3. Kisah Toilet Berhantu

2.5K 354 45
                                    

Sasuke mengerjap-ngerjap pelan, sebenarnya ia tidak ingin bangun. Tetapi pendengarannya terusik sebuah suara yang sangat mengganggu. Mencoba tidak memedulikan dan kembali menyamankan posisi tidurnya, sayangnya semakin mengganggu juga suara berisik itu. Sebenarnya ada apa?

Masih memejamkan matanya, Sasuke kembali teringat bahwa hari ini dia sama sekali tidak melewati jalan untuk pulang. Lalu ranjang empuk ini di mana, dan suara apa itu?

Menyerah, akhirnya Sasuke memutuskan untuk bangun.

Yang pertama kali didapati oleh kedua matanya adalah langit-langit ruangan berwarna putih, dengan cahaya mentari sore yang meremang. Lalu Sasuke menoleh ke arah samping, ada sebuah tirai pemisah, ternyata dia berada di ruang UKS.

Lama bergeming telinganya menangkap suara itu lagi, Sasuke terduduk cepat. Agak meringis saat merasakan punggung, dahi, dan tengkuknya yang sakit, dia merabanya, mengelus-elus seakan dapat mengurangi rasa sakitnya. Sasuke berdecak dalam hati, semua ini karena Hyuuga sialan itu.

Hinata Hyuuga.

'Dan suara berisik apa ini?!'

Sasuke menarik tirai itu, dan terdiam setelahnya. Menatap tak percaya, apa yang tengah dilihatnya.

Yang benar saja, apa-apaan wajah bodoh yang tengah menoleh ke arahnya dengan senyuman konyol itu.

"Hai," sapa Hinata.

Sasuke mengabaikannya, kembali menarik tirai itu agar tertutup.

Sudah, tidak lagi. Sasuke tidak mau lagi berurusan dengan orang barbar itu, setidaknya saat ini dia butuh ketenangan, bukan masalah.

Tirai itu tersibak lagi, Sasuke langsung memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat Hinata yang ia yakini tengah mendekat ke arahnya.

"Hei, Satsuki!"

Spontan Sasuke memberinya deathglare, lagi-lagi gadis itu salah menyebut namanya.

"Ehehehe ...." Hinata tertawa bodoh. "Aku, umm ... minta maaf untuk pukulanku tadi."

Sasuke semakin menyipitkan matanya.

"Itu, itu juga salahmu," hardiknya tiba-tiba. "Jika saja kau tidak berniat bunuh diri, aku juga tidak akan memukulmu."

Astaga, gadis di hadapannya ini. Dia pikir karena siapa Sasuke ingin membenturkan dahinya ke tembok.

Sasuke enggan menjawab, Hinata masih di tempatnya. Berdiri kaku, sambil memandang sepatunya.

"...."

"...."

Antara keheningan itu perut Sasuke tiba-tiba berbunyi, sepersekian detik keduanya terdiam ... Terdengar kekehan tertahan dari Hinata, namun segera hilang saat Sasuke kembali memberinya tatapan membunuh.

"Kau lapar?" tanya Hinata.

"Bukan urusanmu."

Hinata mengerucutkan bibirnya, dan Sasuke tidak peduli, dia mengambil tasnya yang tergeletak di bawah ranjang. Seingatnya, dia menyisipkan beberapa camilan dalam tas, seperti keripik kentang, buah apel dan satu kotak jus kemasan. Saat Sasuke sibuk mencari, Hinata berusaha mengintip. Namun terkesiap, saat Sasuke kembali menatapnya dengan tatapan seperti mengingat-ingat.

Tsun to Dere (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang