» Greentea Layer Cake «

596 80 3
                                    

"[Name]-san."

Suara lelaki khas yang memanggil namamu sangat lembut tertangkap oleh indera pendengaranmu, membuatmu menghentikkan aktivitas dan mendongak ketika mendapati seseorang berdiri tepat di hadapanmu.

Seorang lelaki berpucuk membawa kotak mika kecil transparan, yang memperlihatkan sebuah kue berbentuk segitiga dengan banyak lapisan hijau dan putih.

"Aku baru saja pulang dari kafe dan kupikir kau menyukai layer cake," ucap lelaki tersebut sembari melihat ke arah kotak. "Dan ini greentea."

Kau tersenyum. Hatimu terasa cukup adem saat melihat sepotong greentea layer cake berada di hadapanmu. Ketika kau harus menyelesaikan tumpukkan pekerjaan dari OSIS, di saat itulah kau mendapatkan kenikmatan yang tiada tara.

Oh, nama lelaki ini Isogai Yuuma. Ia tahu bahwa kau sedang berada di sekolah—meskipun hari libur—saat melihatmu pergi ke arah sekolah pagi-pagi. Untungnya Isogai mendapat shift malam, jadi sekitar pukul 9 ia sudah pulang dan bergegas untuk menyusulmu.

Isogai menaruh kotak tersebut di atas meja dan membungkukkan badannya—ingin pamit karena tidak betah—lebih tepatnya canggung karena hanya ia berdua saja denganmu.

"Loh, mau kemana?" tanyamu.

"Ah, sepertinya aku harus pergi."

"Buru-buru sekali."

Kau menaruh pulpen di atas mejamu, berdiri dari kursi dan menarik Isogai untuk duduk di hadapanmu. Setelahnya kau kembali ke kursimu dan mengambil kotak kecil tersebut.

"Kita makan ini dulu."

Tanganmu membuka kotak tersebut yang disegel dengan staples. Saat kotak terbuka, bau kue menyeruak memasuki penciuman.

Kau mengambil garpu plastik yang menempel di tutup kotak lalu menusukkan garpu tersebut ke kue dan memotongnya. Kue berlapis-lapis greeentea dan krim putih itu kini masuk ke dalam mulutmu dan kau merasakan kue tersebut sangat lumer di mulutmu.

"Ini enak sekali!" Kau memotong kue kembali lalu menyodorkannya pada Isogai. "Cobain deh."

Isogai menggeleng pelan sembari mengibaskan kedua tangannya. "Ti-Tidak usah, [Name]-san saja yang makan."

"Gak usah malu-malu gitulah!"

Kau mendekatkan garpu tersebut ke depan mulut Isogai, yang mau tak mau disuap oleh lelaki itu—karena paksaan.

Setelahnya kau menaruh kembali garpu tersebut ke dalam kotak dan melipat kedua tanganmu di atas meja sembari bertanya, "Gimana? Enak 'kan?"

Isogai mengangguk dengan mulut yang masih mengunyah kue. Kau tersenyum puas ketika mendapat respon baik dari lelaki di hadapanmu.

Kau kembali memegang pulpen dan menulis, karena membuang-buang waktu sangat tidak baik.

Kini Isogai masih terjebak dan duduk di hadapanmu. Sampai ia menemukan sebuah krim yang masih menempel di sudut bibirmu, membuatnya menggeleng pelan.

"[Name]-san."

Kau mendongak saat mendengar namamu dipanggil, tiba-tiba saja Isogai mengelap sudut bibirmu dengan tisu saku yang selalu dibawanya. Kau terdiam tanpa bereaksi atas tindakan Isogai tersebut.

"Kau terlalu fokus sampai tidak sadar kalau ada krim menempel ya?"

Meskipun begitu...aku tetap suka.

Kita & Sepotong Kue [✓] » Ansatsu KyoushitsuWhere stories live. Discover now