#SEV 6 - KU INGIN SELAMANYA

32 2 0
                                    

#vilaibumertuasufia

"Assalamualaikum bunda," pasha menyalami tangan ibunya diikuti dengan Sufia.
"Bagaimana dengan Fia, ok?" Ibu mertua Sufia sangat ambil berat tentang Sufia bagaimana dia lakukan terhadap anaknya sendiri begitupun arwah Adelia.
"Alhamdulillah bunda, ok sihat je. Rindu lama tak jumpa mommy."
"Ya samalahh.. bunda Ada masak special untuk kamu berdua, yuk."

Sufia bantu ibu mertua dia, Puan Suzy hidangkan makan tengahari. Puan Suzy tak bagi Sufia buat kerja berat-berat cuma Sufia hanya hidangkan lauk dan nasi serta bancuh air.

"Eh, mommy kepingin makan makanan Malaysia yang terkenal itu apa ya kayak rotii apa caa caaa.."
"Caa caa? Maksud mommy roti canai?"
"Yah! Dulu waktu arwah Adel masih ada, kami ikut Pasha tu buat konsert di sana, sementara nunggu dia kami suka banget makan itu."
"Bunda rindu nak makan roti canai, Fia boleh buatkan senang je."

Sementara itu, Pasha tunggu di tempat biasa yang dia suka duduk di kampungnya itu, iaitu di belakang rumah dimana telah dideco oleh Puan Melly, bertemakan kehijauan alam, terdapat kolam ikan kecil, daun-daun menghiasi laman rumah belakang memang begitu menenangkan dirinya. Pasha duduk mencangkung beri ikan makan.

Sedang itu fikirannya melayang, mengenangkan arwah isterinya, tiapkali balik ke sini pasti bersama-sama ke kolam ikan ini.

Di dapur, lepas siap masak dan hidang..

"Mas Pasha mana ya mom.."
"Kalau ga ada di depan, tuh dia di belakang rumah, liat kolam ikannya."

#flashback

"Mas, liat tu Nico udah gede," tiap-tiap ikan yang dibela itu pasti ada nama tiap-tiap satu yang diberikan nama oleh Adel dengan Pasha.
"Wah, lama banget ga ke sini."

#endflashback

"Mass.. mass.." berapa kali Sufia panggil, Pasha yang sedang merenung mencangkung di depan kolam ikan.
"Ya sayang.."
"Dah siap masak, jom makan."
"Jom.."
"Ehh ehh.." terkejut sikit Sufia bila suaminya tiba-tiba dukung nya. Dukung sampai ke meja dapur.

"Duh, liat kamu berdua, teringat mommy Sama dengan daddy kamu dulu."
"Oh ya, daddy mana ya?"
"Biasalah, dia kan wakil rakyat, selalu sibuk. Tuh kayak suami kamu Fia,"
"Heheh.."
"Oh ya, minggu depan saya ada konsert di Pekalongan, and lepas habis konsert itu, kami berdua balik ke Malaysia, nieh kangen mau ketemu papanya."
"Papa kamu udah pulang dari UK?"
"Ya udah mom, sebab tu nak balik Malaysia, tapi kejap je dalam tiga hari macam tu."

"Kelmarin mommy ziarah pusara arwah Adel," suasana jadi sayu bila Puan Melly bangkitkan tentang arwah.
"Ya udah, kita pulang sekarang."
"Ehh? Kata mau menginap di sini?"
"Mereka buat perjumpaan mom, saya harus pergi sore ini."
"Baiklah kalau begitu, haih tinggal mommy sendiri lagi."
"Tak lama lagi Kan mommy nak dapat cucu, nanti bisa temankan."

Di laman rumah, Puan Melly ingin berbicara sebentar dengan Pasha. Lepas salam peluk cium ibu mertuanya, Sufia terus masuk dalam kereta. .

"Pasha, kamu jangan sering salahkan takdir Tuhan, ibaratnya, selepas hujan ada pelangi."
"Baik mom, bunda Jaga diri ya, kirim salam pada daddy, assalamualaikum.."
"Waalaikumussalam."

Dalam kereta balik dari rumah ibu Pasha, sementara berehat sebentar di tepi, Sufia gapai tangan suaminya yang pegang handbrake, lalu mencium tangan suaminya, meminta maaf, airmata Sufia tiba-tiba menitis di tangan Pasha,

"Saya minta maaf pada abang, sekiranya saya ada sakitkan hati abang tanpa saya sedar. Mana tau masa bersalin nanti malaikat maut cabut nyawa saya."
"Shhh..Dah sayang, sayang tak ada sakitkan hati abang pun, kalau ada pun lama dah abang maafkan. Ni susah hati ya, jangan risau ye, walaupun mas tak dapat nak teman sayang masa sayang bersalin nanti, kiriman doa mas sentiasa menemani sayang, macam malaikat kecil yang melindungi sayang. Mas doa agar sayang dengan baby selamat."

LOVE IS HURT Where stories live. Discover now