Terungkap

4.3K 227 10
                                    

Awali bacaan dengan basmallah dan akhiri dengan hamdallah,utamakan Al-Qur'an dalam segala hal.
  
Dan pada akhirnya kejujuran akan selalu dikalahkan oleh kebohongan.
                                                             
      -Cahaya Fauziah Dewi-

      Sesampai di sekolah, aku sudah memakai topi kerucut ulang tahun anak kecil, dengan kalung yang diisi batu, dengan wajah yang memakai dempulan beda putih, dan kaos kaki tinggi sebelah dan beda warna. Akupun masuk dengan rasa malu, dan ada kak Bian juga disitu,aku rasa dia melihatku sambil menahan tawa.

"Hei, ngapain nutup mulut, mau ketawain aku yah?" ucapku jengkel.

"Mau kuputar lagi rekamannya?"

"Okey, omonganku yang kemarin aku cabut," ucapku kesal.

   Dia pun berjalan lagi, tanpa memedulikan perkataanku. Itulah yang membuatu kesal, ia terlalu kaku untuk jadi seorang laki-laki,aku tidak bisa membayangkan bagaimana perempuan yang nanti jadi pasangannya? Mungkin perempuan itu kesal setengah mati,karena Kak Brian orang yang cuek.

"Hei,tunggu dulu, kamu, eh,Kak Brian ngapain kesini?"

"Liat aja nanti."

"Apa maksudnya liat aja nanti?" ucapku penasaran.
Dia jalan lagi sambil masuk ruang osis.
~~~
      Akupun masuk kelas MOS secara pelan-pelan karena aku terlambat, dan belum sempat aku duduk para kakak osis sudah datang memasuki kelasku.
    
  Tiba-tiba aku mendengar suara yang tidak asing bagiku.Perasaanku tidak enak, benar dugaanku, dia adalah sosok manusia kaku yang akan menjadi momok menengangkan kali ini,karena Kak Brian kini tengah menunjukku.

"Kamu, iya kamu berdiri."

"Kak Brian," ucapku kaget.

"Ayo berdiri," ucap kak Brian.

(Jadi,dia gantiin kak Michelle,tapi kenapa dia? Diakan anak baru,pasti aku dihukum karena dia dendam sama aku)

"Iya ,Kak,"ucapku sambil mengepal tangan.

"Bagi siapapun yang berdiri,kalau kakak osis sudah masuk harus dihukum,ini bukan buat dia aja,tapi semuanya juga,oh iya nama kamu siapa?" ucap kak Rinda yang tinggi dengan badan berisi juga wajah yang cantik.

"Cahaya, Kak. Saya minta maaf," ucapku kesal.

"Mending suruh nyanyi deh," ucap kak Brian dengan wajah jutek.

"Lagu apa?"

"Terserah," ucap kak Mifta.

"Jangan, balonku ajah," ucap kak Brian.

"Bagus tuh," ucapku benar-benar naik darah.

          Akupun bernyanyi sambil kesal,rasanya campur aduk,rasa malu, jengkel, dan dendam dengan kak Brian. Namun,aku harus berusaha menunjukkan ekspresi senyum palsu, hari ini aku benar-benar kesal dengan kak Brian
~~~

"Hah,sudahlah aku harus melaksanakan misi ku,aku harus tau dimana rumah ibu-ibu yang mirip Tante Lisa itu,aku harus ke pasar."

      Ketika aku mau keluar rumah,aku melihat ada kucing yang kelihatannya kelaparan. Aku tidak tega melihatnya, apalagi saat kulihat hari sudah mulai mendung, aku mengelus bulunya yang berwarna hitam kecokelatan.

"Kucing,kamu lapar yah? Aduh mendung lagi, cian," ucapku sambil menggendong kucing tersebut untuk masuk kedalam.

     Tiba-tiba aku terkejut karena didepanku ada Tante Maya.

"Tante..Maya..mau mendung nih,boleh gak aku kasi masuk kucing, kasian tante," ucapku ketakutan.

"Iya, boleh kok, tante juga suka kok sama kucing,"

Muhasabah cinta (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang