Eps 27. Masalah Datang

3.7K 163 0
                                    

“San.. gu-gue kudu cemburu gak nih?”

“Jangan gitu, mungkin itu temen deket Alvi ataupun Jali, jadi mereka semeja. Vero kan sahabat Alvi sama Jali juga,” Sandyo menjelaskan dengan nada sesanatai mungkin.

“Oh gitu ya, oke deh! Gue coba samperin aja ya?”

“Iya sono samperin deh neng,”

Avea sudah berada di dekat meja mereka. Ia menguping sedikit obrolan mereka, yang Avea tangkap hanya kata maaf, meninggal, maaf, gak sengaja, rekaman cctv dan Avea tidak paham.

“Jadi lo maafin gue?” tanya Seva dengan mata berbinar-binar.

“Gue bakalan lihat rekaman itu dulu, baru gue percaya!” jawab Vero.

“Makasih Vero, makasih banget!” Seva menangkup tangan Vero, tidak ada perlawanan sama sekali dari Vero.

“Ha-haii!” sapa Avea dengan terbata-bata.

“Aduh ini neng cantik nan manis pisan mau ngapain ke meja kita?” tanya Alvi dengan nada yang dibuat-buat.

“Alvi! Dia milik Vero bego!” ucap Jali dengan penuh penekanan, bukan untuk memperingatkan Jali tetapi untuk menyindir Seva.

“Vero kenapa? Kenapa dia diem aja?” tanya Avea, Avea tidak tau apa kesalahannya Vero sedari tadi tidak mau menatapnya.

“Tau nih!” ucap Jali.

Vero bangkit dari kursinya, ia berlalu meninggalkan temannya dan juga Avea yang statusnya sekarang adalah pacarnya.

Avea mengejar Vero. Ternyata Vero menuju taman belakang sekolah.

“Vero lo kenapa sih? Kayak nggak anggep gu....”

“Maaf Ve,” Vero menarik Avea kedalam pelukannya.

“Gue tau, lo kalo ada masalah cerita aja!” Avea mengusap-usap pipi Vero. Vero menggeleng.

“Yaudah gue bakalan tunggu sampe lo siap ceritain masalah lo ke gue,”

“Gue yang salah Ve! Maaf maaf Ve!” batin Vero.

Terjadi keheningan diantara mereka.

“Nanti pulang sekolah jalan bareng ya?” Vero menangkap tangan Avea penuh arti.

"Eh.. I.. Iya," jawab Avea gugup.

"Perasaan dulu Avea tuh bawel banget deh, trus yang gemeteran deket lawan jenis juga gue, kenapa sekarang jadi kamu?" sindir Vero dengan nada bercanda.

"WHAT? KAMU?" pekik Avea. 

"Iya kenapa?" tanya Vero dengan heran.

"Biasanya juga lo gue lo gue,"

"Oh gue tau, ni anak gampang blushing kali ya?" batin Vero.

"Kan kita udah pacaran! Jadi aku kamu an gapapa dong sayang?" Vero menaik-turunkan alisnya menggoda Avea.

"Apaan sih?" pipi Avea mulai memerah jambu.

"Udah ah, kita ke kelas yuk sayang!" Vero tak henti-hentinya membuat pipi Avea panas.

"Eh? Apa?" Avea malah gelagapan sendiri.

"Itu telinga minta dicium dulu kali ya?" goda Vero.

"AYOK KE KELAS!" teriak Avea lalu ia berjalan cepat meninggalkan Vero yang geleng-geleng akibat ulahnya.

"Ajaib banget sih, udah sembuhin gue, sekarang dengan semudah itu dia bisa bikin gue lupa emosi, manis," Vero senyum-senyum sendiri setelah mengucapkan kata itu dalam hati.

SAVEA - [COMPLETED]Where stories live. Discover now