thirty three: fusion
•••
"Lalu?" Zion menatap Luis dengan senyum dinginnya. "Bagaimana kalau kita lanjutkan?"
"Sial," Luis mengalihkan pandangannya. "Kamu benar-benar menjadi seperti orang lain yang tidak kukenal."
Entah apa yang lucu, namun Zion tertawa. "Benarkah?"
Luis mengepalkan jari-jarinya dengan marah. Ia masih tidak terima dengan fakta bahwa kakak laki-lakinya baru saja mengusulkan adik bungsu mereka untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Ini gila. Luis tidak kenal dengan laki-laki yang berada di hadapannya ini. Ini bukan kakaknya yang berjanji untuk melindungi adik-adiknya dulu.
Tanpa aba-aba, Luis mendaratkan bogemannya pada pipi kiri Zion, membuat Zion sedikit mundur, namun tetap menatap Luis dengan jenaka, seolah-olah ada hal lucu yang perlu ia tertawakan.
"Kita akhiri ini sesegera mungkin, Zee," ujar Luis yang memejamkan matanya untuk menenangkan adrenalin-nya yang berpacu begitu cepat. "Kakak atau bukan, kamu sudah bertindak keterlaluan dengan memilih mengikuti siapapun pemimpin kawanan laknat ini."
Luis menghela nafasnya dengan gusar, "Bahkan menyuruhku membunuh Grace."
Zion tertawa dan menepuk tangannya, "Oh, mari kita lihat kamu punya apa untuk mengalahkanku, adik kecil."
Merasa terpancing, Luis langsung saja menyerang Zion secara membabi buta.
Ia menerjang Zion dan memberikannya bogeman-bogeman di sekujur wajah dan titik vitalnya.
Sementara Zion terlihat santai menerima semua pukulan kemarahan adiknya itu. Ia tampak menikmati wajah penuh sesal milik adiknya yang bercampur dengan mimik kesedihan.
Biar bagaimanapun, biar apa katanya pun, Zion adalah keluarga bagi Luis. Kekesalan dan pengkhianatan memang menusuk hati-nya, membuatnya merasakan sesak di dada, tapi saat ini hanya Grace dan Zion yang di milikinya. Bagaimana ia bisa membunuh Zion kalau ia membutuhkannya?
Luis menonjok lantai tepat di sebelah wajah Zion.
"Sial!" ujarnya dengan kesal. "Kenapa aku tidak bisa..." ujarnya lagi penuh sesal.
Luis menatap wajah Zion yang membiru di bagian sana dan sini. Ia menatap wajah kakaknya itu dengan sedih, kemudian kembali menonjok lantai dengan kesal.
"Kenapa kamu memberikan pilihan sulit ini padaku?" ujarnya dengan suara bergetar. "Zee, kenapa?!"
Zion merasakan wajahnya basah oleh air mata adiknya. Barulah saat itu ia tersenyum.
"Lakukan apa yang menurutmu benar, Gabriel. Kalau kamu menganggapku musuhmu, maka-" Zion melakukan transformasi-nya secara tiba-tiba membuat Luis yang berada di atas tubuhnya menjadi terjungkal kebelakang dan kepalanya membentur tembok dengan sedikit keras.
"Bunuh aku," lanjut Zion melalui mind-link.
•••
Grace memeluk erat Kenneth yang sedang menggendongnya. Di dalam hatinya, ia merasa takut meninggalkan Luis sendirian di bawah sana bersama dengan monster yang katanya adalah kakaknya itu. Namun mulutnya terasa kelu untuk sekedar berbicara dan melarang Luis melakukan sesuatu yang bodoh.
Kenneth merasakan ke-khawatiran Grace melalui bond yang mereka miliki. Ia mengusap punggung Grace dan berkata, "Tenang saja. Luis tidak akan meninggalkanmu. Ia terlalu sayang padamu untuk mampu melakukan hal itu."
Grace mengangguk dalam rengkuhan Kenneth.
Kenneth benar. Masih banyak hal yang harus dirinya dan Luis lakukan. Mereka baru saja berbaikan dan saling memaafkan. Luis tidak akan meninggalkannya sendirian. Luis sudah berjanji padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
broken.
Werewolf[beberapa part di private demi kenyamanan kita bersama :-) silahkan follow dulu sebelum baca] ••• Selama hampir 5 tahun Grace di bully oleh anggota kawanannya sendiri, Blue Moon pack. Ia berharap bahwa suatu saat nanti, saat dirinya bertemu dengan...