8. Panggil saja Zaff

3K 124 15
                                    

Zaff merasa kasihan dengan Netta. Ia mengusap kepala Netta lembut, menenangkan nya.

Manis. Batin Zaff.
Ia menatap wajah Netta yang mulus, tengah memejamkan mata. Bak bidadari sedang tertidur, alisnya mengernyit tanda ia terusik.

Dan beberapa menit, Netta tersadar dari pingsan nya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Udah sadar?" tanya Zaff yang duduk di samping Netta.

Netta mengernyit bingung.

"Gue harus pulang, hujannya juga udah reda. Dan lo, bisa jaga diri kan?" ucap Zaff.

Netta masih dalam masa bingung. Tapi ia tau kalau itu Zaff, cowok yang menolongnya saat gelap menyerangnya tadi, dan sepertinya dia juga yang menunggunya tersadar.

Zaff segera beranjak, tapi langkahnya terhenti.

"Zaffin!" Netta menyeru.

Zaff menoleh dengan menaikan satu alisnya tanda tanya untuk Netta.

"Thank's buat hari ini. Lo udah banyak nolongin gue." ujar Netta.

Dengan cuek Zaff berdeham. "It's ok." ucap Zaff dan segera beranjak. Terpasang senyum simpul di bibir Zaff saat beranjak keluar.

Netta memandang punggung Zaff yang mulai menjauh dan hilang dibalik pintu keluar.

Entah kenapa, Netta merasa ada denyut aneh beriringan dengan detak jantungnya. Zaff kah yang membuat denyut baru di dada Netta?

Sekarang Netta sudah membaik setelah apa yang ia alami tadi. Benci gelap. Ya, itulah Netta.

Ia tidak mampu bertahan jika dalam situasi gelap. Contohnya tadi, saat ia benar-benar terkejut karena tiba-tiba lampu mati, ia mengedarkan pandangannya mencari cahaya, dalam situasi panik. Dan saat itu Zaff menyorotinya dengan senter, tanpa pikir panjang Netta menghampiri cahaya itu. Senter yang dibawa oleh Zaff, tapi entah kenapa ia malah memeluk Zaff.

Netta mendengus, terpikir kejadian tadi. Tapi ia sudahi dan mulai beranjak dari posisinya.

"Ka Netta!"

Suara itu berasal dari ambang pintu dan pemilik suara mulai melangkah masuk mendekati Netta. Netta mengernyit sesaat.

Ya, itu Arya. Arya Darma Pangestu, tetangga Netta yang selalu menemaninya saat mati lampu dan saat Sarah pulang larut. Hari ini jadwalnya menemani Netta karena Sarah pulang larut. Tapi entah ada apa, sampai ia datang telat. Bahkan saat mati lampu ia tidak ada di tempat. Dan beruntung ada Zaff tadi.

Umur Arya, 1 tahun lebih muda dari pada Netta. Kira-kira sekitar 15 tahun. Arya sebenarnya di bayar untuk tugas menemani Netta oleh Sarah, tetapi kadang Netta menabah tugas Arya dengan menjadi mata-matanya.

Yap, Arya lah yang mencatat informasi yang dibutuhkan Netta. Karena itu siapa saja yang berani berurusan dengan Netta, dia akan selalu memiliki bukti. Karena Netta tidak menggunakan cara kekerasan untuk memcahkan masalah. Tapi kalau sudah berbeda situasi, seperti saat mengajak Zaff menjadi tutornya, Netta bisa bertindak keras.

Bahkan info tentang Caca, di dapatkan Netta berkat Arya. Yang membantunya sebagai mata-mata. Dan Arya melaksanakan tugas dengan senang hati, karena Netta selalu menjamin dengan imbalan uang.

"Lo gak apapa kan? Tadi kan mati lampu." ucap Arya kepada
Netta dengan wajah cemas.

"Telat lo kutu. Dari mana aja? Baru dateng lagi." ujar Netta dengan kalimat tanya.

"Yeee. Kan gue juga ada kesibukan. Tapi ngomong-ngomong, lo gak nangis? Apa jangan-jangan udah ada yang mengantikan posisi gue?" tanya Arya, bak sedang mengintrogasi Netta.

My Fierce Girl [The End]Where stories live. Discover now