21

7.7K 193 7
                                    

AKU CUMA MAU BILANG BUAT KALIAN JIKA CERITA KU KURANG MENARIK ATAU KURANG NYAMBUNG AKU MINTA MAAF KARENA AKU BARU PERTAMA NULIS DAN INI PUN DIUSAHAIN BELAJARNYA BIAR BAIK. JIKA SUDAH TAMAT PUN PASTI AKAN AKU REVISI LAGI
TAPI IDE CERITANYA INI MURNI DARI OTAKKU SENDIRI TIDAK COPY DARI ORANG LAIN :)
AKU JUGA TIDAK MEMAKSAKAN KALIAN UNTUK MEMBACA CERITA KU

HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOMMENT
MAAF PART INI TIDAK SEPANJANG SEBELUMNYA KARENA AKU LAGI GAK MOOD :)

Siang hari nya peter kembali kerumahnya karena ia merasa tidak enak dengan andriana dan juga maximme.
Peter pulang diantar oleh andriana hingga didepan gerbang.

"bye...terima kasih"ucap peter pada andriana. Andriana melambaikan tangannya lalu pergi dari rumah itu.
Peter berjalan kearah pintu masuk disana sudah ada andriani yang menunggu sambil bermain dengan alex

"darimana saja tidak pulang semalaman?"peter hanya berjalan tidak menghiraukan perkataan andriani
Andriani terus berjalan mengikuti peter dari belakang sambil memanggil namanya

"peter jawaab aku darimana saja semalam?"peter menoleh pada andriani

"apa peduli mu bahkan kau sudah mengkhianati aku!"jawab peter ia masuk kedalam kamar sambil membanting pintu
Peter membuang semua barang barang kelantai hingga hancur berantakkan banyak kaca yang pecah dimana mana.
Peter duduk ditepi ranjang mengacak rambutnya kasar ia sadar bahwa semua ini adalah karma terhadap andriana yang ia perlakukan seperti ini.
Ia juga berfikir akan memperbaiki ini semuanya memulainya dari awal.
Peter keluar dari kamar meninggalkan kamar yang sudah seperti kapal pecah itu ia kebawah untuk pergi menemui andriana kembali tapi ia melihat seseorang yang tergeletak dilantai ruang tamu

"andriani"peter mendatanginya lalu mengangkat tubuhnya wajahnya sudah pucat dan hidungnya mengeluarkan darah peter panik melihat keadaan andriani yang seperti ini. langsung saja peter mengambil mobilnya memasukkan andriani kedalam mobil dan juga alex ia dudukkan disampingnya ia bingung karena alex terus menangis sejak tadi.
Peter dengan cepat membawa mobilnya menuju rumah sakit Boston rumah sakit terdekat dari rumahnya.
Peter langsung memanggil dokter saat ia tiba dirumah sakit itu membawanya ke ruang ICU

"dokter tolong istri saya"ucap peter sebelum pintu tertutup
Peter menimang nimang alex yang belum juga berhenti menangis seakan ia tahu keadaan ibu nya saat ini yang sedang sakit.
Peter juga lupa membawakan susu alex karena panik dengan keadaan andriani.
Ia berjalan mondar mandir didepan ruang ICU menunggu dokter itu keluar dan memberitahukan hasilnya

"dok bagaimana keadaan istri saya"tanya peter saat dokter itu keluar

"apa istri tuan mengidap suatu penyakit?"dokter itu berbalik nanya peter menggeleng

"mari ikut keruangan saya"peter mengikuti kemana dokter itu pergi mereka masuk keruang praktek dokter itu disana peter dijelaskan tentang gejala gejala yang terdapat pada diri andriani

"istri tuan mengidap Leukimia stadium tiga dilihat dari gejalanya terdapat bintik merah pada badan , sering mengalami mimisan dan juga daya tahan tubuh yang melemah"papar dokter itu

"itu gak mungkin dokter bagaimana bisa ini terjadi,istri saya tidak pernah mengatakan apapun"peter prustasi mendengarnya alex juga ikut menangis dipelukan peter

"Mungkin saja istri tuan merahasiakan masalah ini.karena itu kita harus menanganinya segera mungkin dan melakukan kemoterapi untuk penyembuhannya"ucap dokter itu kembali

"dok lakukan yang terbaik jika perlu datangkan semua dokter mahal"ucap peter memohon

"kami akan melakukannya semaksimal mungkin tuan"setelah mendengar penjelasan dari dokter peter keluar dengan perasaan hancur bagaimana bisa ia baru menyadari jika istrinya mengidap leukimia stadium tiga padahal waktu itu peter mendapatkan kabar dari suruhannya jika andriani baik baik saja dan tidak terjadi apa apa padanya.
Peter berjalan lesu menuju ruang ICU ia memakai seragam serba hijau untuk menjaga sterilisasi
Alex dititipkan sementara kepada perawat.

AFFAIR WITH BROTHER IN LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang