Get out

46 8 1
                                    

Pagi ini pagi yang paling melelahkan yang pernah dialami Rae.


Hak menyuruhnya bangun pukul 4 kemudian latihan dance di lapangan basket indoor sekolah selama 1 jam.



Siwoo datang dengan membawa buku harian Rae yang akhir-akhir ini sering digunakannya untuk curhat, berakhir dengan kejar-kejaran. Ralat Rae mengejar, Siwoo melayang.



Tidak adil bukan?




Ditambah lagi Rae harus sekolah.




.
.


"Hohyeon ah.. gue tuker tempat duduk ya?" Rae menghampiri Hohyeon.



"Eh? Kok...?"

"Ga usah banyak tanya!"



Hohyeon mengangguk saja daripada diamuk Rae. Perempuannya bisa menjadi monster yang mengerikan apabila waktunya tepat.





Hohyeon saat itu lebih memilih untuk duduk di belakang, sekolah ini tidak mengharuskan ketetapan dalam memilih tempat duduk.






.
.



"JUNG NORAE!!"





Rae tertidur dikelas saat jam pelajaran berlangsung dan membuat tensi darah gurunya meningkat, Hohyeon di depannya khawatir.



Bukan pada Rae tapi lebih pada dirinya sendiri, pasalnya guru yang sedang mengajar kali ini menggunakan sistem 'Semua untuk satu dan satu untuk semua.'




Jika ada salah satu dari mereka yang membuat kesalahan maka seluruh kelas akan kena hukuman juga.





"Eungh.. gue capek Hak.. pergi!!!"





Hak merasa namanya dipanggil menoleh pada Rae dibelakang, saat ini dia duduk santai di meja guru.





"BANGUN OOY!! GURU LU TUH LIAT!!" teriaknya.





Roda gigi di otak Jung Norae mulai berputar kembali setelah mengalami satu kendala.




Gue disekolah

Lagi pelajaran

Gurunya...
















"Ah!! Jwoisonghamnida, saya kelelahan. Saya tidak akan mengulanginya lagi."





Gurunya hanya mengangkat sebelah alis tebalnya, dengan senyuman lebar dia bertepuk tangan.





"Get out from my class. Only you, Jung Norae."





Rae menghembuskan nafas pelan dan beranjak keluar dari kelas, Hak mengikuti tentunya. Kenapa dia tidak berkumpul bersama Wooyeop? Karena dia ada rencana.






"Akhirnya keluar juga lu."





Rae menengok kebelakang dan sudah ada Hak dengan senyuman lebar, gadis itu kesal. "Seneng lu, gue ditendang gini dari kelas?"




"Seneng dong..." ujar Hak dengan bangga.




"Bacok lu boleh gak?" geram Rae.



"Gak guna."





Benar, Hak tidak bisa mati dua kali. Tidak ada gunanya membacok hantu itu, tapi Rae sangat kesal. Terlebih lagi itu kelasnya Younghoon ssaem.






"Gue seneng, gue mau tunjukin sesuatu ke elu. Yuk!"





Ray Of Light ~ Lee Hakmin TRCNGWhere stories live. Discover now