Epilog

37 7 7
                                    



Tit

Tit

Tit




Suara alat-alat medis terdengar di sebuah ruangan putih berbau khas kloroform. Seorang pemuda terbaring lemah dengan banyak kabel terpasang di tubuhnya, perban membalut kepalanya, dia bernafas dengan bantuan selang oksigen.




Matanya terbuka perlahan, sejenak memikirkan tempat dimana dia berada sekarang. Apa yang sudah terjadi? Rasanya ada yang janggal, seolah ada sesuatu yang hilang. Tapi apa?




Cklek





Pintu terbuka dan masuklah seorang wanita paruh baya, setelah melihat mata pemuda itu yang terbuka dia segera berlari keluar kembali dengan heboh.




Tak lama kemudian dokter dan beberapa perawat masuk, memeriksa keadaan pemuda itu. Dokter tersenyum dan menjabat tangan wanita tadi, memberi selamat atas kesadaran pemuda itu.




Wanita itu amat bahagia, mendekati pemuda itu yang masih terbaring dan mengelus tangannya. "Kamu sadar nak, terimakasih.. eomma sangat merindukan dirimu."





.
.




Seorang gadis sedang berjalan di pinggir pantai sore itu. Dengan bertelanjang kaki, dia berharap tekstur pasir dapat membuatnya nyaman.




"Ya!!! Ayo sini!! Sudah hampir makan malam, kalau kamu tidak cepat akan eomma habiskan makanannya!"




Gadis itu segera berlari menuju salah satu meja. Tempat dimana makanan dari restoran tersaji, padahal dia masih ingin menikmati angin pantai.





.
.




"Andwae.... dia sudah mati! MATII!!"




Pemuda di kursi roda itu mengacak rambutnya, frustasi atau lebih tepatnya... gila.


Setelah insiden di tangga sekolahnya dulu, dia jadi gila. Dihantui perasaan bersalah karena telah mencoba membunuh hyung nya. Hanya karena iri.




"HAKMIN HYUNG SUDAH MATI.. HAHAHAHHA!!! TIDAAAAAKKKKK!!!"


.
.
.


END

Ray Of Light ~ Lee Hakmin TRCNGحيث تعيش القصص. اكتشف الآن