Petaka membawa duka

68 2 0
                                    

Malam itu..
    Cukup kelam bagiku. Hal yang tak pernah terbayangkan bahkan terlintas dalam pikiranku terjadi. Ya sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawaku dan temanku. Peristiwa yang hingga saat ini tak pernah bisa ku lupakan. Selalu dan selalu teringat jelas dalam memoriku. Bagaimana peristiwa itu terjadi masih sangat jelas. Saat itupun aku terpental dan tak sadarkan diri. Yang ku tahu setelah sadar Ikyar, temanku mengalami pendarahan di otak yang membuatnya tak sadarkan diri sekarang. Jelas aku menyesal, semua karena perbuatanku, ulahku yang tak berhati-hati mengendarai sepeda motor.

    Hari ini entah kenapa aku melihat dan merasakan perbedaan yang sangat terasa dari teman-temanku. Aku merasa mereka semua menyembunyikan sesuatu yang tidak aku ketahui. satu persatu ku perhatikan mereka, benar mereka hanya terdiam tak ada canda tawa seperti biasa. Mereka hanya tertunduk tanpa sepatah katapun. Aku yang baru saja datang tak mengerti apa yang terjadi. Bingung memang, tapi ku tak bisa berbuat banyak tanpa ku tahu apa yang terjadi. Aku mulai mencoba membuka pembicaraan

" Kenapa kalian diam ? Apa ada masalah ? "

Tak ada yg menjawab bahkan mereka tak sedikitpun merespon atau saling pandang. Kebingunganku semakin menjadi. Apa yang sebenarnya terjadi ? Mereka tak akan seperti ini walaupun ada masalah besar. Tapi hari ini semua bahkan Wisnu yang biasa nya tak peduli dengan masalah kini jadi tampak peduli dan ikut terdiam. Ya hari ini ku lihat perbedaan sangat signifikan. Dan aku yakin ada yang tidak beres diantara mereka. Kembali ku coba bertanya, namun kali ini kepada ikyar.

" Yar, ada apa ? Cerita ke gua klo ada masalah. Kita bisa selesaikan masalah ini bareng- bareng." kataku

Ia belum menjawab, tapi memegang pundaku. Entah apa maksudnya kini ia menatapku. Terlihat kesedihan dimatanya. Terlihat juga kalau seakan ia merasa kehilangan. Ya semua memang belum jelas, tapi ku coba untuk menahan emosiku dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ikyar mulai membuka mulut.

" Bud, Kita begini kehilangan sahabat yang selama ini selalu bersama suka duka kita selalu bareng. Sekarang ia telah tiada." Ucapnya
" Maksudnya ? Meninggal ? Siapaa ?" Tanyaku.

Mendengar itu terasa sekali jantungku kaget. Tak menyangka apa yang ia ucapkan. Jangankan meninggal. Sehari saja ada dari kami yang kurang terasa sangat sepi dan hampa. Ini sekarang meninggal ? Rasanya aku belum percaya benar.

" Wildan.. Dia kecelakaan dan sekarang dia udah tenang disana" Tambahnya.

Sulit dipercaya Wildan telah tiada ? Dia orang yang sangat berpengaruh diantara kami semua. Kenapa begitu cepat ? Tak adil. Kebaikan bahkan setiap ucapannya pasti didengar oleh kami. Tapi mengapa ia pergi ?

  Aku tak bisa menahan emosi bahkan airmata yang semakin lama semakin menetes. Percaya atau tidak itulah yang terjadi. Benar Wildan telah tiada, ia telah pergi meninggalkan kami. Meninggalkan semua kenangan yang telah kita lewati bersama. Kami kehilangan keluarga yang kami sayangi. walau bukan keluarga inti, tapi persahabatan kami lah yang membuat kami beranggapan inilah keluarga kami. suka duka selalu ada tanpa pamrih kami saling merangkul. Kini kami harus kehilangan salah satu dari mereka. ajal telah menjemput nya.

Penyesalan yang tak bertepiWhere stories live. Discover now