Deva

1.8K 56 0
                                    

Deva sedang duduk disebuah restoran mewah,menunggu seseorang yang katanya anak dari kolega daddynya.

Sebenarnya Deva malas menanggapinya tapi karna dukungan dari asistennya yang memelas untuk mengusahakannya pergi,akhirnya dia pergi.

Flashback

"Saya mohon pak,anda hanya menemuinya,mengajaknya ngobrol,makan malam dan selesai,itu saja"ucap asisten deva.

"Siapa disini bosnya?tanya deva datar.

"Anda pak,tapi untuk masa depan saya dan pekerjaan saya pak,bantulah saya"jawab asisten deva.

"Cih,malas sekali gue bukan orang yang gampang perduli"ucap deva.

"Dev,aku akan melakukan apapun jika kamu mau melakukan ya"balas asisten deva.

"Berani sekali lo bicara seperti itu,seharusnya lo takut sama gue, bukannya pak tua itu"ucap deva.

"Masalahnya jika aku dipecat oleh sir Davidson,kemana pun aku melamar pekerjaan pasti tidak akan diterima,kalo kamu yang mecat minimal aku bisa bekerjaa diperusahaan yang lain"jawab asisten deva.

"Nyesel gue nerima lo jadi asisten gue"ucap deva.

"Kitakan pernah 1SMA Dev,tolonglah"ucap asisten deva.

"Terserah,lebih baik pergi lo,udah males gue liat muka lo"usir deva.

"Lalu bagaimana pak Deva,anda akan pergi kan?tanya asisten deva mode formal.

"Hm"jawab deva.

"Terima kasih pak Deva"ucap asisten deva.

Ternyata asisten deva adalah Candra,dulu adalah salah satu murid SMA Nusantara,1SMA dengan Deva.

Flashback and

"Haaaaah,lama sekali orang ini,jika tidak datang siap-siap aja lo Cand gue pecat"gerutu deva.

"Maaf menunggu lama ya"ucap seseorang,deva mendongak melihat siapa yang menegurnya.

"Cantik"ucap deva, mode playboy dimulai.

"Apa kamu Devatra?tanya orang itu.

"Benar,kamu?jawab deva.

"Namaku Priska,salam kenal"ucap orang itu.

"Salam kenal cantik,duduklah"jawab deva tersenyum maut.

"Apa kamu menunggu lama?maaf tadi ada kesalahan dijalan"tanya priska.

"Tidak kok,tidak perlu mempermasalahkannya"jawab deva.

"Iya"ucap priska malu-malu,deva memandang intens jadi siapa yang tidak malu.jika diperlakukan seperti itu.

"Apa penampilanku aneh?tanya priska bersemu.

"Tentu tidak,kamu sangat cantik"jawab deva.

"Kamu bisa saja"ucap deva.

"Sepertinya,ada bidadari tak bersayap didepanku saat ini"ucap deva.

"Siapa?tanya priska.

"Tentu saja kamu"jawab deva membelai pipi priska,langsung saja wajah priska merah padam karna malu.

"Bagaimana kalo kita pesan sesuatu untuk dimakan?tanya deva.

"Tidak buruk"jawab priska.

"Mas"panggil deva pada pelayan.

"Mau pesan mas"ucap deva.

"Silahkan menunya"balas pelayan memberi buku menu.

"Kamu suka apa manis?daging/unggas/seafood?tanya deva membuka buku menu.

"A apa saja"jawab priska,tak berhenti bersemu.

  "Mas saya pesan ini,ini dan ini,minumnya"ucap deva menunjuk menu yang ia inginkan.

"Mau minum apa Pris?tanya deva.

"Yang penting bukan es,aku takut gemuk"jawab priska.

"Minumnya air putih saja dan manggo jus"ucap deva.

"Tapi gak air mineral juga Dev"cetus priska.

"Lalu apa?pesanlah"tanya deva tersenyum.

"Eem,yang ini aja mas"tunjuk priska pada menu.

"Baik"jawab pelayan tadi.

"Mau pesan apa lagi?tanya pelayan.

"Mau nambah Pris?tanya deva.

"Tidak,itu cukup kok"jawab priska.

"Cukup mas itu saja"ucap deva, pelayan tadi mengangguk lalu pergi.

"Pris,kamu sudak kerja/kuliah?tanya deva.

"Baru lulus tahun ini,lagi nyoba bikin usaha"jawab priska.

"Usaha apa?tanya deva.

"Mau buka toko kue,rencananya aku sama temanku mau bekerjasama"jawab priska.

"Waah,sudah cantik pintar lihat peluang"puji deva.

"Ich,dari tadi kamu bikin aku malu dech"ucap priska malu.

"Loh,memang benarkan kamu cantik,kalo ganteng ya aku"jawab deva tersenyum mempesona.

"Iya kamu tampan"puji priska.

"Terima kasih"ucap deva.

Mereka mengobrol sambil menunggu pesanan datang,Deva sangat pintar berakting dan membuat Priska luluh oleh karisma dan perlakuan Deva.

Gak tau saja,setan dalam diri Deva mengumpati,hahahaha.

"Setelah ini,mau pergi nonton"tawar deva, sembari makan.

"Apa ada film bagus?tanya priska.

"Ya belum tau sich"jawab deva.

"Bukan ide buruk kita nonton sebelum pulang"ucap priska.

"Baiklah,kita pergi kecinemax setelah ini"ucap deva.

Benar sekali setelah makan dan membayar,mereka pergi menonton film.





Devatra ImmanuelOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz