Dinginnya malam ini,
Hangat mendakap tubuhku,
Sayup wajah sepimu,
Membuat aku tertunduk malu.Kau jadikan air mata
Sebagai mahar,
Kau jadikan senyuman
Sebagai pelamin.Dengan bersaksikan purnama,
Aku dinikahi malam.
YOU ARE READING
Lenteng Dan Kopi ( TAMAT )
PoetryKopi? Lenteng? Tidak lain dari Jiwaku.. Siapalah yang mengerti akan segala kalimahku ini..