spin off__ °Sirkumpolar

66 12 8
                                    

Hayoung mengawasi kompetisi yang dihadiri Siwoo.

Kedua manik matanya tidak lepas dari pemuda tinggi yang sedang bergelut dengan angka dan rumus disana.

Dari awal pemuda bermarga Yoo itu menginjakkan kakinya di tempat ini, Hayoung sudah mengikutinya.

Lama kelamaan hantu Choi Hayoung pun bosan dan memutuskan untuk melihat anak bungsu keluarga Choi, yaitu Kiky.

Dan kebisingan didalam ruangan tempat kompetisi sains berlangsung membuat Hayoung gelisah dan memudar.

Dia kembali muncul di samping Somi yang mematung melihat seorang pemuda yang bisa melihat Kiky. Bak seekor kucing yang melihat setumpuk ikan, netra Somi menatap lekat adegan di depannya.

"Somi ya.. sadarlah!" bisik Hayoung di dekatnya.

Somi sadar dan menepuk kedua pipinya pelan, menghela nafas walau tak ada udara yang berhembus dari lubang hidungnya.

"Kau menggangguku, Oppa.." kesal Somi pelan.

Hayoung memegang tangan Somi, kemudian menghilang dari sana.

.
.

"What the?? Kenapa aku?" pekik Somi tak percaya.

"Aish! Jebal.. kau lebih kuat daripada aku.." Hayoung memohon.

Somi mengerucutkan bibir, dahinya berkerut dan tangannya mengepal. Dia kesal dan marah. Kenapa bukan Hayoung saja sendiri yang menyampaikan pesan pada Siwoo?

"Hmm.. ne.. jega hakkeyo."

Somi perlahan berjalan ke arah satpam yang sedang mendengarkan musik dengan sebuah earphone, tampak sangat menghayati hingga sesekali gumaman tidak jelas keluar dari mulutnya.

Slash

Kedua mata itu terbelalak dan tubuhnya menegang sejenak. Sebelum berjalan cepat ke arah halte dengan tatapan kosong yang menyeramkan.

"Yoo Siwoo!!" panggilnya.

Empunya nama menoleh dengan heran kemudian melangkah mendekat, "Ne? Saya Yoo Siwoo."

"Kiky sudah keluar, kau bisa melakukannya sekarang."

Siwoo terperanjat mendengar ucapan pria berseragam itu, bagaimana orang asing bisa tahu perihal Kiky dan rencananya?

"Aku Somi, teman putra sulung keluarga Choi." jelasnya membuat Siwoo semakin kaget.

"Aigoo.. korban pertama. Aku tidak bisa lama-lama, jadi kau harus mendengarkan dengan sangat baik."

"Cepat kau laksanakan tugasmu! Atau Hajin akan membunuh tempatnya berada saat ini."

Siwoo mencengkeram bahu satpam itu kuat, menahan marah.

"Aku tidak bisa." lirihnya.

Somi sudah tidak kuat lagi, jika dia tetap bertahan didalam sana maka tubuh itu akan melawan. Hayoung dengan cekatan menangkap Somi yang terhempas keluar.

Begitu Somi keluar, tubuh pria itu meluruh dan pingsan. Siwoo terkejut dan segera membopongnya kembali ke pos, dia yakin orang ini asalnya dari sini.

Somi dan Hayoung mengikuti Siwoo.

Benar saja, beberapa orang yang berpakaian sama dengan pria itu langsung berdatangan begitu Siwoo membaringkannya di lantai. Tubuh jangkungnya tidak terlalu kuat menumpu beban dari tubuh satpam itu.

.
.

Siwoo kembali ke halte, menunggu bus.
Begitupun sepasang hantu yang mengikutinya.

Tes

Somi menutup mulutnya.

"Ada waktunya untuk memaksa jiwa Hajin keluar."

Hayoung menegang, dia tidak akan bisa pergi dengan tenang sebelum jiwa Hajin pergi dan Kiky kembali ke raganya.


Tes

"Semoga saja aku bisa menjaga raga itu untukmu, Kiky ah.."


Siwoo menutup wajahnya, mengusap airmata yang masih mengalir. Hatinya sakit, Kiky....


.
.

Tbc.

Oneirokinesis ~ Kim Jisung TRCNG (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang