Cast & Prolog

8.6K 508 94
                                    

"NANAAAAAAA"









"Nana yang mana dulu?"





"Nana anak fakultas kedokteran"








Krik krik

"Ya anak fakultas kedokteran yang namanya nana tuh ga cuma satu"

"Maksud gue Nana Na Jaemin, hehe"

Chenle hanya memberi cengiran seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dua orang yang kini tengah berdiri di hadapannya hanya terdiam. Salah satu dari dua orang itu diam karena jengkel melihat yang satunya tengah menahan tawa. Orang yang tak lain adalah Jaemin kini tak bisa menahan tawanya lagi, cekikikannya pun tak bisa dihindari.

"Duh Nana, maaf ya, tapi yang dipanggil Chenle itu NaNa, bukan Nana" ucap Jaemin sembari terus cekikikan.

Dina, atau yang biasa dipanggil Nana itu memukul lengan Jaemin.

"Aduh, sakit njir. Tenaga kebo elu mah" lanjut Jaemin kemudian mengelus lengannya dengan wajah sedih yang dibuat-buat, membuat perempuan itu makin jengkel.

"Bo? Do. Emangnya gue peduli hah? Musnah aja lu sana"

Cengiran Jaemin makin melebar melihat gadis yang kini tengah menyumpah serapah kepadanya.

"Kebo, kebo. Kapan anggunnya sih lu?"

"Anggun? Sorry gua bukan duta shampoo pentin"

"Yeu sa ae lu juleha" celetuk Jaemin sembari menjitak kepala mungil gadis itu.

"Woy Jaem, itu cewek anjir. Seenak jidat lu jitak-jitak" lontar Chenle yang menatap iba korban jitakan Jaemin.

"Emangnya dia cewek?"

Nana menatap galak Jaemin yang tertawa lepas setelah menistakannya. Namun bagai tertiban sial, Jaemin tersedak setelah menertawakannya.

"Mampus" hanya itu kata yang dapat mewakili perasaan Dina saat ini.

"Kapok kan lu nistain anak orang. Dah lah gercep, temenin gua ke rumah Renjun. Si Jisung lagi ngapel, males gua jadi nyamuk" lanjut Chenle kemudian menyeret kerah baju Jaemin ke arah parkiran.

"Woy gue kecekekkk" protes Jaemin lalu menoyor kepala Chenle. Tanpa mereka sadari, mereka meninggalkan Dina sendirian di depan gedung fakultas.

Tiba-tiba langkah Jaemin terhenti, membuat Chenle ikut menunda langkahnya, dan menatap Jaemin bingung. Jaemin membalikkan badannya dengan senyuman khas.

"Woi Kebo! Gua duluan, ya. Lu jangan pulang kemaleman, hati-hati di jalan" teriak Jaemin yang seketika membuatnya menjadi pusat perhatian oleh beberapa orang yang lewat.

Sedangkan Dina hanya terdiam, antara menahan malu dan kesal melihat kelakuan sahabatnya. Namun ada hal lain dalam dirinya, seperti ada yang bergejolak di dadanya.

Enggak, Na. Ini ga boleh terjadi. Dia cuma nganggap sahabat, jangan ngarep lebih... -dina

🍁🍁🍁

Na Jaemin

Na Jaemin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Friend 〰 njm ✔Where stories live. Discover now