🍸9

23.4K 2.1K 159
                                    

Note : Kalimat yang disusun hanya untuk kepentingan cerita dan merupakan karangan author semata. Jadi maaf kalau ada beberapa kalimat yang tidak sesuai dengan lirik lagu aslinya.

*Play music on multimedia*

Wind - Cover by Joochan Golden Child
(OST. Moon Lovers)

🍸🍸🍸

Masih dimalam yang sama.

Jungkook meringkuk diatas ranjang miliknya. Tubuh bagian atasnya sudah berbalutkan kaus putih panjang.

Sudah sejak tiga puluh menit yang lalu ia hanya berada dalam posisi seperti itu. Terbaring dengan posisi memiring dan melengkung dengan sebuah figura ditangannya. Sesekali ia tersenyum, namun kemudian beberapa bulir air mata menetes dari pelupuknya. "Ibu.. Aku merindukanmu.." lirihnya dengan suara parau.

Air mata kembali menggenang disekitar bola matanya, memandang sebuah foto berukuran 3R yang dibagian ujungnya terdapat tulisan tangan sang ibu. Sebuah foto dimana Jisoo tengah menemani Jungkook saat tertidur.

'Mommy Loves Jungkook.'

Jungkook tahu kalau Jisoo sangat menyayanginya melebihi apapun didunia ini. Tapi memangnya apa yang lebih menyiksa batin selain kau merindukan seseorang yang telah tiada?

Air mata tersembunyi di hatiku.
Kenangan sudah terhapus.

Takdir kita berhenti di sini.
Meski kita hidup dalam air mata kerinduan.

Jungkook telah merasakannya. Bagaimana pedihnya saat kerinduan itu datang menyergapnya, namun tak ada hal lain yang dapat ia lakukan selain memandangi fotonya bersama Jisoo.

Takdir itu seperti angin yang terpencar.
Jadi aku mencoba untuk menemukannya.

Namun sayangnya takdir seperti sebuah jalan yang tidak dapat ditemukan.

Aku tidak bisa bertahan
untuk menjauhi takdir.
Maka aku membiarkanmu pergi, ibu.

"Namun, Ibu.. Rasanya sulit sekali. Bawa aku pergi bersamamu." lirih Jungkook dengan isakan yang amat menyayat hati.

Ia membiarkan air matanya mengalir begitu saja. Karena ia hanya sendiri. Tak ada yang mampu memahami keadaannya.

Ketika matahari terbenam,
Kau akan menghilang.
Jadi aku akan menempatkanmu didalam pikiranku.

Ketika kegelapan datang,
Aku harus melupakanmu.
Aku membutuhkanmu, namun aku harus membiarkanmu pergi.

"Ibu.. Kumohon izinkan aku untuk ikut bersamamu. Hiks." isakannya semakin tak tertahankan. Ia memeluk figura itu, memejamkan matanya, berharap merasakan sebuah pelukan yang sudah lama tak ia dapatkan dari sang ibu.

Langkah kakimu meninggalkanku.
Air mata yang kutahan sekuat tenaga, mengalir begitu saja.

Ini seperti kelopak bunga yang jatuh.
Aku berkabung karenamu.
Karena kita harus berpisah.

desire | lizkook✔Where stories live. Discover now