2. TAKBIR CINTA ZAHRA

3.3K 128 2
                                    

"Aku yakin suatu saat nanti Cinta akan berlabuh di tempat yang tepat.
Ku percaya setiap insan di dunia di ciptakan Allah berpasang-pasangan.
Cinta tak pernah salah.
Cinta tak pernah salah"

-Takbir Cinta Zahra-

****

"Maasyaallah, Ukhti Zahra?"

Zahra yang sedang memarkir sepedanya terhenti seketika kala mendengar namanya disebut, Zahra menoleh, Zahra menyiritkan alisnya bingung melihat akhwat yang tidak asing baginya tapi Zahra merasa mengenali akhwat itu.

"Afwan, anti siapa?" tanya Zahra lembut karena takut menyinggung,

"Ana Yasmin , teman sekamar anti yang hanya beberapa bulan saja karena ana pindah di Pondok Pesantren, anti ingat?"

"Allahuakbar, betapa dunia benar-benar sempit menurut ana, Alhamdulillah Saya ingat. Maasyaallah Yasmin, Anti berbeda sekali maka dari itu saya sulit mengenali anti, afwan yah,"

"Tak apa Zahra, Kamu sedang apa disini Ra?"

"allhamdulillah sekali saya diberi amanah oleh Umi Shafa untuk mengajar disini, lalu kamu?"

"Aku hanya sedang melihat kondisi disini saja, Oiya Ra. Selepas kamu mengajar nanti, kamu bisa ikut denganku?"

Zahra mendengar itu sedikit memberi jeda untuk menjawab,

"Mm Insyaallah, tapi saya menghubungi Umi dan Abi terlebih dahulu, semoga saja beliau mengizinkan, memangnya kita akan pergi kemana?"

"Rumahku, bertemu Keluargaku, aku sudah lama sekali mencari kamu Ra dan Alhamdulillah Allah menjawab doaku mempertemukan kita kembali"

Zahra yang mendegar itu terharu, begitu besarnya kekuatan cinta persahabatan atas nama Allah, semoga saja kekal sampai ke Surga milik Allah.

"Baiklah. Yasmin, saya pergi dulu ya karena saya sudah terlambat cukup lama, nanti bisa kembali menemui saya di TPQ, Insyaallah saya akan menunggu kamu disana,"

"Siap Ra, Assalamualaikum Zahra,"

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,"

Yasmin An-Nisa Firdaus, gadis periang yang beberapa tahun silam mengisi kehidupannya penuh warna, sang Sahabat Fillah di Asrama Darul Quran, Asrama khusus menghafal Al Quran yang karna kehendak Allah mereka bertemu dalam satu kamar, dan karena kehendak Allah pula mereka bertemu kembali.

Sedikit mengungkit kisah lalu dalam hidupnya, awal bagaimana kain Suci yang menutup wajahnya kini sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Yasmin adalah saksi untuk dirinya, perjuangannya dan segala keluh kesah, demi mendapatkan sehelai Niqab mereka mendapat hukuman dari sang pengasuh Darul Quran, dan sepeda ini adalah saksi bisu keduanya, kayuhan sepeda dan iringan shalawat adalah ikhtiarnya, sengaja kabur dari asrama hanya untuk pergi memebeli Niqab adalah hal yang paling menajubkan semasa hidup di asrama, karena itu pula awal perubahan terjadi bersama Yasmin An-Nisa Firdaus

****


"Ara!"

Tubuhnya reflek menghadap mencari dimana sumber suara yabg tengah menyebut namanya begitu kencang dan bersemangat itu, suaranya tak.asing pula bagi dirinya untuk mengenalinya,

Syair Cinta Az ZahraWhere stories live. Discover now