coretan kedua; girl put ur record on

687 94 66
                                    

Parah sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Parah sekali. Cesca menyeka air hujan di wajahnya, dia terpaksa berhenti di sebuah gedung tua yang tak pernah dia ketahui sebelumnya. Ceska mengadakan kepalanya, memandang tulisan di atas pintu bangunan ini.

Record store.

Bagus sekali, ditambah cuaca hujan yang turun dengan deras. Cesca memutuskan melangkah masuk, didalamnya terdapat meja dengan gramofon diatasnya.

Hanya ada satu orang didalamnya, itu juga pemiliknya yang sedang tertidur di belakang meja kasir.

Cesca melangkah semakin ke dalam. Dan, dia baru tersadar ada satu orang lagi di dalam ruangan ini. Berdiri memandang rintik hujan didepan jendela, dengan recordnya yang menyalah mengalunkan lagu klasik lama. Yang demi Tuhan, Cesca tak pernah tahu lagu itu ada. Dan lagunya begitu tak enak. Dia, lebih tepatnya laki-laki itu, memiliki selera lagu yang sangat buruk.

Cesca berjalan mendekatinya, memandang salah satu record yang lumayan dekat dengan milik laki-laki itu. Namun, sama sekali tak memutarnya.

Cesca terlalu tertarik pada laki-laki ini dan lagu pilihannya yang sangat aneh.

Lelaki itu menoleh padanya. "Girl, put your record on."

Cesca tersentak, buru-buru ingin melirik gromofon-nya yang sudah terpasang piring hitam diatasnya.

Cesca menyentuhnya. Dan sebuah lagu mengalun, lagu yang aneh. Ada tersirat sedih, ketakutan, dan kehancuran didalamnya.

Cesca terkejut. "Apakah tidak ada lagu bagus disini? Semuanya aneh!" rutuk Cesca.

"Semua record disini mengalunkan lagu tentang kehidupan masing-masing orang yang memutarnya." laki-laki itu menjawab.

Cesca membeku.

***

Jumat 20 November 2020 di sela-sela gerimis.

Her thoughtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang