15. Di libur kan

2K 96 6
                                    

"Seragam lo kenapa Net?" tanya Anna yang melihat noda cukup banyak di sekitar dada Netta.

Netta mendudukkan tubuhnya. "Kesiram minuman orang di toilet." jawab Netta sambil berusaha membersihkan noda di dadanya itu.

Anna mengangguk paham. Bell jam kedua berbunyi, sebentar lagi pelajaran dimulai. Semua murid segera menduduki bangkunya masing-masing.

Jadwal pelajaran kedua adalah matematika. Dan hari ini ada ulangan harian, untung saja Netta sudah mengahafal rumusnya malam tadi, jadi ia lebih tenang menghadapi ulangan.

Pak Arif masuk dengan sejumlah buku dan map ditangannya. Kacamata yang ia kenakan selalu terlihat mencolok di kalangan murid-murid. Kalau saja tidak ada kacamata itu, mata Pak Arif yang tajam bagai elang kesurupan itu bisa saja membuat para murid gagal fokus dalam pelajaran-saking takutnya dengan tatapan tajamnya.

"Siang,"

"Siang pak!" jawab anak-anak, pura-pura antusias.

"Ketua kelas bagikan lembaran ini! Kalian kerjakan dengan teliti ya!"

"Siap pak!" seru Adif selaku ketua kelas dan beranjak mengambil lembaran di meja guru lalu segera membagikannya keseluruh murid.

Ekspresi tegang, santai dan macam orang ngeden terlukis di setiap wajah murid IPA 5 saat ini, tapi tidak dengan Netta.

Ia hanya menghela nafas dan mulai menghitung soal awal.

••••••

Bell pulang berbunyi lantang. Menandakan waktu pulang warga SMA Airlangga.

Zaff sibuk mengamati setiap siswi yang berlalu lalang di koridor, berharap menemukan seluet tubuh cewek yang paling ganas yang pernah ia kenal.

Dan matanya tertuju pada sosok wajah familiar dengan kuncir kudanya yang khas. Segera Zaff menhapiri cewek itu.

"Fyuh.. Lelah gue." lirih Netta saat keluar kelas XI IPA 5.

Tepat Zaff menghadap Netta, dan Netta sedikit terkejut dengan kehadiran Zaff.

"Eh Zaff?"

"Gue ada bimbingan buat olimpiade, dua hari ini gue boleh izin gak ngajar lo?" Zaff berusaha melembutkan nada bicara nya agar Netta mengerti.

Zaff harus fokus pada olimpiade yang akan ia ikuti nanti untuk membawa nama SMA Airlangga.

"O-ohhh. Boleh-boleh, lo boleh kok libur dua hari ini. Lo fokus aja sama bimbingan buat olimpiade lo. Tutor lo di libur kan."

"Serius?" tanya Zaff dengan wajah bingung. Semudah itu Netta berbicara 'ya' tentu saja membuat Zaff kaget dan bingung.

"Iya lah. Santai aja, gue gak sekejam penjajah saat jajah Indonesia kok. Gak perlu sampe ada kerja paksa di antara kita. Ya gak?" ucap Netta diiringi tawa kecil sambil menepuk-nepuk bahu Zaff-macam sesama cowok.

"Oh. Ok, thank's ya." ujar Zaff lalu beranjak pergi.

Netta menghela nafasnya, pas banget. Gumamnya dalam hati.

Ia merogoh ponselnya di dalam tas, seiring berjalan ia mengetik pesan yang di tujukan untuk Arya.

Arya anak bu Tati

Curut.

Jemput gue dong, gue males nyetir.

My Fierce Girl [The End]Onde histórias criam vida. Descubra agora