Deva

1.2K 52 0
                                    

Diruangan kerja Deva, suasana mencekam telah terjadi.

Deva yang duduk dikursinya memandang tajam dan datar seorang karyawan yang berdiri dihadapannya,disisi lain disofa dalam ruangan tersebut Austin dengan santai duduk memainkan ponselnya.

"Apa kau akan diam saja seperti patung?ucap deva datar.

"Saya tidak mengerti kenapa anda maaf manggil saya kemari pak"jawab orang itu.

"Ow begitu"ucap deva datar mengambil sebuah map dalam laci mejanya.

"Kalo begitu kau bisa jelaskan tentang isi map ini"ucap deva datar membuka map tadi.

"I ini?........

Orang itu kaget dan wajahnya pucat ketika melihat isi map tersebut.

"Iya,ini apa?kau tau ini apa bukan,jadi jelaskan sekarang"suruh deva datar.

"Saya tidak tau apa apa pak Deva, saya hanya disuruh saja"ucap orang itu takut.

"Lalu siapa yang menyuruhmu jika begitu?tanya deva datar.

Orang itu diam dan menunduk.

"Jika kau tidak mau bekerja sama dalam menyelesaikan masalah penggelapan dana ini,dengan terpaksa saya harus melaporkan masalah ini kepolisi"ucap deva datar.

"Saya sudah punya banyak bukti jika anda lah yang melakukan penggelapan dana dikantor ini,selain itu ada pula bukti jika anda dan orang-orang anda telah melakukan pungli pada pedagang dipasar,anda balas ktja sama dengan preman-preman untuk memalak pedaganga/pun pembeli dipasar,apa saya salah"jelas deva datar.

Orang itu langsung pucat dan gemetaran.

"Lebih baik anda buka mulut tuan,ingan keluarga anda dirumah"ucap austin masih tetap diposisi tadi.

"Saya akan kasih anda waktu memikirkannya sampai jam kantor selesai,jika tidak ada kejelasan dari anda,siap-siaplah untuk menerima hukuman anda sendiri"ucap deva datar.

"Terima kasih,saya permisi"jawab orang itu bergegas pergi.

"Lo biarin dia pergi gitu aja,kita udah seminggu begadang buat nyari pelakunya dan lo biarin dia pergi, cih sial usaha gue terbuang sia-sia"ucap austin kesal.

"Tenang bro,jika memang dia ad yang menyuruh,dia pasti akan menemui orang itu"jawab deva datar.

"Kalo gak,dan dia cuma alasan saja gimana?tanya austin.

"Dia tetap akan kita tangkap tenang saja"jawab deva santai.

"Terserah lo kalo gitu"ucap austin akan keluar ruangan.

"Mau kemana lo?tanya deva.

"Pergi"jawab austin datar.

"Hahahaha, lo ngambek cuma gara-gara itu"ucap deva ketawa.

"Sialan lo,gue disini mau bantuin lo nyelesaiin masalah lah lo malah kayak gini,cih"jawab austin marah.

"Tenang bro,gue tau itu makasih udah bantuin gue, tapi gue udah sewa orang buat nyelidikin orang itu,dan hasilnya akan keluar setelah makan siang nanti,so lo jangan ngambek kayak anak cewek yang dicuekin pacarnya"jelas deva.

"Bang**t lo"umpat austin.

"Duduklah dulu,biar gue jelasain"suruh deva,austin pun duduk tidak jadi pergi.

"Ketika kita cari pelaku penggelapan dana itu gue curiga ini hanya permainan bokap entah buat apa"ucap deva.

"Gila lo,napa juga bokap lo melakukan itu"jawab austin.

"Nach itu yang gak gue tau,tapi curiganya nich ya bokap gue gak marah-marah/apa ketika tau ada penggelapan dana dikantor ini,dan lagi ketika ada beberapa penyewa yang memutuskan tidak menyewa lagi ruko milik perusahaan,bokap diam saja gak hubungin gue anehkan,malah sekarang dia lagi sibuk nyari calon istri buat gue"jelas deva panjag lebar.

"Oke gue paham"jawab austin.

"Nach,jika memang kecurigaan gue terbukti,jadi semua ini hanya permainan kecil bokap"ucap deva.

"Ya,tapi untuk pungli dan pemerasan itu gimana?tanya austin.

"Itu masih dalam penyelidikan,tapi sepertinya itu diluar masalah penggelapan dana,semacam tambahan yang hanya menguntungkan pelaku dan kawan-kawannya"jawab deva.

"Lalu apa lo aka menghukum mereka?tanya austin.

"Ya liat nanti aja,jika memang mereka bersalah ya harus dihukum"jawab deva.

"Okelah kalo gitu"balas austin.

"Gue pergi dulu kalo gitu,kabari gue kalo ada apa-apa sebelum gue balik ketempat gue"ucap austin.

"Iya thanks bro udah mau bantuin gue"jawab deva.

"Gak pa pa bro,kalo ini benar permainan bokap lo,dih nyebelin banget tau gak,hahahaha"ucap austin ketawa.

"Iya betul tuh"balas deva.

"Ya udah gue pergi ya,mau jajan"pamit austin.

"Ch jajan siang bolong"sindir deva.

"Hahahaha"austin hanya ketwa keluat ruangan.

Deva pun juga melanjutkan pekerjaannya.

Ditempat lain seorang pria gagang dengan wajah tegas memandang berkas yang baru saja diberi asistennya.

"1minggu dan dibantu Austin"ucap pria tadi.

"Apa yang akan tuan lakukan sekarang?tanya asisten pria tadi.

"Biarkan dia mengetahuinya tapi jangan dipermudah"jawab pria tadi.

"Lalu masalah diluar rencana bagaimana?tanya asisten pria tadi.

"Biar anak itu sendiri yang memutuskan,ini semua adalah ujian dia untuk menjadi pemimpin"jawab pria tadi.

"Baik tuan"ucap asisten pria tadi.

"Kau boleh pergi"suruh pria tadi.

"Baik tuan,saya permisi"jawab asisten pria tadi lalu pergi.

Pria tadi memandang foto yang ada dimeja kerjanya,2orang anak laki-laki tersenyum ceria seolah tidak ada beban.

"Daddy sayang kalian berdua"gumam pelan pria tadi.







Devatra ImmanuelWhere stories live. Discover now