02

2.8K 315 23
                                    


"Na, nanti malem makan bareng kuy. Gua traktir"

"Wedeh, atas dasar apa nih nraktir gue?" tanya Nana dengan senyum sumringah ke arah Jeno.

"Bukan atas dasar apa-apa sih, cuma kangen aja gitu makan di luar bareng lu" jawab Jeno seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Okelah kalo gitu. Nanti jemput gue yak, hehe..."

"Kalau itu sih pasti"

Jeno mengacak rambut Nana pelan. Jujur saja, jantung Jeno berdetak tak karuan saat ini. Sampai sekarang ia belum bisa menyatakan perasaannya. Ya, ia takut persahabatan yang sudah mereka jalin akan hancur.

"Oh ya Jen, lu ga akan percaya kalau gua ceritain ini"

"Apaan?"

"Kemarin gua beli cemilan di Indoapril..."

"Terus?"

"Pas gua mau bayar di kasir, eh gua baru nyadar dompet gua ketinggalan"

"Ga kaget gua"

"Ih dengerin dulu! Trus hampir aja nih gua mau batalin belanjaan gua, eh ada cogan di samping gua langsung ngebayarin cemilan gua" cerita Nana tanpa rasa malu.

"Kalau gua jadi elu sih, gua malu. Tapi gua nyadar kalau elu itu ga punya malu. Jadi wajar aja" lontar Jeno datar membuat Nana memandangnya jengkel.

"Oh iya, trus gua kan bilang kalau gua bakal ganti rugi tuh duit. Nahh, dia langsung ngasih kartu ini" lanjut Nana sembari menyodorkan sebuah kartu nama ke arah Jeno.

Jeno menerimanya, dan membaca nama di kartu itu dengan alis yang bertautan.

"Ternyata pas gua liat kartu namanya... DIA DOKTER!! HUWAA UDAH COGAN, DOKTER PULA. MANA DIA JADI DOKTER DI RUMAH SAKIT TERNAMA" teriak Nana kemudian berjingkrak-jingkrak senang.

"Alay"

Nana hanya mempoutkan bibirnya. Kemudian kembali duduk di kursi meja belajar. Ya, saat ini Jeno berkunjung ke rumahnya, awalnya berniat untuk meminjam beberapa buku novel milik Nana, namun berujung ngaret di kamar Nana. Bagi Nana, ini sudah menjadi hal yang biasa.

"Ck! Ga bisa liat orang seneng apa? Dia itu gans bener astagaa" lanjut Nana yang masih berfantasi dengan wajah tampan pria yang ia temui kemarin.

Kim Jungwoo? -jeno

🍁🍁🍁

Jenolee
Woy

Jungwoo
Sopan dikit
Tmben ngechat

Jenolee
Sopan gw mhal

Jungwoo
Durhaka lu

Jenolee
Btw
Ap kbr?
Dh lma g nongkrong breng

Jungwoo
Apasih
Kangen mah bilang

Jenolee
Njs
Lucas bilng lu ke luar kota
Napa msih dsini?

Jungwoo
Ngusir anjir
Kgk ah gw betah disini

Jenolee
Skrng lu kerja dmn?
Mnggu lalu lu g ikut kumpul
Dicariin sm Renjun

Jungwoo
Gw kerja di SM Hospital
Kemaren gw ga sempet dateng
Iye gw dah tau, Renjun lngsung nelpon gw pas dia tau gw g bisa ikut ngumpul.

read

Jeno menatap layar ponselnya cukup lama. Dugaannya benar, Kim Jungwoo yang Nana bicarakan tadi adalah seniornya. Ya, sampai sekarang Jeno dan teman-temannya masih rutin nongkrong di cafe.

Satu hal yang menggangu Jeno, ketika Nana bilang Jungwoo tampan.

Cogan katanya? Cih, cakepan juga gue. Anak donghae gitu loh. -jeno

🍁🍁🍁

Drrrt... Drrttt...

Nana segera meraih ponselnya yang bergetar. Dibacanya nama pemanggil yang tertera di layar.

"Dengan Nana kiyowo disini. Dengan siapa dan dimana? Passwordnya?"


"Dengan Na Jaemin di rumah emak. Passwordnya Na Jaemin ganteng luar biasa"


"Password tidak diterima. Mohon coba lagi"

"Ralat. Passwordnya Nana cantik sedunia"

"Password diterima. Ada perlu apa anda memanggil wahai tuan Jaemin?" tanya nana formal dengan suara yang dibuat lucu.

"Saya ada pertemuan penting dengan nona Nana di pecel lele Jaehwan jam 7 malam."

"Mohon maaf, Nona Nana yang cantik sudah ada acara lain malam ini"

"Wah, acara apa itu wahai nona Nana?"

"Makan malam dengan Lee Jeno"

Hening seketika...




"Halo? Tuan Jaemin? Apakah anda mendengar saya?"

"..."

"...lu mau ketemuan sama Jeno?"

"Iya"

"Oh. Yaudah. Kita makan pecel lele kapan-kapan aja. Gua mau ngajak Renjun ke warnet depan komplek."

"Oh okay. Babaiii"

Pip.

Nana kemudian berjalan cepat ke arah lemari. Mencari-cari pakaian yang pantas untuknya. Namun, tetap saja, Nana adalah Nana, perempuan easy going yang tak pernah mau ribet dalam hal fashion. Masih dengan kaos putih yang ia pakai, ia hanya perlu mengganti celana pendeknya dengan jeans. Kemudian ia menyambar jaket jeans yang ada di kursi. Tak lupa ia memoleskan lipbalm agar bibirnya tak terlalu kering.

Tak lama kemudian suara klakson mobil di depan rumahnya terdengar. Nana segera membuka pintu, dan tersenyum lebar melihat Jeno yang terlihat rapi berdiri di samping mobilnya.

"Udah siap?"

"Siap captain!"

"Kuy berangkat"

🍁🍁🍁

Di lain tempat, Jaemin tengah menatap layar ponselnya, membaca sebuah roomchat yang belakangan ini menjadi hiburannya.

Friend 〰 njm ✔Where stories live. Discover now