Desena-3

6 1 0
                                    

Paginya Shena sampai di sekolah dengan langkah terburu- buru karena ia belum mengerjakan tugas kimianya, Shena segera membuka pintu kelas dan duduk di tempatnya, lalu merebut buku Naraya yang duduk di sampingnya.

"Jan kebiasaan nyontek buku gue kalo ada tugas kimia, sama fisika. kapan mau pinter?" kata Naraya menasehati sahabatnya yang kini sedang menyalin tugasnya dengan kecepatan kilat.

"Ih kek lo gak pernah nyontek ke gue aja deh na" jawab Shena dengan mata yang tetap berkutat pada buku tulisnya dan sesekali ke buku tulis Naraya.

"Udah kelas 12 beb udah mau UN, lo kek gini mulu" kata Naraya yang masih menasehati Shena

"Yang penting nilai rapot gue aman kan?" jawab Shena santai. Memang nilai rapot Shena berbeda dengan Naraya dan Farza walaupun Shena sering mencontek tugas Nara dan Farza, tetapi kemanapun tetap lebih pintar Shena.

"Iya deh" jawab Naraya mengalah karena ada guru yang datang.

****

Bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit lalu tetapi Naraya dan Farza tetap kekeh untuk menemani Shena mencatat hingga selesai.

"Udah sih lo berdua duluan aja gue janji ntar gue nyusul" kata Shena

"Janji ya?" tanya Farza

"Promise" jawab Shena

Farza dan Naraya segera meninggal Shena ke kantin.

Beberapa menit kemudian ada seseorang mengetuk pintu tetapi Shena tidak peduli, karena ia sedang fokus dan sudah ada yang membukakan orang itu pintu.

"Hay" kata cowok itu

Shena segera mendongakan kepalanya untuk menatap siapa orang yang ada di samping mejanya saat ini.

"Lo?" tanya Shena bingung untuk apa cowok ini ada di kelasnya.

"Iya gue, Alda" jawab alda

"Ngapain" tanya Shena tanpa menatap Alda melainkan Shena menatap papan tulis.

"Mau ngasih ini" kata Alda sembari mengulurkan plastik di tangannya

"Makasih" jawab Shena sembari menerima plastik yang di ulurkan Alda.

"Eh, Shen gue mau ngomong boleh?" tanya Alda tampak serius, Dan di balas dengan Anggukan oleh Shena.

"Gu-gue suka sama lo Shen" kata Alda

Tidak dapat di pungkiri saat kelas 11 Shena pernah suka dengan Alda dalam jangka waktu yang lama. Tetapi Shena sekarang telah memantapkan hati dengan Devan, Tetapi Shena belum yakin dengan keputusannya karena ia belum merasa ada tanda-tanda ia menyukai devan. Apakah ia akan terima Alda? atau akan Shena tolak?

"Gue suka sama lo udah lama Shen" kata Alda

"Lo mau gak jadi pacar gue Shen?" tanya Alda serius

"Tapi" kata Shena ragu

"Plis Shen gue mohon" kata alda memohon

****

Setelah berkali kali berfikir keras keputusan Shena sudah bulat. Ia mencintai Alda dan ia sudah menerima Alda sebagai kekasihnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 08, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DesenaWhere stories live. Discover now