren yang geleng-geleng kepala. Sedang Aya mendengar itu menoleh kearah Arsa.

"Hehe oma gak mau kejadian kayak gitu keulang." Ucap Arsa cengirannya membuat Aya mengerucutkan bibirnya.

"Aelah bibir pakek dimajuin segala." Seru Arsa lalu memainkan ponselnya menghiraukan Aya disana.

"Loh ma tumben masak banyak." Seru Aya menghampiri Iren yang menyiapkan banyak makanan dimeja makan mereka dibantu ART mereka.

"Iya sayang hari ini kan bakal ada tamu." Aya yang disana lalu menggut-manggut.

Ting Ting Ting Tong

Bunyi bel rumah mereka berhasil mengalihkan perhatian mereka.

"Kayaknya udah dateng." "Aya bukain dong sayang." Membuat Aya tadinya duduk memainkan ponselnya mendongak kearah Iren.

"Emangnya siapa sih yang datang ma?" Tanya Aya yang lagi-lagi, "nanti kamu juga tau."

Aya lalu berdiri namun saat melihat keluarganya yang lain datang dan juga Arsa dibelakang mereka Aya mengurungkan niat dan kembali duduk.

"Sa Arsa." Membuat Arsa akan duduk tidak jadi dan melihat sepupunya.

"Bukain pintu dong Sa lo kan masih berdiri." Membuat Arsa yang mendengar, "ih ogah." Lalu langsung duduk begitu saja disamping Aya.

Sedangkan yang lain hanya geleng-geleng kepala. Dengan terpaksa Aya bangun dan membuka pintu, muncul tiga orang yang selama ini mereka kenal.

"Tante om silakan masuk." Lalu mereka bertiga masuk diikuti Aya dibelakang mereka.

"David sudah datang kamu." Seru Marcus menghampiri mereka dan mengarahkan keacara makan malam bersama sedang Aya sudah dengan santai duduk disamping Yanti, Alfarix dan Arsa. Sedangkan tamu didepannya. Dan makan malampun terjadi dengan tenang dan khusuk bagi mereka namun tidak dengan Aya yang sudah berencana menjahili sepupunya.

"Aya." Panggil Marcus membuat Aya menoleh dari kegiatan membuat sepupunya mengumpat tak jelas yang harus ditahannya. Sedangkan Atarik didepannya hanya bergumah tak jelas dan sesekali memainkan ponselnya yang lagi-lagi ditegur oleh Diana. "Ada apa pa?"

"Papa mau ngomong ini penting buat kamu?"

"Buat aku." Membuat Aya mengangkat satu alisnya lalu Marcus berdehem sebentar.

"Iya kita sudah memutuskan.." belum sempat Marcus melanjutkan ucapannya Aya lebih dulu, "maksud papa, papa mau buang Aya gitu." Ucap Aya membuay orang-orang disana melotot kaget namun tiba-tiba Yanti mencubit tangan kanan Aya.

"Jangan asal ngomong."

"Aya dengerin papa, papa mau jodohin kamu sama nak Atarik."

"Apa." Ucap Aya dan Atarik bersamaan.

"Om om ini."

"Atarik dengerin daddy ini adalah keputusan final dari kita semua." David angkat bicara namun suara seseorang berhasil menarik perhatian semua.

"Buahahahahaha. Om sama papa pasti bercanda hahahaha." Tawa Aya masih dimeja makan membuat yang melihatnya menatap aneh, namun suara Marcus berhasil menghentikannya.

"Aya papa serius. DAN TIDAK ADA PENOLAKAN." Marcus menekan kalimat terakhir.

"Papa beneran serius gak becanda." Batin Aya.

"What , apa ini karma karena kelakuan gue selama ini yang kadang suka ngibulin mama, kabur dari sekolah. Oh NO big no, PERJODOHAN! Ya Tuhan karma macam apa yang kau berikan." Batin Aya lagi. Huf sekarang rasanya Aya ingin menangis menolak ini namun omanya tidak memberinya kesempatan. Huaaaa.

The end.......

Ulala ulala akhirnya cerita ini selesai juga....

Sampai sini gimana...

Haha author mau banyak ucapin terima kasih buat kalian semua yang udah mau baca cerita dari author 😊😊

Dan terima kasih juga untuk para readers yang sudah rela vote and commen-nya (walau maksa wkwkwk)😄

Dan thanks buat kalian yang suka komen 'next and other'

Marhaban Ya Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Thank all😊

And

See you😙😙👋👋

The Nerd Badgirl ✔Where stories live. Discover now