Chapter 9 - Psychopath's Parents

186 16 3
                                    

   Aku dan Chriss memasuki lift hotel ditemani oleh seorang butler milik Chriss. Aku benar-benar gugup entah kenapa. Ada sedikit rasa senang sih...

Chriss menatapku bingung. "Ada apa denganmu, Grid?"

Aku menoleh. "Hah? Memangnya aku ngapain tadi?"

"Daritadi senyum-senyum gitu. Seneng banget kamu?"

Aku tertawa dan memeluk pinggang Chriss. "Iya dong! Kan mau ketemu calon mertua hehehe..."

"Dasar kamu!"

Ting!

Pintu lift terbuka dan menampilkan pemandangan yang lebih menyilaukan dibanding kamar hotel VIP tadi.

Aku menganga melihat ruangan luas itu. Dipenuhi emas dan marmer! Semuanya sangat menyilaukan mata.

Dari lift bisa dilihat ada tangga sedikit kebawah, dan didepan tangga terdapat coffe table kaca dengan frame hitam. Tiga sofa merah mengelilingi meja tersebut, sedangkan diatas meja terdapat vas bunga diisi bunga-binga yang belum pernah kulihat sebelumnya.

Dibagian kanan ruangan, terdapat lemari kaca penuh perhiasan dan harta-harta lainnya. Ada lorong dengan dua pintu ruangan lain. Dibagian kiri ruangan terdapat kitchen set room seperti di bar, tapi ini dapur. Sebelah dapur ada piano berwarna putih dengan sedikit hiasan emas. Terdapat karpet merah digelar dibawah sampai sebelah piano yang juga ada tangga sedikit keatas, menunjukkan area balkon besar dengan hot tub untuk sekedar berendam.

Di sofa merah tadi, ada seorang pria ber jas hitam sedang melihat gadget nya dan beberapa berkas-berkas. Sedangkan di dapur ada seorang wanita yang sedang memakai apron, senang-senangnya memasak dan membuat minuman-minuman.

Pria tadi melihat kearahku dan Chriss. Tapi tatapannya agak aneh waktu melihatku.

"Chriss! Sini kau!" Teriak pria itu.

Aku agak tersentak, tapi aku langsung mengikuti Chriss untuk duduk di sofa sebelahnya.

Wanita tadi yang ada di dapur mendekati kita dengan nampan berisi kue dan cangkir-cangkir emas.

"Ini kue apa, Mom? Mocha?" Chriss mengambil piring kue dan memotong kue itu dengan garpu.

Wanita tadi melepas apronnya dan melipatnya. "No, it's tiramissu..."

Wait. Mom?

Dia ibunya Chriss?!

Wanita itu tersenyum padaku dan mendekatiku. Aku udah menyucurkan sedikit keringatku karena gugup. Dia memegang wajahku dan menekan pipiku, membuatku pipiku menggembul kearah mulut.

Wanita itu langsung berbinar dan tertawa. "Yak, mulai sekarang panggil aku Charllote! Aku ibunya Chriss! Kau cantik sekali, namamu siapa?"

Aku kebingungan tapi langsung menjawab.

"I-Ingrid Ardinel...T-tante Ch-Charllote?" Ucapku gugup.

"Oh jangan panggil aku tante, Ingrid! Panggil namaku saja..." Protes Charllote.

"Baik, Charllote..."

Charllote langsung memelukku dan duduk disebelah Pria tadi, yang berarti adalah ayah Chriss yaitu Hendry.

"Ehem. Jadi ayah ingin membicarakan tentang semua berita-berita pembunuhan ini DAN bagaimana caranya kau bisa berpacaran dengan perempuan jalang it--"

"YANG SOPAN, HENDRY!!" potong Charllote sambil memukul kencang punggung Hendry.

Hendry menggerutu. "Maaf, maksudku bagaimana cara kau bisa berpacaran dengan dia..."

Chriss menegakkan punggungnya dan berdeham.

Normal not NORMAL✔ (COMPLETE)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα