SG 18 (He's Back)

874 82 0
                                    


Chapter sebelumnya...

"Tolong jangan diam saja, katakan sesuatu, Kook."

Sisi baru pada Taehyung yang tak pernah dilihatnya.

Sisi malu mengatakan hal cheesy padanya.

"kkk..." Jungkook tertawa kecil. Taehyung menatap Jungkook, masih dengan semu merah. "Kau lucu, hyung."

Jungkook tertawa, Taehyung jadi tenang melihatnya. Tangan kanannya menutup mulutnya, matanya berpaling dari Jungkook. Tidak sanggup melihat malaikat berwajah kelinci dihadapannya saat ini.

"Jadi? Jawabanmu?"

Jungkook tersenyum. Pertama kalinya tersenyum lembut yang berhasil membuat Taehyung terpana, walau hanya melihatnya sekilas. Masih malu sebenarnya.

"Aku tidak bisa mecintaimu." Maaf hyung... aku sudah kotor...

-Chapter 18 (He's Back)-

Taehyung melongo mendengarnya. Baru beberapa menit ia berharap 'kelinci' itu membalas pernyataannya dengan mau menerimanya, nyatanya Tuhan malah membalikkan keadaan. Terlalu nyata, sakit dan sudahlah—tak bisa didekskripsikan lagi.

Masih ada rasa tak menerima saat mendengar pernyataan Jungkook. Tapi, manusia tetaplah manusia. Walau Taehyung memang punya emosi kontrol yang baik, tapi ia punya sisi emosi yang tak bisa ditahankan terus-menerus.

Terlebih lagi, jika ini menyangkut dengan cinta pertamanya.

"Berikan aku penjalasan!" Taehyung mengotot. Nadanya tegas dan agak rendah itu membuat Jungkook harus menjelaskan.

"A-aku..." Jungkook terdiam. Mengingat kejadian pilu saat ia disekap di sebuah ruangan dengan seorang boss yang berhasil menggrepe-grepenya—membuatnya tak harus berharap lebih pada Taehyung. Walau dirinya ingin berbohong demi kebaikannya dan Taehyung, tapi nyatanya pikirannya kosong seakan ia tak tahu harus menjawab apa—selain menjawab yang sejujurnya.

"Kau kenapa, Jungkook-ah?"

Pemanggilan nama yang membuat Jungkook resah sekaligus tak rela mendengarnya. Sebab perkataannya itu bernada serius dan tak ingin mendengar sebuah kebohongan yang muncul dalam mulutnya dikala harus menjawab peratanyaan Taehyung.

"Aku..." lagi-lagi terdiam, namun beruntung Taehyung sabar. "Aku kotor."

Sudah. Dua kata bermakna yang membuat Jungkook tak tahu harus berkata apa lagi. Ia pasrah. Ia tak perduli jika pada akhirnya Taehyung akan meninggalkannya. Walau ia harus memendam perasaannya yang sama dengan Taehyung, tanpa yang bersangkutan harus tahu akan perasaannya.

"Apa yang kotor?" Taehyung bertanya. Rautnya menunjukkan ekspresi bingung, seakan tak mengerti maksud definisi kotor yang dilontarkan. Sedangkan sang empu yang benama Jungkook membulatkan matanya—hingga insiden-insiden saat kejadian pilu itu kembali berputar pada otaknya.

Jangan salah hey! Taehyung tahu semuanya. Ia sangat tahu saat Jungkook terluka, kesakitan hingga menangis karena luka dan sayatan, terutama darah dan kissmark yang berhasil membuat emosinya tidak stabil saat itu.

Tapi, walaupun begitu, Jungkook merasa dirinya tetap tak pantas untuk disandingkan dengan seseorang yang bernama Taehyung ini. Hingga emosinya keluar saat itu. "A-aku kotor hyung! Aku kotor! Sungguh! Ada orang yang berhasil membuatku kotor dan aku—aku t-tidak pantas untukmu, hyung!!"

SEOUL GHOUL [1] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang