Bonchap #8

19.1K 1.5K 79
                                    

Pagi ini (namakamu) sedang menyiapkan sarapan, Kenzie sudah duduk di kursi meja makannya sendiri sedangkan Zia di letakkan di high chair dan sedang tertidur

Pagi ini (namakamu) sedang menyiapkan sarapan, Kenzie sudah duduk di kursi meja makannya sendiri sedangkan Zia di letakkan di high chair dan sedang tertidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Iqbaal duduk di kitchen bar sambil memperatikan (namakamu) yang sedang memasak

"Yang.." panggil Iqbaal

"Apa?" Jawab (namakamu) sambil mengaduk masakannya

"Aku mau ngomong nih, kamu jangan marah ya?" Ucap Iqbaal

"Iya ngomong aja, kenapa emang?" Ucap (namakamu), ia memasak membelakangi Iqbaal

"Hadap aku dulu sebentar, kompor nya dimatiin dulu" ucap Iqbaal

"Sebentar, dikit lagi mateng nih" ucap (namakamu) setelah beberapa menit ia telah menyelesaikan masakannya

Setelah meletakkan masakannya di piring, (namakamu) menatap Iqbaal yang sedang duduk di kursi kitchen bar sambil meminum kopi

"Mau ngomong apa?" Tanya (namakamu)

"Kamu jangan marah ya?" Ucap Iqbaal dibalas anggukan oleh (namakamu)

"Mau ngomong apasih?" Tanya (namakamu) sambil menuangkan air putih kedalam gelas

"Kan kemarin ayah ngomong sama aku, katanya ayah mau beli rumah buat dijadiin panti asuhan gitu. Ayah mau bantu temennya, temennya punya banyak anak asuh tapi tempat nya kurang memadai gitu jadi ayah mau beliin rumah buat mereka" ucap Iqbaal

"Terus kenapa?" Tanya (namakamu)

"Terus aku nawarin buat rumah kita dijadiin buat panti nya aja, terus kita beli rumah baru" ucap Iqbaal membuat (namakamu) menatap Iqbaal

"Aduh yang pliss jangan marah, kalo gak di bolehin juga gak apa-apa beneran deh" ucap Iqbaal saat melihat (namakamu) yang sepertinya kaget, ia sudah tau apa jawaban (namakamu)

(Namakamu) mengerutkan dahinya dan tertawa membuat Iqbaal bingung, "kok malah ketawa?" Tanya Iqbaal

"Lagian kamu lucu deh, kenapa ketakutan kayak gitu? Emang aku nyeremin ya?" Kekeh (namakamu)

"Kamu tuh kalo lagi marah-marah serem, aku takut" ucap Iqbaal membuat (namakamu) terkekeh

"Jadi gimana?" Lanjut Iqbaal

(Namakamu) meminum air yang tadi ia tuang setelah itu ia menatap Iqbaal, "aku sih seneng kalo kamu mau bantu buat anak-anak asuh temennya ayah, tapi kalau kamu gak ada uang buat kita beli rumah baru gak usah di paksa," ucap (namakamu)

"Aku ada yang buat beli rumah nya, dari dulu aku emang udah pengen buat panti asuhan gitu tapi belum kesampaian. Eh pas banget kemarin ayah ngomong sama aku jadi aku pikirin lagi," ucap Iqbaal

"Aku mah seneng banget deh kalo bantu-bantu buat anak-anak yang kurang beruntung, kalau kamu mau beli rumah berarti kamu tuh harus irit-iritan, beli barang-barang gak jelas nya di stop dulu sampe rumah baru kita ada. Kalo kita pindah ke rumah baru juga kan semua perabotan juga harus baru, terus juga kita pasti bantu buat keperluan anak panti. Aku mah dukung kamu, dukung banget. Tapi aku harus pastiin kamu bisa nahan untuk jajan, gak kayak dulu yang kamu bisa seenak jidat mau beli ini itu. Kalau udah punya rumah baru nanti kan harus irit-iritan karena kita juga pasti nyicil beli perabotan baru," ucap (namakamu) sedangkan Iqbaal memperhatikan setiap ucapan (namakamu)

"Aku mah gak marah kalo kamu mau beli rumah baru, toh juga rumah yang lama ini bakal ada fungsi nya bakal ada manfaat nya buat orang lain. Tapi yang masih diragukan itu adalah jiwa belanja kamu yang kayak ibu-ibu ituloh, harus dihilangkan" ucap (namakamu)

"Emang kayak ibu-ibu banget ya aku kalo belanja?" Tanya Iqbaal, ia tidak menyadari kelakuannya

"Aku aja sampe kalah," kekeh (namakamu) membuat Iqbaal tersenyum dengan wajah tanpa dosanya

"Jadi gimana nih?" Tanya Iqbaal

"Sekarang aku tanya, kamu bisa gak stop belanja? Aku gak ngelarang kamu untuk belanja, kamu boleh belanja tapi hanya kebutuhan pokok kamu, aku gaakan kasih kamu belanja yang aneh-aneh gitu, mungkin aku bolehin sekali-kali" ucap (namakamu)

"Aku emang udah ada niatan kan dari dulu mau buat panti asuhan kayak gini, jadi insyaallah aku bisa demi tabungan di akhirat" ucap Iqbaal membuat (namakamu) tersenyum senang

"Jadi kapan kita mau cari rumah baru?" Tanya (namakamu) sambil berjalan ke arah meja makan dan membawa hasil masakannya

Iqbaal melebarkan matanya, "BOLEH YANG?!" pekik Iqbaal

(Namakamu) mengangguk, "aku juga mau dapet pahalanya,"

Iqbaal tersenyum senang dan memeluk (namakamu) dari samping, "ah istri aku baik banget sih, gak salah pilih deh aku" ucap Iqbaal

"Dih apasih, udah makan dulu ini," suruh (namakamu) sambil melepas pelukan Iqbaal

Iqbaal mencium pipi (namakamu) dan duduk di kursi meja makan, (namakamu) mengambil makanan untuk Kenzie dan menyuapkan anak laki-laki itu makan, Zia masih tertidur, anak bayi memang kerjaannya cuma tidur.

*

Iqbaal dan (namakamu) sedang membahas rencana mereka yang akan membeli rumah baru, Kenzie dan Zia sedang tidur di kamar mereka karena sekarang memang waktunya untuk mereka tidur siang

"Tapi aku maunya kita beli rumah yang udah jadi gitu aja, kalo kita bangun rumah kelamaan yang" ucap Iqbaal

"Yaudah, lagian juga lebih simple" ucap (namakamu)

"Eh tapi ini bener boleh kan? Nanti pas aku udah beli rumah tiba-tiba kamu ngasih surat cerai lagi ke aku," ucap Iqbaal membuat (namakamu) tertawa

"Kamu mah aneh banget sih pikirannya? Aku beneran kali, serius," ucap (namakamu)

"Ya aku kan takut aja gitu," ucap Iqbaal membuat (namakamu) tersenyum

"Kita mau cari rumah di daerah mana? Kemang? Atau di Menteng?" Tanya (namakamu)

"Aku sih pengen nya cari di Kemang, terus sama di daerah kelapa gading" ucap Iqbaal

"Serius kelapa gading? Gila ya itu jauh dari mana-mana yang ada kamu telat terus kalo mau ngantor" ucap (namakamu)

"Terus kamu mau nya dimana beb?" Tanya Iqbaal

"Yang deket-deket aja lah jadi gampang kalo mau pergi-pergi," ucap (namakamu)

"Yaudah besok kita cari di Kemang ya?" Ucap Iqbaal dibalas anggukan oleh (namakamu)

"Eh tapi kita coba di green Andara yuk? Kayaknya bagus-bagus deh rumah nya," lanjut Iqbaal

"Yaudah besok kita liat-liat aja," ucap (namakamu) membuat Iqbaal lagi-lagi tersenyum, tidak bisa dihitung sudah berapa kali Iqbaal tersenyum hari ini

"Nanti sore aku servis mobil sama Felix ya," ucap Iqbaal

"Mobil yang mana? Kayak nya kemarin baru di servis deh" ucap (namakamu)

"Yang Mercedes belum aku ganti oli," ucap Iqbaal

"Yaudah kamu jangan lama-lama, pokoknya gak boleh belanjaan yang lain-lain terus gak boleh beli pernak-pernik mobil yang gak jelas!" Ucap (namakamu) mengingatkan

Iqbaal mengangguk dan mencium pipi (namakamu), "tambah sayang kalo bawel kayak gini, muahh"

*

Udah mau lebaran aja;(

[10] Bang IqbaalWhere stories live. Discover now